4.1.4. Hubungan antara persentase kolonisasi FMA dengan parameter pertumbuhan.
Untuk mengetahui hubungan persentase kolonisasi FMA dengan parameter pertumbuhan pada tanaman E. cyclocarpum dilakukan uji korelasi
Pearson pada taraf 1 Tabel 3. Tabel 3 Hasil analisis korelasi antara persentase kolonisasi FMA dengan
beberapa parameter pertumbuhan bibit E. cyclocarpum.
Korelasi Nilai
koefisien korelasi r
Kriteria hubungan
Persentase kolonisasi dengan tinggi semai 0,519
Sedang Persentase kolonisasi dengan diameter semai
0,729 Kuat
Persentase kolonisasi dengan jumlah daun 0,331
Lemah Persentase kolonisasi dengan berat segar tajuk
0,758 Kuat
Persentase kolonisasi dengan berat segar akar 0,483
Sedang Persentase kolonisasi dengan jumlah nodul
0,062 Sangat lemah
Persentase kolonisasi dengan jumlah nodul efektif 0,176
Sangat lemah Persentase kolonisasi dengan berat kering total
0,769 Kuat
Persentase kolonisasi dengan serapan N 0,544
Sedang Persentase kolonisasi dengan serapan P
0,654 Sedang
Persentase kolonisasi dengan CN ratio 0,356
Lemah Persentase kolonisasi dengan indek mutu bibit
0,766 Kuat
Persentase kolonisasi dengan penambahan bakteri 0,124
Sangat lemah Analisis hubungan antara persentase kolonisasi dengan berbagai
parameter pertumbuhan bibit E. cyclocarpum Tabel 3. Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa hubungan antara persentase kolonisasi FMA dengan
parameter tinggi semai, berat segar akar, serapan hara N dan serapan hara P merupakan hubungan yang sedang. Adapun hubungan antara diameter semai,
berat segar tajuk, berat kering total dan indek mutu bibit E. cyclocarpum merupakan hubungan yang kuat. Sedangkan hubungan persentase kolonisasi
FMA dengan parameter jumlah nodul, jumlah nodul efektif dan penambahan jenis bakteri merupakan hubungan yang sangat lemah serta pada parameter
jumlah daun dan CN ratio merupakan hubungan yang lemah.
Untuk mengetahui hubungan persentase kolonisasi FMA dengan parameter pertumbuhan pada tanaman L. leucocephala dilakukan uji korelasi
Pearson pada taraf 1 Tabel 4. Tabel 4 Hasil analisis korelasi antara persentase kolonisasi FMA dengan
beberapa parameter pertumbuhan bibit L. leucocephala.
Korelasi Nilai
koefisien korelasi r
Kriteria hubungan
Persentase kolonisasi dengan tinggi semai 0,986
Sangat kuat Persentase kolonisasi dengan diameter semai
0,973 Sangat kuat
Persentase kolonisasi dengan jumlah daun 0,995
Sangat kuat Persentase kolonisasi dengan berat segar tajuk
0,964 Sangat kuat
Persentase kolonisasi dengan berat segar akar 0,895
Kuat Persentase kolonisasi dengan jumlah nodul
0,863 Kuat
Persentase kolonisasi dengan jumlah nodul efektif 0,946
Sangat kuat Persentase kolonisasi dengan berat kering total
0,934 Sangat kuat
Persentase kolonisasi dengan serapan N 0,803
Kuat Persentase kolonisasi dengan serapan P
0,906 Sangat kuat
Persentase kolonisasi dengan CN ratio 0,615
Sedang Persentase kolonisasi dengan indek mutu bibit
0,876 Kuat
Persentase kolonisasi dengan penambahan bakteri 0,061
Sangat lemah Analisis hubungan antara persentase kolonisasi dengan berbagai
parameter pertumbuhan bibit L. leucocephala disajikan pada Tabel 4. Data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa hubungan antara persentase kolonisasi FMA dengan
parameter tinggi semai, diameter semai, jumlah daun, berat segar tajuk, jumlah nodul efektif, berat kering total dan serapan Hara P merupakan hubungan yang
sangat kuat. Adapun hubungan antara berat segar akar, jumlah nodul, serapan hara N dan indek mutu bibit L. leucocephala merupakan hubungan yang kuat.
