PENYIAPAN PATI TINJAUAN PUSTAKA

19 pada kondisi sempurna irreversible. Ukuran granula pati juga berpengaruh terhadap mutu pati yang dihasilkan dalam skala industri.

D. PENYIAPAN PATI

Pada dasarnya proses pembuatan semua jenis pati adalah sama, yaitu penghancuran sel-sel untuk memisahkan butir-butir dari komponen lainnya dengan pertolongan air untuk mengekstraksinya. Mula-mula umbi atau biji dihancurkan. Proses selanjutnya adalah mengekstraksi pati dari hancuran tersebut dengan pertolongan air, yang disertai dengan penyaringan, pengendapan dan sentrifuse. Setelah semua pati terendapkan, air diatas endapan dibuang, dan pati dicuci kembali untuk membersihkannya dari bahan-bahan terlarut lainnya. Tahap terakhir adalah proses pengeringan pati, yang kemudian dihaluskan sehingga diperoleh tepung pati Dahlberg, 1978. Pati jagung komersial dihasilkan dari jagung pipil dengan metode penggilingan basah. Penggilingan basah menghasilkan empat komponen dasar yaitu pati, lembaga, serat dan protein. Tahap-tahap pembuatan pati dengan metode penggilingan basah meliputi penanganan pasca panen jagung pengeringan dan penyimpanan, pembersihan, perendaman, dan pemisahan komponen-komponen biji jagung jagung. Tahap pemisahan biji jagung jagung dibagi lagi menjadi tahap penggilingan kasar dan pemisahan lembaga, penggilingan halus dan pemisahan serat, pemisahan dan pemurnian pati dan terakhir tahap starch finishing Johnson dan May, 2003 di dalam White dan Johnson, 2003. Jagung yang lolos tahap pembersihan, direndam dalam air yang telah dicampur SO 2 dengan konsentrasi tertentu 0,12-0,2. Perendaman dilakukan selama 22-50 jam pada suhu antara 50-52 o C. Selama perendaman, air akan berdifusi ke dalam biji jagung dan menyebabkan ukuran biji jagung membengkak, melunakkan biji jagung dan memudahkan pemisahan pada tahap selanjutnya. Air sisa perendaman jagung corn steep liquor dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan mencampurkannya dengan konsentrat protein jagung. Air sisa perendaman jagung merupakan padatan kaya protein dengan komponen penyusunnya terdiri dari kadar abu 7,8, kadar lemak dan serat kasar 0, dan kadar protein 25 Inglett, 1970. 20 Tabel 7. Komposisi Kimia dan Fungsional Pati Jagung Komersial Normal Waxy Komposisi Kimia Air 11 11 Pati 88 88 Amilosa 28 Amilopektin 72 100 Protein N x 6.25 0.35 0.28 Lemak ekstraksi dengan eter 0.04 0.04 Total lemak 0.87 0.23 Serat 0.1 0.1 Kadar abu 0.1 0.1 SO 2 0.0004 - Sifat Fungsional Ukuran granula, rata-rata µm 9.2 - Ukuran granula, kisaran µm 5-30 - Suhu gelatinisasi C 62-72 63-72 Swelling power pada suhu 95 C 24 64 Kelarutan pada suhu 95 C 25 23 Konsentrasi kritis pada suhu 95 C 4.4 1.6 Suhu gelatinisasi Brabender 8, C 75-80 65-70 Viskositas maksimum Brabender 8, BU 700 1100 Tekstur pasta Pendek Panjang Kejernihan pasta Opaque Translucent Ketahanan terhadap gaya gunting Sedang Rendah Laju retrogradasi Tinggi Sangat tinggi Bobot jenis spesifik 1.5 1.5 Densitas kamba lbft 3 44-45 44-45 Sumber : Kulp and Ponte 2000. Menurut Johnson dan May 2003 di dalam White dan Johnson 2003, penggunaan SO 2 sangat penting karena SO 2 sebagai agen pereduksi mampu memecah ikatan disulfida matriks protein yang membungkus granula pati, sehingga dapat membebaskan granula pati. Selain itu SO 2 mampu menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri asam laktat Lactobacillus. Asam laktat yang dihasilkan bakteri asam laktat dapat membantu pemisahan pati dan meningkatkan jumlah pati yang dihasilkan. Asam laktat dapat meningkatkan pelunakan biji, melarutkan protein endosperm, dan melemahkan dinding sel endosperm. 21 Tahap pemisahan biji jagung dimulai dengan penggilingan kasar dan pemisahan lembaga. Sebelum lembaga jagung dipisahkan, jagung terlebih dahulu digiling kasar untuk memecah biji jagung tanpa memecah lembaga. Selama perendaman, lembaga jagung menjadi lebih elastis, sehingga diharapkan tidak akan pecah dengan penggilingan kasar. Selanjutnya lembaga dipisahkan dari pecahan biji jagung berdasarkan perbedaan berat jenis. Lembaga akan terdorong keatas dan pecahan biji jagung jagung terpisah kebawah. Tahap selanjutnya adalah penggilingan halus dan pemisahan ampas. Pada tahap ini, jagung dari penggilingan kasar digiling dalam penggilingan kuat yang akan menggerus jagung sehingga pati dan konsentrat protein jagungnya keluar dari biji jagung. Selanjutnya suspensi pati, konsentrat protein jagung dan ampas disaring dengan kain saring dan filtratnya didekantasi. Tahap pemisahan dan pemurnian pati dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenis pati dan konsentrat protein jagung. Konsentrat protein jagung memiliki densitas yang lebih rendah dibandingkan pati. Endapan hasil dekantasi dibilas dengan akuades sambil disentrifuse, sehingga konsentrat protein jagung berada dibagian atas dan pati dibagian bawah. Pembilasan dilakukan hingga pada lapisan atas pati yang berwarna putih tidak terdapat lagi lapisan yang berwarna kuning. Pati yang diperoleh dikeringkan dalam oven pada suhu 50 C selama 6-8 jam. Setelah kering, gumpalan pati dihancurkan dengan mortar kemudian dimasukkan dalam kantong plastik yang ditutup rapat. Setiap saat akan digunakan, sampel diambil secukupnya. 22

