Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Kediri a. Berdirinya Kerajaan Kediri

Kehidupan Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara 29 Pembunuhan Ken Arok oleh Anusapati menimbulkan dendam putra Ken Arok dan Ken Umang, yaitu Tohjoyo. Ia berusaha membalas kematian ayahnya dan berhasil membunuh Anusapati pada tahun 1248, ketika keduanya tengah menyabung ayam. Anusapati didharmakan di candi Kidal. Tohjoyo naik takhta menjadi Raja Singasari, namun hanya untuk beberapa bulan. Sebabnya adalah Ranggawuni, putra Anusapati, menyerang Keraton Singasari dibantu para pengikutnya untuk membalas kematian ayahnya. Dalam serangan tersebut, Tohjoyo berhasil melarikan diri, namun kemudian meninggal akibat luka-luka yang dideritanya di Katung Lumbung. Ranggawuni naik takhta menjadi Raja Singasari dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardhana dan memerintah dari tahun 1248 – 1268. Ia berusaha menghentikan usaha-usaha balas dendam dengan memberi jabatan-jabatan tertentu. Salah satunya adalah mengangkat Mahisa Cempaka, putra Mahisa Wongateleng Mahisa Wongateleng adalah putra Ken Arok dan Ken Dedes, menjadi Ratu Angabahaya dengan gelar Narasinghamurti. Pada tahun 1254, Wisnuwardhana mengangkat anaknya yang bernama Kertanegara menjadi raja muda Yuwaraja. Wisnuwardhana meninggal pada tahun 1268 dan didharmakan sebagai Syiwa di Waleri dan sebagai Buddha Amoghapasa di Jajagu atau candi Jago. Tidak lama kemudian, Mahisa Cempaka juga meninggal dan didharmakan di Kumeper.

b. Masa pemerintahan Kertanegara

Kertanegara memerintah Singasari dari tahun 1268 hingga tahun 1292. Ia merupakan raja terbesar Kerajaan Singasari. Setelah naik takhta, ia bergelar Sri Maharajadhiraja Sri Kertanegara. Ia memiliki gagasan besar di bidang politik dan terkenal sebagai raja yang memiliki cita-cita meluaskan denah kekuasaan hingga meliputi seluruh Nusantara. Usaha-usaha Kertanegara untuk mencapai cita-citanya itu sebagai berikut. 1 Usaha di dalam negeri a Untuk memperlancar pemerintahannya, Kertanegara dibantu oleh tiga orang mahamenteri, yaitu I Hino, I Sirikan, dan I Halu. Tugas mereka adalah mengatur dan meneruskan perintah raja melalui tiga menteri pelaksana, yaitu Rakryan Apatih , Rakryan Demung, dan Rakryan Kanuruhan. b Karena dipandang kurang mendukung gagasan raja, Mahapatih Raganatha diganti oleh Aragani. Namun, agar tidak kecewa, Raganatha diangkat menjadi adhyaka di Tumapel. c Karena dianggap masih punya hubungan erat dengan Kediri, Banyak Wide diangkat menjadi Bupati Semenep Madura dengan gelar Arya Wiraraja. d Angkatan perang, baik prajurit darat maupun armada laut, diperkuat dengan melengkapi peralatan dan persenjataannya. e Menumpas segala pemberontakan yang terjadi di dalam negeri, misalnya, Pemberontakan Bhayaraja 1270 dan Pemberontakan Mahesa Rangkah 1280.