Variabel yang Berpengaruh terhadap Kejadian Penyakit TB Paru

Mycobacterium tuberculosis akan menyebar bersama droplet napas penderita Achmadi, 2008. Hal ini sesuai dengan teori Crofton 2002 yang menyatakan saat seorang penderita batuk sejumlah tetesan cairan ludah yang mengandung bakteri Mycobacterium tuberculosis tersembur ke udara. Tetesan yang paling besar akan jatuh ke bawah tanah sedangkan yang terkecil yang tidak dapat terlihat akan tetap berada di udara dan ikut terbawa udara. Baik di luar maupun di dalam rumah dengan ventilasi yang baik tetesan kecil tersebut akan terbawa aliran udara. Tetapi jika berada di ruangan yang tertutup dan sempit tetesan tersebut melayang di udara dan akan terus bertambah jumlahnya setiap kali orang tersebut batuk. Semua orang yang berada di ruangan tersebut akan menghirup udara yang sama dan berisiko menghirup bakteri tuberkulosis. Risiko yang paling tinggi bagi mereka yang paling dekat dengan orang yang batuk apalagi saat batuk tidak menutup mulut.

5.5. Variabel yang Berpengaruh terhadap Kejadian Penyakit TB Paru

Penyakit TB paru merupakan penyakit infeksi menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat khususnya di Indonesia. Penularan penyakit ini melalui udara yang tercemar oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dilepaskan dikeluarkan oleh penderita TB paru saat batuk. Munurut Achmadi 2008, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kejadian penyakit TB paru. Pada dasarnya berbagai faktor saling berkaitan satu sama lain. Faktor yang berperan dalam kejadian penyakit TB paru diantaranya adalah Universitas Sumatera Utara karakteristik individu, sanitasi lingkungan rumah kepadatan penghuni, lantai rumah, ventilasi, pencahayaan, kelembaban dan suhu, penghasilan keluarga, tingkat pendidikan dan upaya pengendalian penyakit yaitu menerapkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya yang terserang penyakit TB paru adalah golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah yang mendukung untuk tinggal dalam lingkungan yang kurang baik. Berdasarkan hasi penelitian yang menggunakan uji regresi logistik berganda dari 9 sembilan variabel yang diteliti diperoleh hasil bahwa variabel yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit TB paru adalah penghasilan keluarga dimana nilai koefisien Exp. β tertinggi yaitu 24,549. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui bahwa semakin rendah penghasilan dalam suatu keluarga maka akan semakin besar peluang untuk terjadinya penyakit TB paru. Hal ini dapat lihat dari data bahwa sebagian besar responden yang menderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo mempunyai penghasilan rendah dalam setiap bulannya, sehingga mempengaruhi kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup termasuk pemeliharaa kesehatan serta perilaku hidup sehat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa moyoritas responden memiliki penghasilan rendah. Semakin rendah penghasilan keluarga maka semakin rendah pula kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan keluarga baik primer, sekunder maupun tersier, termasuk di dalamnya penyediaan makan bergizi, lingkungan rumah yang sehat serta pemeliharaan status kesehatan. Hal ini dapat Universitas Sumatera Utara berpengaruh bagi jasmani, rohani dan sosial sehingga bila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka dapat menurunkan status kesehatan dimana daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit TB paru. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Analisis Ketersediaan Pangan Rumah Tangga Miskin di Desa Sumber Melati Diski Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

2 43 101

Analisis Produksi Padi Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001 - 2011

0 36 74

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perkonomian Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB

4 70 129

Pengaruh Pendapatan Dan Jumlah Anggota Rumah Tangga Terhadap Permintaan Air Minum PDAM Tirtanadi Medan (Studi Kasus Lingkungan XIII, Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan)

2 56 73

Hubungan Karakteristik Individu, Sanitasi Lingkungan Rumah dan Perilaku terhadap Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2014

2 70 160

Hubungan Riwayat Penyakit TB Anggota Keluarga dan Kondisi Rumah dengan Terjadinya Penyakit TB Paru pada Pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak

3 15 6

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TB PARU DI KECAMATAN TRETEP Hubungan Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru Di Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung.

1 3 15

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TB PARU DI KECAMATAN TRETEP Hubungan Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru Di Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung.

0 0 20

HUBUNGAN PERILAKU DAN KONDISI SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI KOTA SOLOK TAHUN 2011.

0 0 89

HUBUNGAN ANTARA SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WEDUNG ABUPATEN DEMAK

0 2 66