Gerakan wanita Pergerakan nasional masa penjajahan Belanda a. Budi Utomo

138 Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa Perjuangan Kartini dan Dewi Sartika kemudian mengilhami gerakan-gerakan wanita. 1 Putri Mardiko 1912 berdiri di Jakarta, tujuannya memberikan bantuan bimbingan dan penerangan pada gadis pribumi dalam menuntut pelajaran, tokohnya adalah R.A. Sabaruddin, R.A. Sutinah, Joyo, dan R.R. Rukmini. 2 Kartini Fonds dana Kartini yang didirikan Ny. T. Ch. Van Deventer 1912 dengan tujuan mendirikan sekolah bagi kaum wanita, misalnya Maju Kemuliaan di Bandung, Pawiyatan Wanito di Magelang, Wanito Susilo di Pemalang, Wanito Hadi di Jepara, Budi Wanito di Solo, dan Wanito Rukun Santoso di Malang. 3 Keutamaan Istri berdiri di Tasikmalaya 1913 dengan tujuan mendirikan sekolah untuk anak-anak gadis. 4 Kerajinan Amal Setia berdiri di Gadang Sumatra Barat tanggal 11 Februari 1914 dengan ketua Rohana Kudus. Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk meningkatkan pendidikan wanita seperti cara mengatur rumah tangga, kerajinan tangan, dan cara pemasarannya. 5 Sarikat Kaum Ibu Sumatra di Bukittinggi. 6 Perkumpulan Ina Tani di Ambon. Penyebarluasan pengetahuan tentang kewanitaan dilakukan dengan menerbitkan surat kabar Putri Hindia di Bandung, Wanita Swara di Brebes, Soenting Melajoe di Bukittinggi, Putri Mardiko di Jakarta, Estri Oetomo di Semarang, Soewara Perempuan di Padang, dan Perempuan Bergerak di Medan. Kongres Wanita pada tanggal 22 Desember 1928 diselenggarakan di Yogyakarta. Peristiwa ini diperingati sebagai hari Ibu. Hasilnya, dibentuk Perserikatan Perempuan Indonesia PPI yang bertujuan untuk mempererat hubungan perkumpulan wanita, memperbaiki nasib dan derajat wanita, dan mengadakan kursus kesehatan.

j. Gerakan Buruh

Gerakan buruh adalah organisasi pekerja atau kaum buruh untuk memperjuangkan nasib mereka. Tujuan organisasi ini adalah memelihara dan memperbaiki syarat perburuhan dengan mengatur hubungan kerja, mengatur hubungan kerja antara pekerja dan pemerintah, dan mengatur kaum pekerja sebagai golongan tersusun yang membangun bangsa. Konsep dan Aktualita Macam-macam organisasi buruh a. Staats Spoor Bond Serikat Buruh Kereta Api milik Belanda berdiri tahun 1905. b. Vereniging Van Spoor Tramweg Personeel VSTP = Serikat Buruh Kereta Api yang terpengaruh ISDV di bawah Semaun, Sneevliet, berdiri di Semarang tahun 1908. c. Persatuan Pergerakan Kaum Buruh PPKB gabungan buruh yang diketuai Semaun yang berpusat di Yogyakarta dengan Perserikatan Pegawai Bumi Putera sebagai tulang punggungnya. d. Personeel Fabriek Bond PFB = Serikat Buruh Pabrik. e. Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri PVPN, serikat buruh pegawai negeri di bawah R.P. Suroso. Pergerakan Kebangsaan 139 f. PSSI Persatuan Serikat Sekerja Indonesia, serikat kerja berpartai di Surabaya tahun 1930. g. PKBI Perserikatan Kaum Buruh Indonesia, serikat kerja berpartai didirikan PNI BaruPartindo yang bertujuan memperbaiki nasib kaum buruh dalam mengembangkan perasaan kebangsaan. h. CPBI Centra Perkumpulan Buruh Indonesia, perkumpulan buruh Indonesia hasil kongres kaum buruh, asas perjuangan self help. Tujuannya adalah perbaikan kaum buruh dalam sosial, ekonomi, dan politik serta berusaha menciptakan susunan produksi yang tidak kapitalis.

k. Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia PI merupakan perkumpulan pelajar Indonesia di negeri Belanda yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. PI berdiri pada tahun 1908 dengan nama Indische Vereniging dan tokohnya adalah Sosrokartono, Husein Jayadiningrat, Notosu- roto, dan Sumitro Kolopaking. Setelah keda- tangan Soewardi Soerjaningrat dan Tjipto ke negeri Belanda 1913, PI bergerak dalam bidang politik. Pada tahun 1922, Indische Vereniging berubah menjadi Perhimpunan Indonesia, begitu juga majalahnya yang semula 1916 Hindia Poetra diganti Indonesia Merdeka. Orang Belanda yang memerhatikan penderitaan rakyat Indonesia, misalnya Mr. Abendanon, Van Deventer, Dr. Snouk Hurgronye, berusaha memperjuangkan nasib bangsa Indonesia. Pada peringatan ulang tahun ke-15 Indische Vereniging, mereka mengeluarkan buku berjudul Gedenboek karangan Sukiman W.S., yang menghebohkan Belanda. Keradikalan PI ditunjukkan dengan mengganti majalah Hindia Poetra dengan nama Indonesia Merdeka. Penegasan PI ini juga terlihat pada penyempurnaan kegiatan pada tahun 1925 sebagai berikut. 1 Hanya bangsa yang bersatu dan dapat menyingkirkan pertikaian antargolongan yang dapat mematahkan penjajahan. Untuk mencapai tujuan perlu dibentuk massa aksi nasional yang berdasar kemampuan dan kekuatan sendiri. 2 Untuk mencapai tujuan, perlu melibatkan seluruh lapisan masyarakat. 3 Hal yang penting dalam masalah penjajahan adalah pertentangan kepentingan antara penjajah dan terjajah. Oleh karena itu, harus mempertajam pertentangan kepentingan. 4 Bangsa Indonesia harus melakukan segala usaha untuk mengembalikan keadaan bangsa yang dirusak secara jasmani dan rohani oleh Belanda. PI mengadakan hubungan dengan organisasi internasional dalam rangka propaganda memperjuangkan Indonesia merdeka dan anti-penjajahan. Adapun jenis hubungan tersebut sebagai berikut. 1 Turut serta kegiatan Komintern dan Association Pour Etude des Civilisation Orientales perhimpunan untuk mempelajari kebudayaan timur yang didirikan di Paris 1925, di samping itu turut dalam Liga Penentang Imperialis. Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar Gambar 5.11 Beberapa tokoh Perhimpunan Indonesia