18 dia agung-agungkan untuk dijadikan sebagai Tuhannya
. 01eh karena
Tuhan telah menetapkan hukum-hukumnya bag i
manusia ,
maka tiada lain sebagai konsekuensi dari kepasrahan terse but manusia harus taat
pada hukum-hukurn terse but. Islam memandang tidak ada perbedaan antara hukum alam dengan hukum Tuhan s
yariat , ·
karena syariat yang ditetapkan Allah dalam
Al-Quran sesuai dengan hukum alam itu sendiri, yang dalam Islam disebut fitrah
. Namun pemaknaan fitrah
dalam Islam jauh lebih tinggi daripada pemaknaan hukum alam sebagaimana dipahami dalam kont
eks ilmu hukum. Jika hukum alam
lex natura e
dipahami sebagai eara segala yang ada berjalan sesuai dengan aturan semesta alam seperti manusia dalam bertindak meng-
kecend erungan-kecenderungan
dalam jasmaninya Huijber s,
1995, maka fitrah berarti pembebasan manu sia
dari keterjajahan terhadap kemauan jasmaninya yang serba tidak terb
atas pada kemauan
ruhani yang mendekat pada Tuhan .
Pada abad ini para ahli kemudian memb edakan
ada Iima jeni s
hukum, yaitu: a. Hukum abadi lex a
etema: reneana Allah tentang aturan
seme sta
alam. Hukum abadi itu merupakan suatu pen gertian
teologis tentang asal mula segala hukum ,
y ang
kurang berp e-
ngaruh atas pengertian hukum lainnya. b. Hukum ilahi positif l
ex divino positiva
: hukum Allah yang
terkandung dalam wahyu a
gama, terutama mengenai prinsip- prinsip keadilan.
e. Hukum alam lex naturais :
hukum Allah sebagaimana nampak dalam aturan semesta alam melalui akal budi manusia.
d. Hukum bangsa-bangsa ius ge
ntium: hukum yang diterima oleh semua atau kebanyakan bangsa. Hukum itu yang berasal dari
hukum romawi ,
lambat Iaun hilang sebab diresepsi dalam hukum positif.
e. Hukum positif lex humana positiva: hukum sebagaimana ditentukan oleh yang berkuasa
; tata hukum negara. Hukum ini
pada zaman modem ditanggapi sebagai hukum yang sejati.
BAB III
PANDANGAN TENTANG HUKUM PADA ZAMAN MODERN
Kemajuan yang terjadi di dunia Islam ,
temyata memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka orang-orang Barat. Maka pada masa
seperti inilah banyak orang-orang Barat yang datang ke dunia Islam untuk mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan. Kemudian hal ini
menjadi jembatan informasi antara Barat dan Islam. Dari pemikiran-
pemikiran ilmiah, rasional dan filosofis ,
atau bahkan sains Islam mulai ditransfer ke daratan Eropa. Kontak antara dunia Barat dan Islam pad a
lima Abad berikutnya temyata mampu mengantarkan Eropa pada masa kebangkitannya kembali renaisan
ce pada bidang ilmu pengeta-
huan dan filsafat. Selanjutnya berkembang pada era baru yaitu era- modem.
A. ZAMAN RENAISSANCE
Berkebalikan dengan apa yang dialami oleh para pelajar Barat dengan apa yang mereka dapatkan dari Islam, dimana gereja memiliki
kekuasaan mutlak
di Eropa
teokrasi, menimbulkan
era baru
renaissance kelahiran kembali. Era ini merupakan manifestasi dari
protes para ahli yang belajar dari Islam terhadap kekuasaan gereja yang mutlak terse but. Pada zaman ini hidup manusia mengalami
banyak perubahan. Bila pada abad pertengahan perhatian orang diarahkan kepada dunia dan akhirat, maka pada zaman modem
perhatiannya hanya padakehidupan dunia saja. Hal ini di latar- belakangi oleh keadaan Eropa yang saat itu pemahaman tentang
20 akhirat dibajak oleh Gereja. Masa kekuasaan Gereja yang biasa
disebut sebagai masa kegelapan Eropa telah melahirkan sentimen anti Gereja. Mereka menuduh Gereja telah bersikap selama seribu tahun
layaknya polisi yang memeriksa keyakinan setiap orang. Lantas, lahirlah teori yang menempatkan manusia sebagai
segala-galanya menggantikan Tuhan. Berdasarkan teori ini, manusia- lah yang menjadi tolok ukur kebaikan dan keburukan. Era baru ini
telah melahirkan teori yang men gee am segala sesuatu yang membatasi •
kebebasan individu manusia .
