Protokol Penelitian Variabel dan Definisi Operasional

Cronbach Alpha 0,899. Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan valid dan sangat reliabel.

3.5. Protokol Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap semua ibu rumah tangga yang datang berobat ke Puskesmas Mulyorejo dengan gejala TB paru yang terpilih sebagai sampel penelitian dan diminta persetujuan tertulis untuk dapat diikut sertakan dalam penelitian ini dan dilanjutkan dengan wawancara tertulis dengan menggunakan kuesioner. Gambar 3.1. Protokol Penelitian SAMPEL PENELITIAN INFORM CONSENT POSITIF WAWANCARA PEMERIKSAAN BTA NEGATIF PENGUMPULAN DATA ANALISA STATISTIK KESIMPULAN Universitas Sumatera Utara

3.5.1. Langkah Pengambilan Sampel

1. Penelitian dilakukan dengan cara menunggu ibu rumah tangga yang datang berobat ke Puskesmas Mulyorejo dan memenuhi kriteria inklusi dijadikan sebagai sampel 2. Ibu rumah tangga responden yang dijadikan sebagai sampel diminta persetujuan tertulis Inform Consent dan dilanjutkan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner penelitian. 3. Setelah dilakukan wawancara, dilanjutkan dengan pemeriksaan spesimen dahak yang dilakukan oleh analis di Puskesmas. Pemeriksaan dahak dilakukan untuk penegakan diagnosis dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa Sewaktu-Pagi- Sewaktu SPS. 4. Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya 2 dari 3 spesimen SPS BTA hasilnya positif. Setelah point-point diatas, data dikumpulkan yang digunakan untuk analisa statistik dan dilanjutkan pada tahap kesimpulan.

3.6. Variabel dan Definisi Operasional

3.6.1. Variabel

Variabel independen dalam penelitian ini adalah sanitasi lingkungan rumah kepadatan hunian rumah, lantai rumah, ventilasi, pencahayaan, kelembaban dan suhu, penghasilan keluarga, tingkat pendidikan dan upaya pengendalian perilaku hidup sehat dan variabel dependen adalah kejadian penyakit TB paru. Universitas Sumatera Utara

3.6.2. Definisi Operasional

1. Kepadatan penghuni rumah adalah perbandingan antara luas ruangan yang tersedia dengan penghuni atau anggota keluarga yang berada dalam rumah tersebut dan dinyatakan dalam m 2 orang yang dihitung oleh peneliti dan dibantu oleh tenaga ahli dari BTKL Balai Teknik Kesehatan Lingkungan sebanyak 3 orang yang telah terlatih. 2. Lantai rumah adalah hasil observasi terhadap keadaan lantai rumah apakah dominan terbuat dari bahan yang kedap air seperti semen, ubinkeramik atau tanah. 3. Ventilasi adalah lubang hawa yang terdapat pada dinding rumah yang berfungsi sebagai keluar masuknya udara yang diukur berdasarkan luas ventilasi pintu, jendela dan lubang angin dengan luas lantai rumah yang dihitung dan dinyatakan dalam persen oleh peneliti dan dibantu oleh tenaga ahli dari BTKL Balai Teknik Kesehatan Lingkungan sebanyak 3 orang yang telah terlatih. 4. Pencahayaan adalah banyaknya intensitas cahaya yang masuk kedalam rumah melalui jalan masuknya cahaya jendela yang diukur dan dinyatakan dalam persen oleh peneliti dan dibantu oleh tenaga ahli dari BTKL Balai Teknik Kesehatan Lingkungan sebanyak 3 orang yang telah terlatih. 5. Kelembaban adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara di dalam rumah dan diukur pada tempat dimana menghabiskan sebagian besar waktunya yang di ukur dengan menggunakan thermohygrometer dan dinyatakan dalam Universitas Sumatera Utara persen , oleh peneliti dan dibantu oleh tenaga ahli dari BTKL Balai Teknik Kesehatan Lingkungan sebanyak 3 orang yang telah terlatih. 6. Suhu adalah suatu keadaan panas dinginnya dalam rumah yang di ukur dengan menggunakan termohygrometer dan dinyatakan dalam Celcius oleh peneliti dan dibantu oleh tenaga ahli dari BTKL Balai Teknik Kesehatan Lingkungan sebanyak 3 orang yang telah terlatih. 7. Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang telah di selesaikan oleh responden. 8. Penghasilan keluarga adalah seluruh uang yang diperoleh keluarga responden dalam satu bulan baik dari hasil pekerjaan maupun pendapatan lain yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 9. Perilaku hidup sehat adalah suatu upaya yang dilakukan oleh keluarga dalam menerapkan cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan keluarga serta melakukan upaya tindakan dalam pencegahan penyebaran dan penularan penyakit kepada anggota keluarga atau orang lain yaitu sebagai berikut:  Menutup mulut menggunakan sapu tangan atau tissu pada waktu batuk atau bersin.  Tidak meludah disembarang tempat.  Meludah di tempat yang terkena sinar matahari.  Selalu membuka jendela rumah pada siang hari dll. Universitas Sumatera Utara 10. Kejadian TB paru adalah ibu rumah tangga yang memiliki gejala batuk lebih dari 3 minggu, nafsu makan menurun, mudah lelah dan lain-lain dengan hasil pemeriksaan spesimen dahak secara laboratorium dinyatakan positif TB paru apabila minimal 2 dari 3 spesimen sewaktu-pagi-sewaktu SPS BTA hasilnya positif yang dilakukan oleh tenaga analis yang telah terlatih dalam pemeriksaan BTA di Puskesmas Mulyorejo.

3.7. Metode Pengukuran

Dokumen yang terkait

Analisis Ketersediaan Pangan Rumah Tangga Miskin di Desa Sumber Melati Diski Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

2 43 101

Analisis Produksi Padi Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001 - 2011

0 36 74

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perkonomian Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB

4 70 129

Pengaruh Pendapatan Dan Jumlah Anggota Rumah Tangga Terhadap Permintaan Air Minum PDAM Tirtanadi Medan (Studi Kasus Lingkungan XIII, Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan)

2 56 73

Hubungan Karakteristik Individu, Sanitasi Lingkungan Rumah dan Perilaku terhadap Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2014

2 70 160

Hubungan Riwayat Penyakit TB Anggota Keluarga dan Kondisi Rumah dengan Terjadinya Penyakit TB Paru pada Pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak

3 15 6

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TB PARU DI KECAMATAN TRETEP Hubungan Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru Di Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung.

1 3 15

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TB PARU DI KECAMATAN TRETEP Hubungan Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru Di Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung.

0 0 20

HUBUNGAN PERILAKU DAN KONDISI SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI KOTA SOLOK TAHUN 2011.

0 0 89

HUBUNGAN ANTARA SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WEDUNG ABUPATEN DEMAK

0 2 66