Tempat dan Waktu Penelitian Rancangan Penelitian

56

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama periode April 2007 – Juni 2008 dengan lokasi penelitian di Jakarta, Bogor, Jawa Timur dan Lampung. Untuk responden pakar, penelitian difokuskan di Jakarta dan Bogor Lampiran 1. Untuk survei usahatani, dilakukan wawancara dengan petani jagung hibrida di 2 dua propinsi utama produsen jagung yakni Jawa Timur dan Lampung. Dianggap bahwa dengan mengambil kedua propinsi ini variasi profil dan kondisi petani jagung hibrida di Indonesia dapat terwakili. Propinsi Jawa Timur dan Lampung berturut- turut memberikan kontribusi 36 dan 12 terhadap produksi nasional.

3.2. Rancangan Penelitian

Berdasarkan kerangka perumusan dan pemecahan masalah yang dikemukakan pada Bab Pendahuluan, penelitian ini dirancang untuk menjawab pertanyaan tentang kelayakan, potensi ekonomi dan indeks keberlanjutan dari adopsi benih jagung transgenik. Dengan demikian diharapkan dapat memenuhi tujuan umum penelitian untuk menganalisis kelayakan jagung transgenik di Indonesia dari aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan kelembagaan. Tujuan umum dibagi menjadi 5 tujuan rinci seperti telah diuraikan pada Pendahuluan. Untuk itu rancangan penelitian yang telah dilakukan untuk menjawab tujuan umum dan tujuan rinci penelitian mencakup pengumpulan berbagai jenis data dari berbagai sumber, teknik pengambilan contoh, teknik analisis data, dan keluaran yang diharapkan seperti tertera pada Tabel 10. Penilaian manfaat adopsi benih jagung transgenik dilakukan pada tingkat usahatani yakni menilai kelayakan finansialnya dibandingkan dengan usahatani jagung hibrida saat ini with vs. without . Analisis input-output usahatani yang dilakukan mengacu pada Hareau 2002 dan Simatupang 2002. Tingkat produktifitas benih jagung transgenik diambil dari percobaan yang pernah dilakukan dan data dari negara lain dengan kondisi agroekosistem yang mirip. Analisis kebersediaan petani untuk membayar WTP benih jagung transgenik dikaji dengan CVM menggunakan teknik payment card Moon dan Balasubramanian, 2003. 57 Tabel 10. Rancangan penelitian yang dilakukan guna memenuhi tujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian Tujuan Jenis dan Sumber Data Teknik Pengambilan Responden Teknik Analisis Data Keluaran 1 Menganalisis kelayakan finansial dan ekonomi benih jagung transgenik dibandingkan dengan benih jagung hibrida Data usahatani jagung melalui wawancara petani Penarikan contoh klaster secara acak Analisis input-output usahatani Keragaan usahatani saat ini vs. dengan adopsi benih jagung transgenik Data sekunder Pencarian data yang relevan Proyeksi produksi dengan kurva sigmoid Skenario produksi jagung dengan adopsi transgenik 2 Menganalisis kebersediaan petani untuk membeli benih jagung transgenik Data usahatani jagung melalui wawancara petani Penarikan contoh klaster secara acak Metode CVM Kurva dan nilai WTP petani terhadap harga benih jagung transgenik 3 Menganalisis keberlanjutan usahatani jagung dengan adopsi benih transgenik Data usahatani jagung melalui wawancara petani Penarikan contoh klaster secara acak Teknik MAVT Keragaan indeks keberlanjutan usahatani saat ini vs. dengan adopsi benih jagung transgenik 4 Menganalisis faktor-faktor penentu agar petani berhasil mengadopsi benih jagung transgenik Survei pendapat pakar tentang adopsi transgenik Identifikasi kepakaran dan pengetahuan akan teknologi transgenik Teknik AHP Nilai skor urutan prioritas faktor-faktor penentu adopsi benih jagung transgenik 5 Menganalisis aspek peraturan dan kelembagaan yang ada mendukung terjadinya adopsi Undang- Undang, peraturan, keputusan Pemerintah Pencarian subyek UUperaturan yang relevan Metode rasionalis dan analisis gap Kajian sistem regulasi dan kesenjangan sebagai penghambat adopsi benih transgenik Keberlanjutan usahatani diukur melalui indikator sosial, ekonomi dan lingkungan dengan metode MAVT mengacu pada teknik agregasi yang dikemukakan oleh Azapagic dan Perdan 2005. Analisis terhadap faktor-faktor 58 penentu suksesnya pengembangan benih transgenik dilakukan melalui wawancara pakar dengan teknik AHP terhadap 7 pilihan benih tanaman transgenik yang potensial Lampiran 1. Pembandingan secara berpasangan dilakukan secara numerik Marimin, 2004 sesuai tingkat kepentingan atau preferensi antara kriteria, sub-kriteria, indikator dan alternatif. Perangkat lunak yang digunakan adalah SuperDecision versi 1.6.0 yang diperoleh dari situs: http:www.SuperDecision.com Saaty dan Saaty, 2003. Beberapa peneliti telah menggunakan AHP untuk menilai prioritas alternatif program bioteknologi seperti Braunschweig, et al. 1999 dan Falconi 1999.

3.3. Jenis Data dan Peubah yang Diamati