87 Viskositas maksimum pada puncak gelatinisasi dinyatakan dalam
Amilograf Unit atau Brabender Unit.
2. Kelarutan dan Swelling Power Modifikasi metode Perez et al., 1999
Suspensi pati disiapkan, yaitu 0,5 g sampel dicampur dengan 50 ml aquades dalam labu Erlenmeyer 250 ml. Sampel ditempatkan pada penangas
air pada suhu 95 C selama 2 jam dengan pengadukan secara kontinyu. Pada
suspensi tersebut diambil 30 ml larutan yang jernih kemudian diletakkan pada cawan petri yang telah diketahui bobotnya. Cawan petri dikeringkan pada
oven 100 C hingga bobotnya tetap, kemudian ditimbang dan dihitung
kenaikan bobotnya. Kelarutan = b – a x 50 ml x 100
0,5 g x 30 ml Swelling Power
= d – c Bobot sampel g x 100 - kelarutan
Keterangan : a = bobot cawan petri awal kosong g b = bobot cawan petri akhir g
c = bobot erlenmeyer awal kosong g d = bobot erlenmeyer akhir g
3. Kejernihan Pasta 1 Modifikasi metode Perez et al., 1999
Pasta pati 1 disiapkan dengan cara mensuspensikan 50 mg sampel dalam 5 ml air gunakan tabung reaksi berulir. Selanjutnya suspensi
dicelupkan pada air mendidih selama 30 menit. Tabung dikocok setiap 5 menit. Sampel didinginkan hingga suhu kamar. Nilai transmisi T dibaca
pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 650 nm. Aquades digunakan sebagai blanko.
4. Freeze-Thaw Stability Modifikasi metode Perez et al., 1999
Pati 1 sebanyak 5 ml disiapkan. Cara penyiapan pasta pati sama dengan prosedur analisis kejernihan pasta. Satu siklus freeze-thaw process
terdiri atas : pasta pati disimpan dalam freezer -15 C selama 18 jam,
x 100
88 kemudian ditaruh di suhu kamar selama 6 jam. Sampel diambil sebanyak 2 ml
untuk kemudian disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Jumlah volume air yang terpisah setelah siklus freeze-thaw diukur dan
dinyatakan untuk mengetahui freeze-thaw stability dalam satuan Syneresis.
5. Apparent Viscosity Modifikasi metode Perez et al., 1999