. Leucaena leucocephala Tempat dan waktu penelitian

2.7 . Leucaena leucocephala

Leucaena leucocephala merupakan salah satu jenis tanaman penghasil kayu bakar yang mempunyai prospek baik untuk dikembangkan sebab pertumbuhannya cepat dan hampir semua bagian tanaman bermanfaat bagi manusia. Selain itu tanaman ini dapat meningkatkan kesuburan tanah National Academy of Sciences. Wilde 1958 menyatakan L. leucocephala juga merupakan salah satu jenis tanaman yang diprioritaskan dalam pembangunan hutan tanaman industri, dimana jenis ini bermanfaat sebagai penghasil kayu pertukangan dan kayu serat pulp. L. leucocephala termasuk jenis tanaman yang cepat tumbuh dan dapat ditanam pada lahan kritis. Pemanfaatanya sudah lama dikenal oleh masyarakat, terutama masyarakat di Jawa. L. leucocephala adalah strain lamtoro yang berbatang tunggal dan mampu mencapai ketinggian 20 m. Strain lamtoro yang berasal dari Amerika Tengah dikenal pula sebagai tipe guatemala. Tipe ini mampu menghasilkan biomassa lebih dari dua kali yang dihasilkan oleh lamtoro strain kecil yang bercabang banyak dan berbentuk semak tipe 3 Hawaii. Tanaman ini juga diketahui bersimbiosis dengan bakteri rhizobium, yang ditandai dengan adanya bintil akar. Menurut Ayensu 1980 kayu ini memiliki berat jenis dari 0,51 - 0,78 dengan nilai kalor 4.200 - 4.600 Kkal per kg. Dan kandungan abu 1,8 . Jenis ini digunakan untuk memasak seperti bahan untuk industri kecil untuk pembuatan industri minuman, tile dan briket. III. BAHAN DAN METODE

3.1. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di Green House PT. Holcim Indonesia Tbk Cibinong. Analisis kimia tanah dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat Laboratorium Tanah, Departemen Ilmu Tanah Sumberdaya Lahan, Faperta IPB. Analisis jaringan tanaman dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Uji Tanah, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor. Analisis mikoriza dan rhizobium dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Hutan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam, Gunung Batu Bogor. Penelitian dilaksanakan pada Juli 2007 sampai Mei 2008.

3.2. Bahan dan Alat

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan cendawan mikoriza arbuskula dan kompos aktif untuk meningkatkan pertumbuhan semai mindi (Melia azedarach LINN) pada Media Tailing Tambang Emas Pongkor

0 9 171

Potensi fungi mikoriza arbuskula dan kompos aktif untuk meningkatkan pertumbuhan semai mindi (Melia azedarach Linn) pada media tailing tambang emas

1 9 9

Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macrophylla King.) pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing)

0 11 5

Pengaruh Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Semai Gmelina (Gmelina arborea Roxb.) Pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing)

0 4 5

Pengaruh Pemberian Kompos dan Arang Kayu terhadap Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.) pada Media Bekas Tambang Pasir

0 3 29

Peningkatan Kualitas Tanah Bekas Tambang Nikel Untuk Media Pertumbuhan Tanaman Revegetasi Melalui Pemanfaatan Bahan Humat Dan Kompos

1 13 69

Pemanfaatan cendawan mikoriza arbuskula dan kompos aktif untuk meningkatkan pertumbuhan semai mindi (Melia azedarach LINN) pada Media Tailing Tambang Emas Pongkor

0 1 86

Pemanfaatan Mikoriza dan Rhizobium untuk Meningkatkan Pertumbuhan Semai Kayu Energi pada Media Tanah Bekas Tambang Semen

0 15 390

APLIKASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) DAN KOMPOS UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SEMAI JATI (Tectona grandis Linn.f.) PADA MEDIA TANAH BEKAS TAMBANG KAPUR (The Application of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) and Compost to

0 0 10

Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula (Fma) Indigeneus terhadap Pertumbuhan Semai Jati (Tectona Grandis Linn. F) pada Media Tanah Bekas Tambang Kapur

0 0 9