Bentuk Negara Susunan Negara

144 berbeda. Yang dinamakan penduduk adalah semua orang yang dalam waktu tertentu berada dalam wilayah negara, baik warga negara maupun orang asing. Mereka tunduk pada hukum negara Indonesia . Bagi mereka pada prinsipnya berlaku semua hukum yang berlaku dengan beberapa pengecualian bagi yang bukan warga negara yaitu misalnya mereka tidak mempunyai hak suara dalam pemilu, tidak berhak menduduki jabatan tertentu, mereka yang mempunyai kekuatan diplomatik bebas dari pungutan pajak dan bea. Bagi warga negara dimanapun ia ber- ada tunduk pada kekuasaan dan hukum negara. . c. Pemerintah Menurut Prins Pemerintah dalam arti luas adalah suatu organisasi kekuasaan yang mempunyai wilayah tertentu dan berdaulat atas sejumlah orang tertentu sebagai warga negara. Sedangkan dalam arti sempit adalah lembaga yang ada dalam suatu negara yang memiliki kekuasaan melaksanakan setiap peraturan yang dibuat oleh kembaga legislatif. d. Kedaulatan Jean Bodin mengatakan bahwa kedaulatan adalah ke- kuasaan tertinggi untuk membuat hukum dalam suatu negara yang bersifat tunggal, asli, abadi, dan tidak dapat dibagi-bagi . Sedangkan CF. Strong membagi pengertian kedaulatan menjadi pengertian intern dan pengertian ekstern . Sebagai pengertian intern kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi untuk menen- tukan serta melaksanakan hukum terhadap semua orang dan semua golongan yang terdapat dalam lingkungan kekuasaannya. Sedangkan sebagai . pengeli ian ekstern, kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi yang tidak diturunkan dari kekuasaan lain yang mengandung konsekwensi bahwa tidak ada campur tangan negara lain dalam menentukan hukumnya sendiri. 145

4. Bentuk Negara

Dalam Ilmu Negara pengertian tentang bentuk negara sejak dulu kala dibagi menjadi dua yaitu: monarchie dan republik. Untuk menentukan suatu negara berbentuk monarki atau republik banyak ukuran yang dipakai. Jellineck memakai kriteria bagaimana caranya kehendak negara dinyatakan. Jika kehendak negara ditentukan oleh satu orang saja maka bentuk negara itu adalah monarki. Jika kehendak negara ditentukan oleh banyak orang dalam suatu majelis, maka bentuk negaranya adalah republik. Sedangkan Leon Ouguit menggu- nakan kriteria bagaimana caranya kepala negara itu diangkat. Jika seorang kepala negara berdasarkan hak waris atau keturunan, maka bentuk negaranya disebut monarki. Tetapi jika kepala negaranya dipilih melaui suatu pemilihan umum untuk masa jabatan tertentu, adalah republik.

5. Susunan Negara

Istilah susunan ditujukan untuk menentukan apakah negara itu merupakan negara kesatuan, federasi atau konfederasi. Jellineck mem- bedakan negara federasi dan negara konfederasi pad a letak kedau- latannya. Pada negara konfederasi kedaulatan terletak pada negara- negara bagiannya. Sedangkan pada negara federasi kedaulatan ada pad a keseluruhannya yaitu pada negara federasi itu sendiri. Alat pengukur lain untuk membedakan negara federasi dan konfederasi adalah sejauh mana pemerintah pusat dapat secara langsung mempe- ngaruhi rakyat dari negara-negara bagian melalui peraturan-peraturan yang dikeluarkannya. Oalam negara federasi, pemerintah pusat dapat mempergunakan wewenangnya secara Iangsung terhadap setiap warga negara dalam ncgara-negara bagiannya, sedangkan wewenang ini tidak terdapat pad a negara konfederasi Kusnardi Ibrahim, 1976: 168. Selanjutnya antara negara federal dan negara kesatuan dapat ditunjukkan perbedaannya sebagai berikut: a. Pada negara federal negara-negara bagian mempunyai wewe- 146 nang untuk membuat UUD -nya sendiri Pouvoir Constituant dan dapat m enentukan bentuk organisasinya masing-masing dalam batas-batas yang tidak bertentangan dengan konstitusi negara federal. Pada negara kesatuan daerah daerah tidak dapat membuat UUD sendiri, dalam hal ini organisasi kekuasannya telah ditentukan oleh pembuat undang -undang dipusat. b. Dalam negara feder asi wewenang pembuat undang-undang pemerintah federasi ditentukan secara terperinci sedangkan wewenang lainny a ada pada negara-negara bagian iresidu power atau r eserved power. Sebaliknya dalam n egara kesatuan, wewenang secara terperinci terdapat pada daerah-daerah dan r esidu pow emya ada pada pemerintah pusat Kranenburg , 1939 . Masyarakat merupakan kelompok manusia yang saling berhu- bungan dan menempati suatu wilayah . Untuk melindungi kepen- tingannya dan menghindari terjadinya kebebasan tanpa batas maka manusia membentuk suatu asosiasi yang bertujuan untuk mernudah- kan memperoleh kebutuhannya dan membatasi kompetisi . Negara adalah asosiasi yang lahir untuk memenuhi kebutuhan politik warga negara . N egara merupakan integrasi dari kekuasaan politik. Negara adalah alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk meng- atur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Secara umum negara mempunyai dua tugas yaitu: I. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang a- sosial, yakni bertentangan satu sarna lain, s upaya tidak menjadi antagonisme yang membahayakan. 2. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan ke arah tercapainya tujuan dari masyarakat secara keseluruhan . 147 Si fat negara merupakan manifestasi dari kedaulatan yang dirni- likinya, diantaranya: I. Sifat memaksa , ditujukan untuk menciptakan ketertiban dalam masyarakat, dapat berupa penggunaan kekuasaan secara fisik secara legal. Dalam suatu negara yang demokratis hal ini dite- kan seminimal mungkin. 2. Sifat monopoli , yang bertujuan untuk menetapkan tujuan bersa- ma dari masyarakat. Sikap mencakup semua all-encompassing, all embracing, dalam setiap kebijakan-kebijakan negara berla- ku merata bagi setiap orang tanpa kecuali . Dari sini muncul adanya politik hukum suatu negara t ertentu, yang berada di tangan pemerintah . S ehingga negara merupakan sumber hukum . Kedaulatan dalam arti yuridis ada pada negara. Kedaulatan negara sebagai sumber hukum tidak mutlak. Negara harus tunduk pada aturan yang dikehendaki Tuhan , yakni aturan yang adil.

B. HUKUM DAN KEKUASAAN