Variabel Pendaftaran Varietas dan Hak Perlindungan Varietas PVT

153 partisipatoris ini menjadi suatu saluran yang sebaiknya menjadi prioritas khususnya dalam hal ini peran Pemda dan juga universitas di daerah-daerah sangat penting.

4.5.4. Variabel Pendaftaran Varietas dan Hak Perlindungan Varietas PVT

Guna Merangsang Litbang yang Berlanjut Faktor pendaftaran varietas adalah hal pokok yang disebut dalam dua UU utama yakni Sistem Budidaya Tanaman dan Perlindungan Varietas Tanaman benih tetua maupun benih komersial. Tanpa pendaftaran pelepasan varietas suatu benih unggul hasil pemuliaan termasuk hasil transgenik rekayasa genetika tidaklah dapat diadopsi atau diperkenalkan kepada pengguna. Dengan semakin berkembangnya kegiatan litbang atau pengembangan produk perbenihan saat ini dan di masa mendatang, maka kepastian waktu antara kegiatan litbang dan pelepasan perlu dibuat sesingkat mungkin. Maksudnya agar para petani dapat dengan cepat mengadopsi varietas-varietas baru yang unggul dalam rangka peningkatan produktifitas. Pertanyaan mendasar di sini adalah berapa tahun dibutuhkan agar suatu hasil litbang yang unggul dapat dipasarkan? Bilamana suatu produk telah siap untuk dikomersilkan, berapa lama waktu yang dibutuhkan time to market untuk dapat diadopsi pengguna? Apakah sistem registrasi varietas baru merangsang kontinuitas kegiatan litbang yang kreatif dan inovatif, sehingga bergerak suatu siklus pengembangan produk yang dinamis dan berkelanjutan? Kebijakan Pemerintah untuk meregulasi pelepasan varietas tanaman sangat menentukan minat penyedia teknologi untuk komersialisasi. Bagaimana juklak petunjuk pelaksanaan proses pendaftaran varietas dibuat dan dilaksanakan akan menentukan seberapa cepat hasil litbang dapat diterapkan. Proses pelepasan varietas perlu diperbaharui dalam pengertian dibuat sedemikian rupa sehingga sebaiknya pasarpenggunalah yang menentukan dan memilih suatu produk baginya. Prosedur pendaftaran produk yang disederhanakan memungkinkan produk dapat segera dilepas melalui pengusulan langsung ke Departemen Pertanian atau Badan Benih Nasional. Aspek kelembagaan ini perlu juga diperjelas, mengingat baru dibentuknya Pusat Perijinan dan Investasi di Departemen Pertanian. Kejelasan dan penyederhanaan prosedur merupakan insentif tersendiri bagi pelaku industri perbenihan. 154 Penyederhanaan akan dapat menghemat biaya pengembangan dan pendaftaran varietas baru, disamping juga menghemat waktu. Sebaiknya pemohon dapat mengajukan ijin pelepasan berbagai varietas baru berdasarkan basis data yang telah disusun oleh misalnya perusahaan penghasil benih. Sebab pada dasarnya pengujian calon varietas baru pada fase awal uji lapangan telah dilakukan oleh pemulia tanaman dan ahli agronomi agronomist yang bekerja di perusahaan swasta melalui bangun data data generation yang memenuhi kaidah-kaidah statistik dalam memilih sifat-sifat unggul. Begitu dilepas dan ternyata varietas baru tidak diterima oleh pengguna misalnya karena sifat unggulnya tidak terbukti, maka hal ini menjadi konsekuensi risiko yang ditanggung sendiri penghasil benih. Merujuk pada pemasaran dan penjualan produk benih di negara- negara lain telah menunjukkan hal demikian. Produk yang sukses di pasar merupakan sukses awal untuk mendukung pembiayaan pengembangan produk lebih lanjut. Sementara produk yang tidak sukses di pasar – walaupun dianggap sudah merupakan hasil pengembangan yang sistematis dan terencana – menjadi umpan balik berharga dalam pengembangan selanjutnya. Faktor-faktor lain yang terkait dalam menunjang inovasi yang berkelanjutan di bidang bioteknologi pertanian ini adalah adanya dukungan positif Pemerintah bagi kegiatan Litbang sektor publik dan swasta, dan mendorong terjadinya kerja sama di antara keduanya melalui regulasi yang kondusif dan implementasi sistem perlindungan terhadap sumberdaya dan HKI bagi pihak - baik sektor publik maupun swasta - yang berinvestasi dalam bidang bioteknologi pertanian.

4.6. Gabungan Kelayakan Adopsi Benih Jagung Transgenik dari Berbagai