MIKROBIOLOGIS DAGING AYAM TINJAUAN PUSTAKA

1995, karkas ayam harus disimpan pada suhu dingin untuk menghindari pembusukan dari bakteri, khamir, dan kapang. Untuk penyimpanan tidak lebih dari 2 hari, karkas ayam dapat disimpan pada suhu tidak lebih dari 10 C, dan untuk penyimpanan jangka panjang, karkas ayam dapat dibekukan Karkas ayam memiliki komposisi nutrisi dan ketersediaan air yang cukup untuk pertumbuhan mikroorganisme. Karena itu jika penanganan karkas kurang baik maka kontaminasi mikroorganisme pada karkas sangat mungkin terjadi sehingga mikroorganisme berkembang dan dapat mempengaruhi masa simpan karkas. Kontamninasi mikroorganisme karkas ayam biasanya berasal dari bulu dan isi saluran pencernaan Grau, 1986

D. MIKROBIOLOGIS DAGING AYAM

Jaringan hewan sehat umumnya bebas dari bakteri pada saat dipotong, tetapi ketika diperiksa daging segar pada tingkat penjual retail selalu ditemukan berbagai jenis dan jumlah mikroorganisme Jay, 1997. Sumber kontaminasi mikroorganisme pada daging segar berasal dari pisau pemotong, bagian yang tersembunyi dari daging, saluran pencernaan, tangan manusia, wadah, penanganan dan penyimpanan. Kemampuan pertumbuhan mikroorganisme dalam daging dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi ketersediaan nutrisi, pH, aktivitas air a w yang terdapat dalam daging, potensi oksidasi-reduksi, dan ada tidaknya substansi penghambat pertumbuhan mikroorganisme. Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi suhu ruang penyimpanan, kelembaban relatif dan kondisi oksigen atmosfir Jay, 1997. Mikroba yang mencemari karkas dapat berupa mikroorganisme pembusuk yang dapat menurunkan mutu dan kelayakan karkas serta berpengaruh terhadap nilai ekonomis. Mikroba lainnya adalah mikroba patogen yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Data yang diperoleh dari Food Safety Inspection Servise FSIS yang telah melakukan penyelidikan tentang mikroorganisme produk hewan, memperlihatkan bahwa terdapat enam bakteri patogen yang sering terdapat pada daging ayam. Bakteri patogen tersebut adalah Salmonella sp., Escherichia coli O157:H7, Campylobacter sp., Listeria monocytogenes, Clostridium perfringens dan Staphylococcus aureus Dreesen, 1998. Prevalensi dari enam bakteri patogen tersebut pada karkas dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 . Prevalensi dari 6 bakteri patogen terhadap manusia berasal dari karkas ayam ICGFI, 1999 Bakteri Patogen Prevalensi Campylobacter sp. 0-100 Clostridium perfringens 63 Escherichia coli O157:H7 1,5 Salmonella sp. 0-100 Staphylococcus aureus 88 Listeria monocytogenes 5 Menurut Poeloengan dan Noor 2003, C. jejuni mengkontaminasi karkas ayam bagian punggung hingga tunggir lebih tinggi jika dibandingkan dengan bagian dada, paha, dan hati-ampela ayam. Hal ini terjadi kemungkinan karena pada waktu memproses ayam mulai dari pengulitan bulu sampai eviserasi pengeluaran organ sangat mudah sekali terjadi kontaminasi dari saluran pencernaan.

E. METODE ISOLASI CAMPYLOBACTER