terdapat pada media untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif, digantikan dengan senyawa vancomycin yang memiliki fungsi sama.
Bentuk morfologi C. jejuni pada media ini adalah datar dan menyebar, dengan warna abu-abu serta sedikit basah setelah proses inkubasi pada suhu
42 C selama 42 jam. Jika pengamatan awal pada cawan petri dilakukan
setelah 24 jam inkubasi, maka pengamatan harus dilakukan dengan cepat dan segera dilanjutkan kembali inkubasinya. Hal ini penting untuk mengurangi
kontaminasi oksigen berlebihan pada media sehingga menyebabkan stress pada Campylobacter. Inkubasi pada suhu 42
C dapat meningkatkan sifat selektifitas media, dan pertumbuhan bakteri termofilik Campylobacter, namun
bakteri non-termofilik Campylobacter seperti C. fetus subsp. fetus tidak dapat tumbuh Bridson, 1998
5. CAT Media
CAT atau cefoperazone, amphotericin B, teichoplanin, merupakan media selektif untuk isolasi bakteri termofilik Campylobacter spp, dan dapat
meningkatkan penanaman bakteri C. upsaliensis dari sampel feses. Media CAT pertama kali dikenalkan oleh Aspinall pada tahun 1933 sebagai media
untuk isolasi organisme dari sampel feses. Media CAT mengadung senyawa cefoperazone yang mampu menghambat pertumbuhan Campylobacter jenis
lain Bolton dan Robertson, 1982. Jumlah senyawa cefoperazone pada media ini lebih rendah dibandingkan dengan beberapa media selektif Campylobacter
yang lain, sehingga sangat efektif untuk isolasi bakteri Campylobacter jenis C. upsaliensis karena dapat menghambat bakteri Enterobacteriaceae, tapi bukan
enterococci. Media CAT juga mengandung charcoal yang baik untuk isolasi bakteri termofilik Campylobacter, Teichoplanin yang dapat menghambat
enterococci, dan Amphotericin B yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Bridson, 1998
Berdasarkan data British Journal of Biomedical Sciense 2000, dilaporkan bahwa isolasi Campylobacter spp dari total 1695 sampel bahan
pangan meliputi daging ayam, ikan mentah, dan air menggunakan media CAT diperoleh hasil 245 sampel bahan pangan atau sekitar 14,4 positif
Campylobacter spp. Untuk lebih meningkatkan kemampuan CAT media dalam isolasi Campylobacter khususnya jenis C. jejuni maka perlu
ditambahkan suplemen yang mengandung antibiotik. Suplemen ini berfungsi untuk menyeleksi jenis bakteri Campylobacter yang akan ditumbuhkan,
karena mengandung senyawa rifampicin dan cephalothin.
6. Campy-BAP
Merupakan media selektif yang digunakan untuk isolasi dan pertumbuhan Campylobacter. Media selektif ini memiliki karakteristik
sebagai berikut : merupakan media agar darah No 2, sangat selektif untuk isolasi C. fetus subsp jejuni, mengandung vancomycin, cephalothin dan
trimethoprim. Senyawa vancomycin dalam media ini berfungsi untuk menghambat tumbuhnya bakteri gram positif, cephalothin berfungsi untuk
menghambat pertumbuhan bakteri streptococci, sedangkan trimethoprim berfungsi sebagai papan spektrum saat pengamatan menggunakan spektrum
cahaya tertentu. C. jejuni pada media ini tampak non-hemolytic, dan koloninya berwarna abu-abu.
Jika media Skirrow’s agar, Campy-BAP dan Butzler’s agar dibandingkan keefektifannya dalam isolasi C. jejuni, maka diketahui bahwa
Campy- BAP merupakan media yang paling sensitif dan Butzler’s agar
merupakan media yang paling selektif. Untuk itu, menurut Stern 1992, disarankan adanya kombinasi antara Campy-
BAP dengan Butzler’s agar untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam isolasi C. jejuni
G. MEDIA PENGKAYA DALAM ISOLASI CAMPYLOBACTER