Serta hubungan persentase kolonisasi dengan CN ratio mempunyai hubungan yang sedang. Sedangkan hubungan kolonisasi FMA dengan penambahan jenis
bakteri merupakan hubungan yang sangat lemah.
Untuk mengetahui hubungan persentase kolonisasi FMA dengan parameter pertumbuhan pada tanaman P. falcataria dilakukan uji korelasi
Pearson pada taraf 1 Tabel 5. Tabel 5 Hasil analisis korelasi antara persentase kolonisasi FMA dengan
beberapa parameter pertumbuhan bibit P. falcataria.
Korelasi Nilai
koefisien korelasi r
Kriteria hubungan
Persentase kolonisasi dengan tinggi semai 0,631
Sedang Persentase kolonisasi dengan diameter semai
0,489 Sedang
Persentase kolonisasi dengan jumlah daun 0,691
Sedang Persentase kolonisasi dengan berat segar tajuk
0,455 Sedang
Persentase kolonisasi dengan berat segar akar 0,501
Sedang Persentase kolonisasi dengan jumlah nodul
0,486 Sedang
Persentase kolonisasi dengan jumlah nodul efektif 0,485
Sedang Persentase kolonisasi dengan berat kering total
0,466 Sedang
Persentase kolonisasi dengan serapan N 0,397
Sedang Persentase kolonisasi dengan serapan P
0,387 Sedang
Persentase kolonisasi dengan CN ratio 0,683
Sedang Persentase kolonisasi dengan indek mutu bibit
0,443 Sedang
Persentase kolonisasi dengan penambahan bakteri 0,233
Lemah Analisis hubungan antara persentase kolonisasi dengan berbagai
parameter pertumbuhan bibit P. falcataria Tabel 5. Data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa hubungan antara persentase kolonisasi FMA dengan
parameter tinggi semai, diameter semai, jumlah daun, berat segar tajuk, berat segar akar, jumlah nodul, jumlah nodul efektif, berat kering total, serapan hara N,
serapan hara P, CN ratio dan indek mutu bibit merupakan hubungan yang sedang. Sedangkan hubungan kolonisasi FMA dengan penambahan jenis bakteri
merupakan hubungan yang lemah.
Untuk mengetahui hubungan persentase kolonisasi FMA dengan parameter pertumbuhan pada tanaman C. calothyrsus dilakukan uji korelasi
Pearson pada taraf 1 Tabel 6. Tabel 6 Hasil analisis korelasi antara persentase kolonisasi FMA dengan
beberapa parameter pertumbuhan bibit C. calothyrsus.
Korelasi Nilai
koefisien korelasi r
Kriteria hubungan
Persentase kolonisasi dengan tinggi semai 0,789
Kuat Persentase kolonisasi dengan diameter semai
0,860 Kuat
Persentase kolonisasi dengan jumlah daun 0,787
Kuat Persentase kolonisasi dengan berat segar tajuk
0,775 Kuat
Persentase kolonisasi dengan berat segar akar 0,842
Kuat Persentase kolonisasi dengan jumlah nodul
0,694 Sedang
Persentase kolonisasi dengan jumlah nodul efektif 0,661
Sedang Persentase kolonisasi dengan berat kering total
0,871 Kuat
Persentase kolonisasi dengan serapan N 0,783
Kuat Persentase kolonisasi dengan serapan P
0,708 Kuat
Persentase kolonisasi dengan CN ratio 0,291
Lemah Persentase kolonisasi dengan indek mutu bibit
0,443 Sedang
Persentase kolonisasi dengan penambahan bakteri 0,001
Sangat lemah Analisis hubungan antara persentase kolonisasi dengan berbagai
parameter pertumbuhan bibit C. calothyrsus Tabel 6. Data pada Tabel 6 menunjukkan bahwa hubungan antara persentase kolonisasi FMA dengan
parameter tinggi semai, diameter semai, jumlah daun, berat segar tajuk, berat segar akar, berat kering total, serapan hara N dan serapan hara P merupakan
hubungan yang kuat. Adapun hubungan antara jumlah nodul, jumlah nodul efektif dan indek mutu bibit C. calothyrsus merupakan hubungan yang sedang.
Hubungan antara persentase kolonisasi FMA dengan parameter penambahan jenis bakteri dan CN ratio berturut - turut mempunyai hubungan sangat lemah dan
lemah.
4.1.5. Hubungan antara jumlah nodul dengan parameter pertumbuhan.