Kehidupan Kebudayaan dan Perkembangan Sastra pada Masa Kolonial

Perkembangan Budaya dan Masyarakat Indonesia .... 121 Inskripsi Tradisi menghormati matahari berawal dari anggapan bahwa kaisar Jepang adalah keturunan Amaterasuo Mikami atau Dewa Matahari. Konsep dan Aktualita Karya-karya sastra bangsa Belanda yang berpengaruh dalam kehidupan kebangsaan Indonesia. 1. Doewes Dekker, seorang liberalis Belanda, berusaha untuk ikut membela nasib bangsa Indonesia. Dengan nama samaran Multatuli, artinya aku yang menderita, ia menulis buku Max Havelaar. Buku tersebut menunjukkan kesalahan-kesalahan pemerintah Hindia Belanda dan kesengsaraan 30 juta manusia yang diperas, ditindas, dan diperlakukan sewenang-wenang oleh pemerintah Belanda. Buku ini membuka mata bangsa Belanda bahwa rakyat Indonesia harus diberi hak bicara dalam pemerintahan. Pemerintahan Belanda kemudian menerbitkan Regeenings Reglement atau UU untuk Pemerintah Jajahan. Mulai 1 Januari 1860, perbudakan dihapuskan dan gubernur jenderal wajib melindungi rakyat dari tindakan sewenang-wenang. 2. Pada tahun 1899, Van Deventer menulis sebuah artikel berjudul Een Eereschuld Utang Budi dalam majalah De Gids. Dalam karangannya itu, ia menyerukan pemerintah Belanda untuk mengganti keuntungan berjuta-juta yang diperoleh Belanda dari Indonesia. Pemerintah Belanda berkewajiban memajukan Indonesia menggunakan sebagian dari keuntungan ter-tersebut dan berupaya mengurangi beban penderitaan bangsa Indonesia serta meningkatkan kesejahteraannya. Ia mengusulkan tiga hal, yaitu transmigrasi, edukasi, dan irigasi yang kemudian dikenal sebagai Trilogi Van Deventer. 3. Mr. Brooshoof, redaktur surat kabar De Locomotief pada tahun 1901 menulis buku berjudul De Ethische Koers in de Koloniale Politiek atau Tujuan Etis dalam Politik Kolonial. 4. Buku-buku pendalaman mengenai Islam yang ditulis Dr. Snouck Hurgronje. 5. Hukum adat beberapa suku bangsa di Indonesia diperdalam dan ditulis dalam bentuk buku oleh Van Vollenhoven. 6. Mr. Abedanon menulis buku berjudul Door Duisternis tot Licht Habis Gelap Terbitlah Terang pada tahun 1911 yang merupakan kumpulan surat menyurat dari dan untuk R.A. Kartini. Ketika Jepang berkuasa di Indonesia, bangsa ini sangat ingin menghapuskan pengaruh Belanda di Indonesia. Sebaliknya, Jepang ingin menanamkan kebudayaannya sendiri dan mengembangkannya bersama-sama kebudayaan asli. Misalnya, membiasakan senam pagi dilanjutkan dengan seikerei atau menghormati matahari setiap pagi dengan membungkukkan badan ke arah timur, menyeleng- garakan tonarigumi atau rukun tetangga untuk mengumpulkan iuran bagi kepentingan perang, dan pengembangan bahasa. Jepang sangat memedulikan pengembangan bidang sastra. Untuk menghapuskan pengaruh Belanda, Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda dan sebaliknya, mengembangkan bahasa Indonesia dengan mendirikan Komisi Bahasa Indonesia. Tugas komisi ini adalah mengembangkan dan memperbanyak perbendaharaan bahasa. Bahasa Jepang dan bahasa Indonesia wajib digunakan di kantor-kantor dan sekolah-sekolah. Nama-nama kota dan jalan diganti dalam bahasa Indonesia. Misalnya, Batavia diganti Jakarta, Meester Cornelis diganti Jatinegara, Buitenzorg diganti Bogor. Nama-nama jawatan diganti dalam bahasa bahasa Jepang. Lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo, dinyanyikan bersama-sama dengan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya. Adapun untuk memperkuat pengaruh Jepang, diajarkan pula penggunaan aksara Kanji, Hiragana, dan Katakana. Pengajarannya dilakukan di sekolah-sekolah, melalui koran nasional berbahasa Jepang, dan dibukanya kursus-kursus berbahasa Jepang. Agar dapat mendukung 122 Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa Nippon Seisin Semangat Jepang dalam berbahasa, diberikan tunjangan istimewa kepada siapa yang dapat menunjukkan kecakapan berbahasa Jepang dalam tingkatan dai-tji dasar, dai-ni menengah, dai-son atas, dai-jon tinggi, dai-go lanjut. Pada tanggal 1 April 1943, didirikan Pusat Kebudayaan Keiman Bunka Shidosho. Rangkuman 1. Kedatangan bangsa Barat bertujuan untuk mencari rempah-rempah. 