Imunisasi BCG Landasan Teori Kerangka Konsep

Menurut Chin 2000, selain hal-hal diatas ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam pengendalian penyakit TB paru yaitu dengan cara pencegahan penyebaran dan penularan penyakit sebagai upaya agar penderita tidak menularkan kepada orang lain dan meningkatkan derajat kesehatan pribadi dengan cara: a. Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin dengan sapu tangan atau tissu. b. Tidak batuk di hadapan anggota keluarga atau orang lain. c. Tidur terpisah dari keluarga terutama pada dua minggu pertama pengobatan. d. Tidak meludah disembarang tempat, tetapi dalam wadah yang diberi lysol, dan dibuang dalam lubang dan ditimbun dalam tanah. Meludah di tempat yang tarkena sinar matahari merupakan hal yang dianjurkan bagi penderita TB paru. e. Menjemur alat tidur secara teratur pada siang hari karena bakteri Mycobacterium tuberculosis akan mati bila terkena sinar matahari. f. Membuka jendela pada pagi hari dan mengusahakan sinar matahari masuk ke ruang tidur dan ruangan lainnya agar rumah mendapat udara bersih dan cahaya matahari yang cukup sehingga bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat mati. g. Minum obat secara teratur sampai selesai dan sembuh bagi penderita TB paru.

2.8. Imunisasi BCG

Pemberian imunisasi BCG pada penderita yang memiliki anak atau bayi merupakan hal yang sangat penting dalam upaya pencegahan penularan. Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC dan sebagai upaya pencegahan dini Ayunah, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.9. Landasan Teori

Mengacu dari tinjauan teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit TB paru dan teori dari Achmadi 2008, tentang paradigma kesehatan lingkungan dengan teori simpulnya, terjadinya penyakit TB paru pada manusia dimulai dari bibit penyakit yang berasal dari sumbernya Simpul 1 yaitu bakteri Mycobacterium tuberculosis selanjutnya media penularannya melalui media transmisi udara dalam rumah Simpul 2 yang dipengaruhi faktor risiko lingkungan, bakteri Mycobacterium tuberculosis akan masuk ke dalam tubuh manusia Simpul 3 yang rentan, hingga akhirnya dapat menyebabkan penyakit TB paru. Sedangkan faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian penyakit TB paru adalah pelayanan kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka teori di bawah ini: Gambar 2.1. Kerangka Teori Sumber: Modifikasi Achmadi, 2008 Sumber Manusia Media Bakteri Mycobacterium Tuberculosis Penderita TB Paru: - BTA+ - BTA - Dampak Udara dalam Rumah - Umur - Tingkat Pendidikan - Upaya Pencegahan Penyakit - Upaya Pengendalian Penyakit Sarana Pelayanan Kesehatan Universitas Sumatera Utara

2.9. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.2. Kerangka Konsep Berdasarkan studi kepustakaan ada beberapa variabel yang di duga mempunyai hubungan kuat dengan kejadian penyakit TB paru. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah sanitasi lingkungan rumah kepadatan penghuni rumah, lantai rumah, ventilasi, pencahayaan, kelembaban dan suhu, penghasilan keluarga dan tingkat pendidikan serta upaya pengendalian penyakit perilaku hidup sehat, sedangkan variabel dependennya adalah penderita TB paru di Puskesmas Muliorejo Kabupaten Deli Serdang. Kejadian Penyakit TB Paru  BTA +  BTA - - Penghasilan Keluarga - Tingkat Pendidikan Sanitasi Lingkungan Rumah: - Kepadatan Penghuni Rumah - Lantai Rumah - Ventilasi - Pencahayaan - Kelembaban - Suhu Upaya Pengendalian Penyakit TB Paru: - Perilaku hidup sehat Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang mengkaji pengaruh variabel independen sanitasi lingkungan rumah, penghasilan keluarga, tingkat pendidikan dan upaya pengendalian penyakit terhadap variabel dependen kejadian penyakit TB paru dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan dan tidak diikuti dalam suatu kurun waktu tertentu.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo Kabupaten Deli Serdang dengan pertimbangan bahwa wilayah ini merupakan daerah endemis TB paru di bandingkan dengan wilayah lain. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Juli 2012.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga yang berumur 15-50 tahun yang datang berobat ke Puskesmas Mulyorejo dengan gejala TB paru dan melakukan pemeriksaan dahak secara laboratoris ke Puskesmas Mulyorejo Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Ketersediaan Pangan Rumah Tangga Miskin di Desa Sumber Melati Diski Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

2 43 101

Analisis Produksi Padi Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001 - 2011

0 36 74

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perkonomian Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB

4 70 129

Pengaruh Pendapatan Dan Jumlah Anggota Rumah Tangga Terhadap Permintaan Air Minum PDAM Tirtanadi Medan (Studi Kasus Lingkungan XIII, Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan)

2 56 73

Hubungan Karakteristik Individu, Sanitasi Lingkungan Rumah dan Perilaku terhadap Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2014

2 70 160

Hubungan Riwayat Penyakit TB Anggota Keluarga dan Kondisi Rumah dengan Terjadinya Penyakit TB Paru pada Pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak

3 15 6

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TB PARU DI KECAMATAN TRETEP Hubungan Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru Di Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung.

1 3 15

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TB PARU DI KECAMATAN TRETEP Hubungan Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru Di Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung.

0 0 20

HUBUNGAN PERILAKU DAN KONDISI SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI KOTA SOLOK TAHUN 2011.

0 0 89

HUBUNGAN ANTARA SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WEDUNG ABUPATEN DEMAK

0 2 66