Pembahasan Uji Perbedaan Dua Proporsi Pembahasan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Pembahasan Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik

Guru mengakhiri pertemuan dengan memberi kuis dan melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Pada pertemuan kedua, peneliti berusaha memperbaiki kegiatan yang belum terlaksana dengan baik. Untuk menarik minat peserta didik, guru memberikan reward kepada peserta didik yang mau mengerjakan di depan kelas dengan benar. Guru menyarankan kepada peserta didik untuk melakukan diskusi apabila tidak bisa mengerjakan soal latihan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kebiasaan peserta didik yang hanya menunggu jawaban dari guru atau teman lainnya. Guru mengakhiri pembelajaran dengan melakukan refleksi dan mengumumkan bahwa pertemuan yang akan datang akan dilaksanakan tes. 4.2.6 Pembahasan Uji Proporsi Setelah dilakukan pembelajaran, peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi tes kemampuan berpikir kreatif yang sama. Kemudian hasil tes dianalisis untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada aspek kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen mencapai ketuntasan klasikal atau tidak. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dalam aspek kemampuan berpikir kreatif pada model pembelajaran Quantum Teaching mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM klasikal yang ditetapkan yakni 75.

4.2.7 Pembahasan Uji Perbedaan Dua Proporsi

Setelah dilakukan uji proporsi pada kelas eksperimen, dilakukan uji perbedaan dua proprosi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan uji satu pihak kanan. Uji ini dilakukan untuk membandingkan persentase hasil belajar peserta didik dalam aspek kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persentase hasil belajar peserta didik pada aspek kemampuan berpikir kreatif menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching lebih baik daripada persentase hasil belajar peserta didik pada aspek kemampuan berpikir kreatif menggunakan pembelajaran ekspositori.

4.2.8 Pembahasan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Untuk memperkuat alasan suatu pembelajaran lebih efektif dari pembelajaran yang lain, selain menghasilkan proporsi ketuntasan yang lebih baik juga harus menghasilkan rata-rata yang lebih baik pula. Oleh sebab itu, perlu dilakukan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji satu pihak kanan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik pada aspek kemampuan berpikir kreatif menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching lebih baik daripada rata-rata hasil belajar peserta didik pada aspek kemampuan berpikir kreatif menggunakan pembelajaran ekspositori.

4.2.9 Pembahasan Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik

Hasil pengamatan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol mengenai aktivitas peserta didik dalam pembelajaran mulai pertemuan pertama sampai pertemuan kedua menunjukkan adanya peningkatan persentase pada setiap pembelajaran. Rata-rata aktivitas peserta didik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen masuk dalam kriteria baik. Gambar berikut ini menunjukkan diagram persentase aktivitas peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengamatan, rata-rata persentase aktivitas peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching lebih baik dibandingkan model pembelajaran ekspositori.

4.2.10 Pembahasan Hasil Pengamatan Aktivitas Guru

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK

3 24 356

KEEFEKTIFAN MODEL TREFFINGER BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI GEOMETRI

0 21 456

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CPS BERBASIS HOA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 21 296

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGIEMPAT

0 46 479

Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat

0 4 351

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POKOK SEGIEMPAT PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 12 MAGELANG.

0 0 1

. Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Bawen Pada Materi Pokok Segitiga Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 1

Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat.

0 0 702

Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat. -

0 2 351

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Quantum terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik

0 3 11