Jenis Data dan Peubah yang Diamati untuk Tujuan 3: Indeks Jenis Data dan Peubah yang Diamati untuk Tujuan 4: Faktor-faktor

59 penerimaan dan laba. Untuk produktifitas jagung transgenik diperoleh dari data hasil percobaan dan referensi dari Filipina. Disamping itu, dikumpulkan data sekunder luas areal, produksi, produktivitas dan volume ekspor-impor. Aspek sosial usahatani yang dikumpulkan adalah penguasaan aset usahatani luas pertanaman, persentase kontribusi usahatani jagung bagi penerimaan keluarga, tingkat pendidikan petani dan afiliasi kelompok.

3.3.2. Jenis Data dan Peubah yang Diamati untuk Tujuan 2: Kebersediaan

Petani Membayar Benih Jagung Transgenik Untuk tujuan ini jenis data yang dibutuhkan adalah: tingkat harga yang dibayar petani saat ini untuk memperoleh benih jagung hibrida per satuan unit kg; dan variabel harga yang bersedia dibayar oleh petani dengan cara menanyakan petani seberapa besar keinginan untuk membayar WTP guna memperolehmengadopsi benih jagung transgenik.

3.3.3. Jenis Data dan Peubah yang Diamati untuk Tujuan 3: Indeks

Keberlanjutan Usahatani Untuk analisis indeks keberlanjutan usahatani dibutuhkan jenis data yang sama dari survei usahatani petani jagung. Untuk aspek ekologis dikumpulkan data berupa jumlah pupuk dan kompos, jumlah dan jenis herbisida dan insektisida, tipe lahan irigasitadah hujan, kemiringan lahan, dan tingkat kesuburan tanah. Untuk aspek ekonomi data yang dibutuhkan adalah produktifitas, penerimaan, biaya, keuntungan, dan rasio penerimaan terhadap biaya. Untuk aspek sosial dikumpulkan data penguasaan aset usahatani luas pertanaman, kontribusi jagung bagi penerimaan keluarga, tingkat pendidikan, dan afiliasi kelompok.

3.3.4. Jenis Data dan Peubah yang Diamati untuk Tujuan 4: Faktor-faktor

Penentu Adopsi Benih Transgenik Untuk tujuan ini jenis data yang dibutuhkan adalah parameter atau variabel yang diperoleh berdasarkan pendapatjudgement pakar terhadap pilihan benih transgenik yang ada. Alternatif dibatasi pada pilihan teknologi yang saat ini sedang dikembangkan atau direncanakan introduksinya, yakni berbagai jenis tanaman saat ini sedang diteliti di lembaga penelitian milik Pemerintah seperti 60 padi Bt, kentang LBR leaf blight resistance, kedelai tahan hama TH penggerek polong, dan tomat tahan penyakit virus TV, dan juga pilihan teknologi yang berasal dari pihak perusahaan swasta seperti jagung Bt, jagung RR roundup ready dan jagung RR+Bt Lampiran 1. Adapun susunan dari tujuan, faktor dan indikator sebagai peubah yang digunakan dalam penilaian pakar dibagi dalam 2 hirarki Gambar 10-11. Gambar 10. Struktur hirarki untuk pengembangan benih transgenik. Pada Gambar 10 diuraikan pengembangan benih transgenik berdasarkan 4 aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan kelembagaan, sedangkan pada Gambar 11 digambarkan sukses adopsi benih transgenik berdasarkan proses transfer teknologi, profil penggunan akhir, dan persepsi publik. Untuk tiap-tiap kriteriafaktor diperinci lagi dengan indikator atau sub-kriteria untuk menajamkan faktor apa yang penting diperhatikan untuk terjadinya adopsi. Hirarki sukses adopsi ini dilakukan untuk mempertajam analisis berhasil tidaknya adopsi suatu produk. Faktor-faktor Penentu Adopsi Tanaman Transgenik Ekonomi - Produktifitas dan laba bersih - Produksi total - Harga dan biaya Sosial - Penerimaan publik - Persepsi risiko kesehatan - Sebaran manfaat Lingkungan - Fisik - Keragaman varietas - Keamanan hayati Kelembagaan - Industri benih - Kapasitas kelembagaanSDM - Regulasi 61 Gambar 11. Struktur hirarki untuk penilaian sukses adopsi teknologi benih transgenik.

3.3.5. Jenis Data dan Peubah yang Diamati untuk Tujuan 5: Kajian