Pengertian Bahasa Bahasa Jawa

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Bahasa

a. Pengertian Bahasa

Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Sebagai sebuah contoh sistem, maka bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah, atau pola-pola tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk, kata, maupun tata kalimat. Bila aturan, kaidah, atau pola ini dilanggar, maka komunikasi dapat terganggu. Lambang yang digunakan dalam sistem bahasa adalah berupa bunyi, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Karena lambang yang digunakan berupa bunyi, maka yang dianggap primer di dalam bahasa adalah bahasa yang diucapkan, atau yang sering disebut bahasa lisan. Karena itu pula, bahasa tulisan yang walaupun dalam dunia modern sangat penting, hanyalah bersifat sekunder. Bahasa tulisan sesungguhnya tidak lain adalah rekaman visual dalam bentuk huruf-huruf dan tanda-tanda baca dari bahasa lisan. Dalam dunia modern, penguasaan terhadap bahasa lisan dan bahasa tulisan sama pentingnya. Jadi, kedua macam bentuk bahasa itu harus pula dipelajari dengan sungguh-sungguh Chaer, 2006: 1-2. Dalam pembelajaran bahasa terdapat 4 komponen keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis Tarigan 2008: 1. Peneliti menyimpulkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan masyarakat sekitar, bahasa juga dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran dan bahasa juga merupakan alat komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.

b. Bahasa Jawa

Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Jawa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Jawa, baik secara lisan maupun secara tertulis. Pembelajaran kebahasaan ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan penggunaan bahasa. Pembelajaran bahasa perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengajaran, antara lain dari yang mudah ke yang sukar, dari hal-hal yang dekat ke yang jauh, dari yang sederhana ke yang rumit, dari yang diketahui ke yang belum diketahui, dan dari yang konkret ke yang abstrak. Pembelajaran bahasa diarahkan untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa. Siswa tidak hanya diharapkan mampu memahami informasi yang disampaikan secara lugas atau secara langsung, tetapi juga yang disampaikan secara terselubung atau secara tidak langsung dan pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar, serta kemampuan memperluas wawasan Sudharto, 1999:10-11. Ragam Bahasa Jawa meliputi empat aspek keterampilan berbahasa yaitu: a mendengarkan, seperti mendengarkan dan menanggapi secara tepat suatu perintah, pesan, pesan telepon, cerita teman, wacana percakapan, berita, pengalaman, deskripsi benda-benda sekitar, pidato, wawancara, serta mendengarkan dan mengapresiasikan dongeng, geguritan, cerita wayang, dan cerita kelompok. b berbicara, seperti memperkenalkan diri, menyapa orang lain, mengajukan pertanyaan, menceritakan pengalaman, kesan, peristiwa, isi wawancara, mendiskripsikan benda sekitar, bercakap-cakap melalui telepon, berpidato, melakonkan tokoh wayang. c membaca, seperti membaca nyaring, membaca pemahaman, membaca cepat, serta membacamelagukan tembang, membaca dongeng, cerita wayang, geguritan, parikan, dan membaca tulisan beraksara Jawa. d menulis, seperti menulis kata dan kalimat sederhana dengan huruf lepas dan huruf sambung, menulis kata dan kalimat yang dibacakan, menulis pidato, menulis cerita pendek, menulis laporan hasil wawancara, geguritan, tokoh wayang, dan menulis dengan aksara Jawa Sudharto, 1999:11. Peneliti menyimpulkan bahwa ragam bahasa Jawa itu memiliki empat aspek yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis yang artinya bahwa dengan mendengarkan, maka dapat mengetahui bagaimana bahasa yang baik yang dapat diterapkan disekolah, dengan berbicara yang baik, maka dapat mengetahui bahasa yang bagaimana yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan membaca maka dapat mengetahui bagaimana membaca aksara Jawa yang baik dan lancar, dan selanjutnya dengan menulis maka dapat mengetahui bagaimana menulis aksara Jawa dengan baik dan rapi. Ke-4 aspek tersebut sangat berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.

2. Keterampilan Berbahasa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI MODEL WORD SQUARE SISWA KELAS VA SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

1 40 226

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA SISWA KELAS IV SDN PROYONANGGAN 09 BATANG

0 4 199

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014

0 1 15

(ABSTRAK) PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA SISWA KELAS IV SDN PROYONANGGAN 09 BATANG.

0 0 2

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BAGI SISWA KELAS IV SDN 3 KATEKAN NGADIREJO TEMANGGUNG.

0 0 229

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA JAWA MATERI MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA KARTU AKSARA DI KELAS IV SDN TRITIH WETAN 0

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING TEKS PENGUMUMAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DI KELAS IV SDN HARJOWINANGUN 2 - Unissula Repository

0 0 7