III. METODOLOGI

A. Bahan dan Alat

1. Bahan Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah jagung varietas unggul nasional Bisma, Arjuna, Sukmaraga, Lamuru, Srikandi Putih, dan Srikandi Kuning yang ditanam di kebun percobaan Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Serealia, Maros. Bahan lain untuk ekstraksi pati adalah Na-bisulfit, NaOH, dan metanol. Bahan lain yang digunakan untuk analisis adalah H 2 SO 4 pekat, katalis selen, NaOH, HCl, H 3 BO 4 , pelarut heksan, kertas saring, alkohol, pereaksi DNS, glukosa murni, amilosa murni, etanol, CH 3 COOH, larutan iod, indikator pati, larutan phenol, HClO 4 , pereaksi Cu, pereaksi Nelson, - amilase, amiloglukosidase, buffer Na-fosfat pH 7,0, buffer sitrat fosfat pH 4,8, silika gel dan minyak goreng. 2. Alat Peralatan yang digunakan untuk proses ekstraksi pati jagung antara lain peralatan gelas, waring blender, waterbath, termometer, kain saring, saringan 150 mesh, sentrifuge, 3G-3-glass filter, dan mortar. Peralatan yang digunakan untuk analisis yaitu peralatan gelas, spektrofotometer, mikroskop, stopwatch, micrometer, cawan alumunium, cawan porselen, oven, desikator, tanur, labu Kjeldahl, alat destilasi, alat soxlet, otoklaf, penangas air, Viscoamylographer Brabender , freezer, dan Viscometer Brookfield.

B. Metode Penelitian

1. Karakterisasi Komposisi Kimia Jagung Pengamatan karakterisasi sifat fisiko-kimia pati meliputi analisis proksimat kadar air, abu, lemak, protein, serat kasar, dan karbohidrat by difference , dan kadar pati. Prosedur analisis disajikan pada Lampiran 2.