2. Pada tahun 1602, Belanda datang ke Indonesia dan membentuk VOC dengan tujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya dan menyaingi perdagangan Inggris-Prancis. VOC berkuasa di Indonesia hingga 31 Desember 1799. 3. Sejak 1 Januari 1800, Indonesia diperintah oleh Belanda di bawah Herman Daendels. Namun kekuasaan Deandels di Indonesia tidak bertahan lama karena kekejamannya. 4. Tahun 1811, Indonesia jatuh ke tangan Inggris di bawah Thomas Raffles. 5. Pada tahun 1816, Indonesia kembali dikuasai oleh Belanda. Kali ini, Belanda menerapkan sistem Tanam Paksa dan kolonial liberal. 6. Sejak tahun 1942, Indonesia jatuh ke tangan Jepang. 7. Kedatangan Jepang disambut baik oleh rakyat Indonesia, karena Jepang mengaku saudara tua, kedatangannya bertujuan membebaskan Indonesia dari tangan Belanda, kedatangannya untuk kemakmuran bersama Asia Timur Raya. 8. Organisasi pergerakan zaman Jepang adalah Gerakan Tiga A, Putera, Jawa Hokokai, Cuo Sang I, dan MIAI. 9. Akhirnya, rakyat Indonesia menyadari bahwa kedatangan Jepang ke Indonesia demi kepentingan Jepang. Oleh karena itu rakyat mulai angkat senjata melawan Jepang. Evaluasi Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas 1. Apakah yang dilakukan Raffles sewaktu ia menjadi gubernur jenderal untuk Indonesia? 2. Mengapa penerapan politik kolonial liberal makin memperburuk kesejahteraan kaum pribumi? 3. Deskripsikan faktor-faktor pendorong kaum nasionalis Indonesia menjalin hubungan baik dengan Jepang pada masa akhir penjajahan Belanda di Indonesia 4. Bagaimana reaksi bangsa Indonesia setelah mengetahui kekejaman Jepang? 5. Apakah dampak negatif pendudukan Jepang di Indonesia? Refleksi Sudahkah Anda memahami materi pada bab ini? Apabila Anda belum menguasainya, silakan ulangi kembali mempelajari bab ini atau membaca buku referensi lain yang terkait kemudian buatlah ringkasan sebagai tambahan materi. Pergerakan Kebangsaan Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menghubungkan paham-paham baru dengan munculnya kesadaran kebangsaan di Asia – Afrika, khususnya Indonesia. 2. Siswa mampu mendeskripsikan proses munculnya pergerakan nasional Indonesia. 3. Siswa mampu mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional Indonesia. Manfaat Pembelajaran 1. Siswa memperoleh pengetahuan tentang paham-paham baru yang muncul di Asia dan Afrika. 2. Siswa memperoleh pengetahuan tentang munculnya nasionalisme di Asia, khususnya Indonesia. 3. Siswa memperoleh pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkem- bangan pergerakan nasional Indo- nesia. 5 Sumber: Sejarah Nasional Indonesia Kata Kunci: Pergerakan kebangsaan 124 Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa Peta Konsep Nasionalisme Asia Nasionalisme Indonesia BU SDI IP PKI PNI Gerakan Parindra Gapi Buruh SI Muhammadiyah Taman Gerakan PI MIAI siswa wanita Gerakan Pemuda Trikoro Dharmo JSB PPPI Pemuda Indonesia Indonesia Muda M unculnya kesadaran kebangsaan di kawasan Asia dan Afrika pada masa lalu tidak terlepas dari pengaruh paham baru yang lahir, yakni liberalisme, sosialisme, demokrasi, nasio- nalisme, dan pan-Islamisme. Paham-paham tersebut mendorong rakyat Asia-Afrika untuk membangun diri dalam kesadaran berbangsa dan bernegara dengan mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan. Apa sajakah paham tersebut dan bagaimana paham-paham itu memengaruhi pergerakan kebangsaan Indonesia? Ikutilah pemaparan berikut agar Anda paham.

A. Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia

1. Faktor eksternal a. Berbagai paham baru dunia

1 Liberalisme Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan individu. Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin, libertas, yang artinya kebe- basan, sedangkan dalam bahasa Inggris, liberty, artinya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan individu untuk memiliki tempat tinggal, mengeluarkan pendapat, dan berkumpul. Pergerakan Kebangsaan 125 Di Eropa, liberalisme didukung oleh kaum borjuis dan terpelajar di kota. Bagian terpenting dalam liberalisme adalah individu. Masyarakat harus mementingkan individu, karena masyarakat itu terdiri atas individu-individu dan karena itu masyarakat adalah akibat dari adanya individu. Kemerdekaan individu harus dijamin. Pada hakikatnya, paham liberalisme ini timbul karena reaksi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di zaman absolute monarchie . Orang ingin melepaskan dirinya dari kekangan manusia, ini dikemukakan oleh Rousseau dalam bukunya Du Contrac Social. Liberalisme politik menuntut adanya demokrasi yang mencakup penyusunan undang-undang dasar, pelaksanaan pemilu, jaminan kemerdekaan pers, kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat, dan kemerdekaan beragama. Liberalisme dalam politik mengutamakan kemerdekaan dan nasionalisme. Tiap negara harus merdeka, tidak boleh ditindas oleh negara lain, dan berhak menentukan nasibnya sendiri. Liberalisme dalam ekonomi menuntut adanya ekonomi bebas produksi bebas, perdagangan bebas, hukum kodrat akan menyelenggarakan harmoni dunia dengan semboyan Laisser faire, laisser passer, le monde va lui meme. Dalam bidang ekonomi, dituntut adanya ekonomi bebas tanpa campur tangan pemerintah dan dalam menentukan kebutuhan adalah hak milik swasta. Pahlawan liberalisme adalah ekonom dari Inggris, Adam Smith, dalam bukunya Wealth of Nation 1776. Pendapatnya adalah bahwa kesejahteraan umum dapat dicapai apabila diberikan kebebasan kepada setiap individu untuk berusaha tanpa campur tangan dari pihak pemerintah. 2 Sosialisme Sosialisme adalah paham yang menghendaki suatu masyarakat yang disusun secara kolektif agar menjadi suatu masyarakat yang sejahterabahagia. Kata sosialisme berasal dari bahasa Latin, socius, artinya kawan. Tujuan sosialisme adalah mewujudkan masyarakat sosialis dengan jalan mengendalikan secara kolektif sarana produksi dan memperluas tanggung jawab negara bagi kesejahteraan rakyat. Tokoh pemikir sosialisme adalah Robert Owen, seorang pengusaha Inggris yang menulis buku A New of Society an Essay on the Formation of Human Character . Ia adalah orang yang pertama menggunakan istilah sosialisme. Tokoh lainnya adalah Saint Simon, Piere Proudon, Charles Fourier, Karl Marx. Seorang yang dikenal sebagai Bapak Sosialisme adalah Karl Marx dalam tulisannya Das Kapital yang mengatakan bahwa sejarah masyarakat merupakan perjuangan- perjuangan kelas, semboyan mereka bersatulah kaum proletar sedunia. Titik berat dari paham ini adalah pada masyarakat bukan individu, dan dalam hal ini sosialisme merupakan lawan dari liberalisme. Sumber: Sedjarah Dunia Gambar 5.1 Karl Marx