Perilaku dalam Upaya Pengendalian Penyakit TB Paru

Misalnya berusaha mengobati sendiri penyakitnya, atau mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitan kesehatan modern Puskesmas, mantri, dokter praktik dan sebagainya maupun ke fasilitas kesehatan tradisional. d. Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan health rehabilitation behaviour, yaitu perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha pemulihan kesehatan setelah sembuh dari suatu penyakit. 2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan, yaitu respons seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan, baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional. 3. Perilaku terhadap makanan nutrition behaviour, yaitu respons seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan. 4. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan enviromental health behaviour adalah respons seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia. Menurut Maulana 2009, perilaku terhadap lingkungan kesehatan juga merupakan suatu upaya seseorang merespons lingkungan sebagai determinan agar tidak mempengaruhi kesehatannya.

2.7. Perilaku dalam Upaya Pengendalian Penyakit TB Paru

Perilaku penderita merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan timbulya masalah penyebaran bakteri Mycobacterium tuberculosis. Seorang penderita rata-rata dapat menularkan 2-3 orang anggota keluarganya. Namun demikian pengetahuan dan perilaku penderita dalam mencegah agar anggota keluarga tidak Universitas Sumatera Utara tertular berpengaruh besar dalam kesembuhan dan pencegahan penyakit TB paru Sukana, 1999 dalam Putra, 2011. Perilaku manusia sangat berpengaruh dalam menularkan penyakit menular terutama perilaku yang tidak positif, sehingga lingkungan dapat berubah sedemikian rupa menjadi tempat yang ideal sebagai tempat penularan penyakit. Perilaku penderita TB paru BTA positif yang tidur bersama-sama dalam satu tempat tidur kamar dengan istri, suami anak dan anggota keluarga lainnya dapat menularkan penyakit TB paru sebanyak 68. Selama sakitnya penderita TB paru dengan sputum BTA positif bisa menularkan berpuluh-puluh orang sampai beratus-ratus orang tetapi bisa juga hanya 1-2 orang saja atau nihil. Untuk mempertahankan keadaan seimbang atau prevalensi tetap sama. Seorang penderita TB paru dengan BTA positif hanya perlu menulari 20 orang sehat, dan kemudian di antaranya satu orang akan menjadi pengganti sebagai sumber penularan baru setelah lama menjadi sembuh atau mati Sukana, 1999 dalam Putra, 2011.

2.7.1. Perilaku Hidup Sehat

Menurut Entjang 2000, perilaku hidup sehat merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pengendalian penyakit TB paru. Berikut ini ada beberapa upaya pengendalian diri terhadap penyakit TB paru yang berkaitan dengan perilaku hidup sehat yaitu: 1. Memelihara kebersihan diri, rumah dan lingkungan a. Badan : mandi minimal dua kali sehari, gosok gigi, cuci tangan dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara b. Rumah dan lingkungan : di sapu, membuang sampah, membuang kotoran dan air limbah pada tempatnya, membuka jendela pada siang hari dan lain-lain. 2. Makanan yang sehat a. Makan makanan yang bersih, bebas dari penyakit, cukup kualitas maupun kuantitasnya dan bagi penderita TB paru untuk tidak makan dengan mengunakan piring atau gelas yang sama dengan keluarga yang lain. 3. Cara hidup sehat dan teratur a. Makan, tidur, bekerja dan beristirahat secara teratur. b. Rekreasi dan menikmati hiburan pada waktunya. c. Penderita tidak tidur satu kamar dengan keluarga lainnya terutama anak-anak. 4. Meningkatkan daya tahan tubuh a. Menghindari kontak dengan sumber penularan penyakit baik yang berasal dari penderita maupun sumber-sumber yang lainnya. b. Menghindari pergaulan yang tidak baik. c. Membiasakan diri untuk mematuhi aturan-aturan kesehatan. d. Meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain dengan makan-makanan yang bergizi dan selalu menjaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat. e. Tidur dan istirahat yang cukup dan menghindari melakukan hal-hal yang dapat melemahkan sistem imunitas sistem kekebalan tubuh. f. Tidak merokok dan tidak minum-minuman yang mengandung alkohol. g. Segera periksa bila timbul batuk lebih dari tiga minggu. Universitas Sumatera Utara Menurut Chin 2000, selain hal-hal diatas ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam pengendalian penyakit TB paru yaitu dengan cara pencegahan penyebaran dan penularan penyakit sebagai upaya agar penderita tidak menularkan kepada orang lain dan meningkatkan derajat kesehatan pribadi dengan cara: a. Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin dengan sapu tangan atau tissu. b. Tidak batuk di hadapan anggota keluarga atau orang lain. c. Tidur terpisah dari keluarga terutama pada dua minggu pertama pengobatan. d. Tidak meludah disembarang tempat, tetapi dalam wadah yang diberi lysol, dan dibuang dalam lubang dan ditimbun dalam tanah. Meludah di tempat yang tarkena sinar matahari merupakan hal yang dianjurkan bagi penderita TB paru. e. Menjemur alat tidur secara teratur pada siang hari karena bakteri Mycobacterium tuberculosis akan mati bila terkena sinar matahari. f. Membuka jendela pada pagi hari dan mengusahakan sinar matahari masuk ke ruang tidur dan ruangan lainnya agar rumah mendapat udara bersih dan cahaya matahari yang cukup sehingga bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat mati. g. Minum obat secara teratur sampai selesai dan sembuh bagi penderita TB paru.

2.8. Imunisasi BCG

Dokumen yang terkait

Analisis Ketersediaan Pangan Rumah Tangga Miskin di Desa Sumber Melati Diski Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

2 43 101

Analisis Produksi Padi Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001 - 2011

0 36 74

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perkonomian Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB

4 70 129

Pengaruh Pendapatan Dan Jumlah Anggota Rumah Tangga Terhadap Permintaan Air Minum PDAM Tirtanadi Medan (Studi Kasus Lingkungan XIII, Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan)

2 56 73

Hubungan Karakteristik Individu, Sanitasi Lingkungan Rumah dan Perilaku terhadap Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2014

2 70 160

Hubungan Riwayat Penyakit TB Anggota Keluarga dan Kondisi Rumah dengan Terjadinya Penyakit TB Paru pada Pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak

3 15 6

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TB PARU DI KECAMATAN TRETEP Hubungan Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru Di Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung.

1 3 15

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TB PARU DI KECAMATAN TRETEP Hubungan Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru Di Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung.

0 0 20

HUBUNGAN PERILAKU DAN KONDISI SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI KOTA SOLOK TAHUN 2011.

0 0 89

HUBUNGAN ANTARA SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WEDUNG ABUPATEN DEMAK

0 2 66