Kehidupan Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara
53
Pada abad ke-14, Samudra Pasai menjadi pusat studi Islam dan tempat berkumpulnya ulama. Kerajaan Samudra Pasai mengalami kemunduran setelah berdirinya Kerajaan
Malaka pada abad ke-15 karena para pedagang Islam mulai memusatkan perdagangan mereka di Malaka.
2. Kerajaan Aceh Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan
Ali Mughayat Syah
, setelah berhasil melepaskan diri dari Kerajaan Pedir.
Kerajaan Aceh kemudian diperintah oleh Sultan Alauddin Riayat Syah
. Aceh men- capai kebesaran pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Muda
. Pada masa ini, banyak pedagang dari daerah lain yang
datang ke Aceh untuk membeli hasil buminya. Peninggalan kebudayaan pada
masa pemerintahan Iskandar Muda yaitu masjid Baiturrahman.
Setelah Iskandar Muda wafat digantikan
oleh Sultan Iskandar Tani. Tata pemerintahan Aceh diatur dalam undang-
undang yang disebut Adat Mahkota Alam. Berdasarkan tata pemerintahan tersebut,
wilayah Aceh dibagi dalam wilayah sagi dan wilayah pusat kerajaan. Setiap sagi terdiri dari sejumlah mukmin dan dikepalai oleh panglima sagi yang disebut hulubalang besar. Sebagai
negara Islam, Aceh disebut Serambi Mekah karena Aceh menjadi pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara dan untuk memperdalam Islam lebih dahulu belajar ke Aceh untuk
mendapatkan dasar Islam yang kuat.
Masyarakat Aceh dikelompokkan dalam golongan Teuku yakni golongan masyarakat sipil, dan golongan Tengku yakni golongan agama. Penghasilan Kerajaan Aceh didapat
dari penarikan pajak dan cukai yang terdiri dari beberapa macam antara lain pajak pasar dan cukai intan. Dalam bidang sastra, Aceh banyak melahirkan tokoh-tokoh, antara lain
Syamsuddin Pasai, Hamzah Fansyuri, Nuruddin ar-Raniri, dan Abdul al-Rauf. Nuruddin ar-Raniri mengarang Bustanus Salatin Taman raja-raja dan adat istiadat Aceh serta
ajaran Islam. Abdul al-Rauf dari Singkel syeikh Kuala membuat tafsir Alquran dalam bahasa Melayu. Ia menentang aliran heterodoks makhluk yang diciptakan sebagai
penampilan dari penciptanya. Aliran yang dianutnya adalah aliran ortodoks, yakni Allah pencipta dan makhluk ciptaan-Nya tidak dapat mengetahui keadaan-Nya.
Setelah wafatnya Sultan Iskandar Muda, tidak ada pengganti yang bijaksana sehingga menyebabkan kemunduran Aceh. Selain itu, mundurnya perdagangan Aceh akibat Malaka
jatuh ke tangan Portugis sehingga pedagang Islam beralih ke Demak juga menyebabkan kemunduran Aceh.
Gambar 2.2 Wilayah Kerajaan Aceh
P. Anambas Johor
Tanjungpinang Pahang
Pahang Trengganu
1619 Trengganu
Kelantan Patani
Singora Kelantan
Kedah Perak
Malaka 1511 Portugal
1641 Belanda
Mandailing
Indragiri Rengat
Jambi Pagaruyung
Jambi Bengkulu
Indrapura Painan
Padang Pariaman
Tiku Aceh
Kotaraja
Sumber: Atlas Sedjarah Muh. Yamin
54
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa
3. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri pada abad ke-16 berkat perjuangan dan usaha Pangeran Jinbun atau Raden Patah. Beberapa faktor
yang menyebabkan kerajaan ini berkembang pesat adalah letaknya yang strategis serta terletak di tengah jalur perdagangan nasional yang menghubungkan antara barat dan timur
serta mundurnya Kerajaan Majapahit yang menyebabkan para pedagang Islam masuk ke Demak. Dari aspek politik, dapat kita ketahui bahwa Raden Patah adalah keturunan
Brawijaya, penguasa Majapahit. Setelah Raden Patah diangkat sebagai Bupati Demak Bintoro pada tahun 1500 M, ia bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah yang lebih dikenal
dengan Raden Patah. Kemudian setelah menjadi raja, ia memajukan perdagangan dan agama Islam. Demak menjadi negara maritim yang banyak dikunjungi oleh pedagang
Islam, terlebih setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 di bawah Alvonso dAlbuquerque.
Sumber: Atlas Sedjarah Muh. Yamin
Gambar 2.3 Peta wilayah Kerajaan Demak 1500 – 1546
Pada tahun 1518, Raden Patah diganti- kan oleh Pati Unus Pangeran Sabrang Lor.
Pada masa pemerintahannya, ia melawan Portugis di Selat Malaka dengan 100 kapal,
akan tetapi semua tidak berhasil. Sepeninggal Pati Unus, kekuasaan dipegang oleh Sultan
Trenggono 1521 – 1546. Pada masa pemerintahannya ia mengutus Fatahillah
untuk menyerang Portugis di Selat Sunda 1527 dan ternyata telah terjadi persetujuan
Henrique Leme antara Portugis dan Pajajaran untuk mendirikan benteng Sunda Kelapa. Usaha Fatahillah untuk menguasai
Sunda Kelapa berhasil. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, wilayah Demak meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur.
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah berjalan dengan teratur. Kehidupan sosial pada saat itu diatur dengan hukum-hukum yang berlaku dalam ajaran Islam. Akan
tetapi, norma-norma atau tradisi-tradisi lama tidak ditinggalkan begitu saja. Dengan
Cirebon Sunda Kelapa
Jakarta
Banten
Citarum
Jepara Demak
Pati Lasem
Tuban Jipang
Pajang PAJAJARAN
Majapahit
Kediri Malang
Japan
Surabaya Gresik
Belambangan
Panurukan Pasuruhan
Bali
Gelgel
Slaparang Lombok
Silsilah Raja Demak
R. PATAH Pati Unus
Sekar Seda Lepen Trenggono
1518-1521 1521-1546
Arya Penangsang Prawoto
Puteri Hadiwijaya Jaka Tingkir
Arya Pangiri Puteri