Hukum Kodrat dalam Sejarah

88 manusia tidak mengikuti nalurinya yang irasional, melainkan pertim- bangan akal budi dan rasa moral. Namun dalam l ex naturalis juga diakui bahwa hukum yang dianut bukanlah kegiatan rasional melulu. Hukum itu merupakan bagian aturan alam semesta alam natura yang sebenarnya merupakan suatu keseluruhan kosmis yang penuh rahasia yang tidak dapat dijangkau oleh akal budi manusia. Dalam Bahasa Indonesia, istilah hukum alam lebih menan- dakan lex naturae dalam arti yang umum, yaitu sebagai daya yang menyebabkan bahwa segala yang ada di dunia ini berjalan menurut aturan yang telah ditetapkan. Karenanya untuk mengungkapkan arti lex naturalis sebaiknya dipakai istilah lain yaitu hukum kodrat. Hukum kodrat lebih kuat dari pada hukum positif, sebab menyangkut makna kehidupan manusia sendiri. Karenanya hukum itu mendahului hukum yang dirumuskan dalam undang-undang dan ber- fungsi sebagai azas bagi hukum yang dirumuskan dalam undang- undang tersebut. Dengan kat a lain hukum adalah aturan, basis bagi aturan itu ditentukan dalarn aturan alamiah yang terwujud da lam kodrat manusia.

1. Hukum Kodrat dalam Sejarah

a . Zaman klasik Tokohnya adalah Aristoteles . Menurut Aristoteles manusia sebagai makhluk politik ZOO1 polticoni harus menyumbang bagi Negara yang merupakan kewajiban alamiah bagi laki -Iaki yang mempunyai hak-hak yuridis sebagai warga polis. b. Abad pertengahan Tokohnya adalah Thomas Aquinas. Menurut Aquinas hukum kodrat sebagai prinsip-prinsip segala hukum positif, berhubungan langsung dengan manusia dan dunia sebagai ciptaan Tuhan. Prinsip - prinsip tersebut dibagi menjadi dua, yaitu: 1 . Prinsip hukum kodrat primer, yaitu prinsip hukum yang telah 89 dirumuskan oleh para pemikir Stoa zaman klasik. Prinsip hukum kodrat primer yaitu: honeste vivere hidup terhonnat, neminem laedere tidak merugikan orang lain , unicuique suutn tribuere memberikan orang lain sesuai haknya. 2. Prinsip hukum kodrat sekunder, yaitu norma-norma moral seperti jangan membunuh, mencuri dan lain sebagainya. Dalam hal ini Thomas Aquinas menggabungkan lex naturalis dengan lex aeterna hukum abadi yang ada pada Tuhan, dalam defi- nisinya: lex naturalis aliud est quam participatio legis aeternae in rationali creatura hukum kodrat itu tidak lain adalah partisipasi hukum abadi dalam ciptaan yang berakal budi Huijbers, 1995: 83. c. Zarnan rasionalisme Pada zaman ini lazim diterima bahwa hukum kodrat sebagai pernyataan akalbudi praktis manusia. Para pemikir zarnan ini cende- rung menyusun suatu daftar hukum kodrat yang dianggap tetap berlaku dan abadi. Pada zaman ini Hugo Grotius menyatakan prinsip hukum a priori. yaitu hukum kodrat yang berlaku positif. Menurut Grotius, ada dua macam prinsip-prinsip dalam konsepnya tersebut, yaitu: I. Prinsip-prinsip dasar, meliputi: prinsip kupunya-kaupunya, prinsip kesetiaan pada janji, prinsip ganti rugi, prinsip perlunya hukuman. 2. Prinsip-prinsip yang melekat pad a subjek hukum, me liputi hak atas kebebasan, hak untuk berkuasa atas orang lain, hak untuk berkuasa sebagai majikan, hak untuk berkuasa atas milik. d. Awal abad XX Pada awal abad ini beberapa pemikir berusaha lagi untuk menyusun suatu daftar hukum kodrat, diantaranya Messner. Menurut Messner hukum kodrat sama dengan prinsip-prinsip dasar bagi kehi- 90 dupan sosial dan individual. Definisi hukum kodrat dari Messner berbunyi: Das Naturrecht ist die Ordnung del in del menschilchen Natur mit ihren Eig enverantwortlichkeiten begrundeten eizelmen - schlichen und gesellschaftlichen Eigenzustandigkeiten hukum kodrat adalah aturan hak-hak kompetensi khas baik pribadi maupun masyarakat yang berakar dalam kodrat manusia yang bertanggung- jawab sendiri. Menurut Messner terdapat tiga macam hukum kodrat , yaitu: 1. Hukum kodrat primer yang mutlak, yaitu memberikan kepada tiap orang sesuai haknya. Dari prinsip ini diturunkan prinsip- prinsip umum seperti jangan membunuh , dan seterusnya. 2 . Hak fundamental, yaitu kebebasan batin, kebebasan agama, hak atas nama baik, hak atas privacy, hak atas pemikahan, hak untuk membentuk keluarga, dan sebagainya . 3 . Hukum kodrat sekunder, yaitu hak yang diperoleh karena ber- kaitan dengan situasi kebudayaan, misalnya hak milik dan azas- azas hukum adat .

2. Perkembangan Hukum Kodrat