Akibatnya, agama berubah peran dan menjadi sebatas masalah individu yang hanya dimanfaatkan kala sese-
orang memerlukan sandaran untuk mengusir kegelisahan batin dan kesendirian. Agama seeara perlahan tergeser dari kehidupan masya-
rakat di Eropa Huijbers, 1985. Burekhardt dalam Huijbers, 1985: 29 menyebut era ini sebagai penernuan kembali dunia dan manusia.
Oengan demikian
, Zaman Modem atau Abad Modem di Barat adalah
zaman, ketika manusia menemukan dirinya sebagai kekuatan yang dapat menyelesaikan segala persoalan-persoalan hidupnya. Manusia
hanya dipandang sebagai mahluk yang bebas yang independen dari Alam dan Tuhan. Manusia di Barat sengaja membebaskan dari Tatan-
an Ilahiah Theo Morphisnie], untuk selanjutnya membangun Tatanan Antropomorphisme suatu tatanan yang semata-mata berpusat pada
manusia. Manusia menjadi tuan atas nasibnya sendiri.
Kondisi di masa itu yang dipenuhi dengan kegetiran abad per- tengahan, telah membuat gerakan Humani
sme ini dengan eepat ber-
kembang luas di Eropa. Menurut Humanisme, manusia bersifat unggul sebagai pribadi diantara segala makhluk lainnya, khususnya dalam
peran manusia sebagai peneipta kebudayaan. Tokoh-tokoh Humanis- me itu adalah Petraea 1303-1374, Desiderius Erasmus 1469-1537,
dan Thomas More 1478-1535.
· Peru bahan pandangan ini berpenga-
ruh juga pada agama Kristen, yang mewujud dalam agama baru yaitu agarna Protestan 1217. Agama ini lahir sebagai hasil dari reformasi
agama Kristen oleh Maarten Luther 1483-1546 Johannes Calvin 1509-1564. Dalam bidang keilmuwan muneul juga beberapa ilmu-
wan seperti: Copemieus 1473-1543, Kep1er 1571-1630, Galilei 1564-1642, Newton 1642-1727 dalam bidang fisika.
21 Bila pengertian hukum zaman klasik lebih bersifat klasik, maka
pengertian hukum pada zaman modem lebih bersifat empiris. Menurut Huijbers 1995: 29 hal ini berarti bahwa: 1 Tekanan tidak lagi pada
hukum sebagai tatanan yang ideal hukum alam, melainkan pada hukum yang dibentuk manusia sendiri, baik oleh raja maupun rakyat
yaitu hukum positif atau tata hukum negara, dimana hukum terjalin dengan politik negara; 2 Tata hukum ne
gara diolah oleh para sarjana
hukum seeara Iebih ilmiah; 3 Dalam membentuk tata hukum makin banyak dipikirkan tentang fakta-fakta empiris, yaitu kebudayaan
bangsa dan situasi sosio-ekonomis masyarakat yang bersangkutan. Percikan Pemikiran ten tang hukum pada zaman ini adalah:
I. Hukum merupakan bagian dari kebijakan manusia; 2. Tertib hukum diwujudkan dalam bentuk negara, dimana di
dalamnya memuat peraturan perundang-undangan yang harus ditaati oleh warga negara dan memuat peraturan hukum dalam
hubungannya dengan negara lain.
3. Peneipta hukum adalah raja. Filsuf-filsuf yang memunculkan pemikiran tersebut adalah
Macchiavelli 1469-1527, Jean Bodin 1530-1596, Hugo Grotius 1583-1645, dan Thomas Hobbes 1588-1679. Dengan semangat ini
pula Eropa kemudian mencari dunia baru yang ditandai dengan pen emu an sebuah wilayah pada tahun 1492 yang kemudian dinamai
Amerika .
B. ZAMAN AUFKLARUNG