Pengawetan isolat Campylobacter jejuni

4.1.3. Uji API- Campy

Sebelum dilakukan pengawetan isolat, perlu dilakukan uji API-Campy untuk memastikan bahwa isolat hasil isolasi merupakan bakteri C. jejuni. Pada uji API-Campy dibutuhkan koloni tunggal dalam jumlah cukup banyak dari bakteri yang akan diidentifikasi. Untuk memperbanyak koloni tunggal maka dipindahkan 1 loop koloni diduga C. jejuni kedalam media mCCDA atau CBPA dengan teknik goresan langsung. Media mCCDA atau CBPA hasil goresan langsung, kemudian diinkubasi pada suhu 42 C selama 48 jam. Setelah inkubasi selesai, akan diperoleh koloni tunggal yang cukup banyak untuk digunakan dalam uji API-Campy. Uji API-Campy dimulai dengan pembuatan suspensi bakteri dari koloni tunggal bakteri yang akan diidentifikasi. Pada uji API-Campy diperlukan konsentrasi C. jejuni yang cukup banyak yaitu kekeruhan dari suspensi bakteri pada uji yang setara dengan kekeruhan Mc. Farlan No.6. Suspensi ini kemudian dipindahkan kedalam mikrotube pada strip-strip API- Campy dan diinkubasi suhu 36 o + 2 o C selama 48 jam pada kondisi mikroaerofilik untuk setengah strip dan kondisi aerob untuk setengah strip yang lainnya. Setelah diinkubasi, kemudian dilakukan uji dengan API-Campy test kit untuk menguatkan dan mengidentifikasi bahwa isolat tersebut adalah C. jejuni.

4.2. Pengawetan isolat Campylobacter jejuni

Koloni yang positif C. jejuni setelah diuji dengan API-Campy test kit kemudian diperbanyak atau disegarkan dengan menggunakan BHI Broth. Perbanyakan dilakukan dengan cara memindahkan 1-2 loop koloni positif C. jejuni kedalam 10 ml BHI Broth. Setelah itu, dilakukan inkubasi pada suhu 42 C dibawah kondisi mikroaerofilik. C. jejuni dalam media BHI Broth setelah inkubasi dapat disimpan pada refrigerator suhu sekitar 4 o C selama 7 hari, atau dibuat pengawetan kultur. Pengawetan isolat C. jejuni dapat dilakukan dengan cara membuat pengawetan kultur yaitu dengan memindahkan sebanyak 1,6 ml BHI Broth hasil inkubasi ke dalam tabung 5 ml yang berisi manik-manik dan 0,4 ml gliserol 98 yang telah disterilkan terlebih dahulu, kemudian isolat C. jejuni tersebut dapat disimpan pada suhu beku -20 o C. Pengawetan kultur juga dapat dilakukan dengan langsung memindahkan 1-2 ose koloni positif C. jejuni yang berasal dari media mCCDA atau CBPA kedalam tabung 5 ml yang berisi manik-manik dan 0,4 ml gliserol 98 yang telah disterilkan dan telah ditambahkan 0.4 ml FBP atau Growth Factor Supplement

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PROSES PENGAMBILAN SAMPEL SAMPLING

Sampel yang diteliti akan keberadaan Campylobacter jejuni dalam penelitian ini berupa karkas ayam bagian punggung sampai ekor. Hal ini berdasarkan literatur yang menyebutkan bahwa Campylobacter jejuni hampir 98 dapat diisolasi dari bagian karkas ayam. Sampel karkas ayam diambil secara acak dengan metode purposive sampling technique dari 2 wilayah yaitu Bogor dan Jakarta. Purposive sampling merupakan salah satu non probality sample yang tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Pemilihan sampel tidak secara random dan hasil yang diharapkan merupakan gambaran kasar tentang suatu keadaan. Teknik purposive sampling ini dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil Nasution, 2003. Total sampel karkas ayam yang diteliti adalah 84 sampel; sebanyak 48 sampel diambil dari wilayah Bogor dan 36 sampel diambil dari wilayah Jakarta. Jumlah sampel masing-masing wilayah dapat dilihat pada Tabel 5. Pengambilan sampel karkas ayam dari pasar tradisional dan pasar modern supermarket dimaksudkan untuk melihat perbandingan prevalensi cemaran Campylobacter jejuni pada karkas ayam di kedua jenis pasar tersebut. Data lengkap jumlah, nama pasar, lokasi pengambilan sampel dan hasil isolasi C. jejuni pada sampel karkas ayam dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4. Tabel 5 . Jumlah sampel di wilayah Bogor dan Jakarta Wilayah Jumlah Sampel Total Pasar Tradisional Pasar Modern Bogor 24 24 48 Jakarta 18 18 36 Total 42 42 84 Pada pasar modern supermarket, karkas ayam dijual dalam bentuk siap pakai, dengan dikemas dalam steroform dan ditutup dengan wraping plastic. Karkas ayam tersebut dikondisikan pada suhu rendah dengan