Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus
yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah : 1.
Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangannya; 2.
Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai;
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil; dan 4.
Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai.
2.1.4 Model Pembelajaran Quantum Teaching
2.1.4.1 Sejarah Model Pembelajaran Quantum Teaching
Pada musim panas 1982 di Kirkwood Ski Resort, California, Bobbi DePorter dan Eric Jensen memulai metode belajar baru yang menggabungkan
sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP Neuro Linguistik Programming
dengan teori keyakinan. Termasuk di antaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain, seperti: teori otak
kanankiri, teori otak triune 3 in 1, pilihan modalitas visual, auditorial, dan kinestetik, teori kecerdasan ganda, pendidikan 19ymbol19c menyeluruh,
belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan 19ymbol, dan simulasi permainan.
Menurut DePorter 2010: 33, manusia pada dasarnya memiliki kemampuan luar biasa untuk melampaui kemampuan yang ia perkirakan. Ini karena manusia
memiliki potensi yang belum tergali, apalagi terasah. Untuk menggali potensi itu, lingkungan harus mendukung agar proses belajar berlangsung mudah, menarik,
dan menyenangkan. “Rasa aman dan saling percaya di antara peserta didik dan guru merupakan hal esensial bagi proses belajar,” tutur DePorter. DePorter
mengubah proses belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan, sederhana, dan efektif.
2.1.4.2 Pengertian Model Pembelajaran Quantum Teaching
Menurut Suherman 2006: 24, pembelajaran Quantum merupakan pembelajaran yang berupaya menciptakan suasana yang kondusifnyaman dan
menyenangkan, kelas kohesifrasa kebersamaan tinggi, dinamis-interaktif, partisipasif, saling menghargai, dan menumbuhkan sikap percaya diri pada
para peserta didik. Quantum Teaching mulai dikenalkan oleh Bobbi De Porter di Super Camp,
sebuah program percepatan belajar yang berlokasi di 1725 South Coast Highway Oceanside
, Amerika Serikat. Menurut De Porter 2010: 32, Quantum Teaching
adalah upaya guru untuk mengorkestrasikan berbagai interaksi dalam proses pembelajaran menjadi cahaya yang melejitkan prestasi
peserta didik dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat sehingga peserta didik dapat belajar secara mudah dan alami.
Quantum Teaching memiliki azaz utama yaitu “Bawalah dunia mereka ke
dunia kita dan antarkan kita ke dunia mereka”. Konsep tersebut di dalam pembelajaran harus terjadi umpan balik antara guru dan peserta didik yang
merupakan komunitas belajar. Selain itu, kegiatan belajar mengajar harus menjadi tempat peserta didik bergembira dan mendapatkan kepuasan, 20ember
dan menerima serta belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Melalui tindakan tersebut, peserta didik akan dengan suka rela dituntun
oleh guru tanpa merasa terpaksa sehingga memudahkan guru untuk mengantarkan mereka pada ilmu pengetahuan yang luas.
2.1.4.3 Karakteristik Model Pembelajaran Quantum Teaching