140
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa
2 Mengikuti kongres dalam rangka mencari dukungan perjuangan Indonesia, antara lain,
a Kongres Demokrasi untuk perdamaian tahun 1926 di Paris, Prancis; b Kongres Liga Melawan Imperialisme dan Penindasan Penjajah di Brusel 1927;
c Kongres Wanita Indonesia di Grand, Swiss 1927.
Manifesto politik pergerakan nasional menurut PI di dalamnya menyangkut: 1 persatuan dan kesatuan;
2 demokrasi; 3 swadaya, yaitu mengandalkan kemampuan sendiri, nonkooperasi Indonesia dapat
mencapai kemerdekaan.
Konsep dan Aktualita
Kongres Pemuda Indonesia
Kongres Pemuda I diselenggarakan tanggal 30 April – 2 Mei 1926 di Jakarta yang diketuai Moh. Tabrani dengan anggota Bander Johan, Sumarto, Jan Toule, dan Paul Pinontuan. Tujuan Kongres I adalah
menanamkan semangat kerja sama antar-perkumpulan pemuda Indonesia dalam arti yang lebih luas. Pada saat itu, perasaan kedaerahan masih kuat sehingga untuk mempersatukan para pemuda masih sangat sulit.
Kongres Pemuda II berlangsung tanggal 27 – 28 Oktober 1928 di Jakarta yang diketuai oleh Sugondo dari PPPKI, Joko Marsaid sebagai wakil dari Jong Java, Muh. Yamin dari Sumatranen Bond sebagai
sekretaris, dan Amir Sjarifuddin dari Jong Batak Bond sebagai bendahara. Berbeda dengan Kongres Pemuda I yang masih diliputi oleh sifat kedaerahan, Kongres Pemuda II sudah dipenuhi oleh jiwa persatuan
dan kesatuan.
Kongres ini berhasil merumuskan beberapa keputusan, antara lain a. mengikrarkan Sumpah Pemuda,
b. Merah Putih diakui sebagai bendera nasional, c. Indonesia Raya diakui sebagai lagu kebangsaan,
d. semua organisasi pemuda dilebur dalam satu wadah yaitu Indonesia Muda 1930.
Bunyi Sumpah Pemuda
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia. Kedua
: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia. Ketiga
: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.
l. Parindra Partai Indonesia Raya
Parindra merupakan gabungan dari BU dan PBI yang dibentuk dalam kongres tanggal 24 – 26 Desember 1935 di Solo dengan ketua Dr. Sutomo. Tujuannya adalah
Indonesia Raya. Parindra menganut asas perjuangan kooperasi tetapi kadang-kadang juga nonkooperasi.
m. MIAI Majelis Islam Alaa Indonesia
MIAI dibentuk 25 September 1937 di Surabaya dengan tokohnya K.H. Mas Mansyur, K.H. Dahlah, dan K.H. Abdul Wahab. Tujuan MIAI adalah mempererat
hubungan antarorganisasi Islam Indonesia maupun luar negeri serta mempersatukan langkah dan suara untuk membela kejayaan Islam.
Pergerakan Kebangsaan
141 n. Gapi Gabungan Politik Kebangsaan Indonesia
Gapi dibentuk atas prakarsa Parindra tahun 1939 dan yang menjadi anggota adalah Parindra, Pasundan, Persatuan Minahasa, PSJI, Gerindo, PNI. Pengurus hariannya
adalah Abikusno Cokrosuyono, Amir Sjarifuddin, dan Husni Thamrin.
Konsep dan Aktualita
Faktor pendorong fusi beberapa partai menjadi satu dalam GAPI a. Bayangan timbulnya bahaya perang dunia sebagai akibat perkembangan fasisme, maka penting
mengadakan pemusatan tenaga bangsa Indonesia. b. Kegagalan Petisi Sutarjo Sutarjo menuntut dalam Volksraad Self Government.
c. Sikap Belanda yang tidak memerhatikan kepentingan bangsa Indonesia. Tuntutan GAPI adalah Indonesia Berparlemen, artinya dewan rakyat yang berdasar sendi-sendi
demokrasi. Dasar Perjuangan GAPI
a. Hak menentukan nasib sendiri. b. Persatuan nasional seluruh bangsa Indonesia berdasarkan kerakyatan.
c. Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia.
2. Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
Selama masa pendudukan Jepang, bangsa Indonesia dilarang membentuk organisasi sendiri. Akan tetapi, Jepang sendiri membentuk organisasi-organisasi bagi rakyat Indonesia
dengan maksud dipersiapkan untuk membantu Jepang. Organisasi-organisasi ini pada akhirnya berbalik melawan Jepang.
a. Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A merupakan organisasi propaganda untuk kepentingan perang Jepang. Organisasi ini berdiri pada bulan April 1942. Pimpinannya adalah
Mr. Sjamsuddin. Tujuan berdirinya Gerakan Tiga A adalah agar rakyat dengan sukarela menyumbangkan tenaga bagi perang Jepang. Semboyannya adalah Nippon
cahaya Asia, Nippon pemimpin Asia, Nippon pelindung Asia. Untuk menunjang gerakan ini, dibentuk Barisan Pemuda Asia Raya yang dipimpin Sukarjo Wiryopranoto.
Adapun untuk menyebarluaskan propaganda, diterbitkan surat kabar Asia Raya.
Setelah kedok organisasi ini diketahui, rakyat kehilangan simpati dan meninggalkan organisasi tersebut. Pada tanggal 20 November 1942, organisasi ini dibubarkan.
b. Putera Pusat Tenaga Rakyat
Pada tanggal 9 Maret 1943, diumumkan lahirnya gerakan baru yang disebut Pusat Tenaga Rakyat atau Putera. Pemimpinnya adalah empat serangkai, yaitu Ir. Soekarno,
Moh. Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan Mas Mansyur. Tujuan Putera menurut versi Ir. Soekarno adalah untuk membangun dan menghidupkan segala sesuatu yang telah
dirobohkan oleh imperialisme Belanda. Adapun tujuan bagi Jepang adalah untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia dalam rangka membantu usaha