Teori Perdagangan Internasional Tinjauan Teori 1. Definisi Kecap

c Teknologi Perubahan teknologi apapun yang menurunkan biaya produksi akan menaikan keuntungan yang dapat dihasilkan pada harga tertentu dari komoditi itu. Selama kenaikan keuntungan tersebut diikuti oleh kenaikan produksi berarti semakin besar kesediaan untuk memproduksi komoditi tersebut dan menawarkannya untuk dijual pada tiap kemungkinan harga.

2.1.3. Teori Perdagangan Internasional

Pada dasarnya perdagangan internasional dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Faktor-faktor yang mendorong timbulnya perdagangan internasional antara lain bersumber dari keinginan untuk memperluas pasaran komoditi ekspor, memperbesar penerimaan devisa bagi kegiatan pembangunan, adanya perbedaan permintaan dan penawaran antar negara, tidak semua negara mampu menyediakan kebutuhan masyarakatnya, serta adanya perbedaan biaya relatif dalam menghasilkan komoditi tertentu Gonarsyah, 1987 dalam Nelly, 2003. Berdasarkan teori keunggulan komparatif David Ricardo, perdagangan internasional dapat terjadi jika suatu negara melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang atau tidak produktif Hady, 2004. Secara umum, para ahli ekonomi berpendapat bahwa perdagangan internasional memiliki dampak menguntungkan dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Keuntungan dengan adanya perdagangan internasional antara lain Rubowo,1993: 1 Perluasan pasar barang-barang yang dispesialisasikan, pada akhirnya membuat skala ekonomi akan menurunkan biaya produksi. 2 Menghasilkan devisa yang dapat digunakan untuk membeli barang dan atau jasa dari luar negeri. 3 Sebagai dasar bagi pengembangan industri-industri lain penunjang industri yang menghasilkan barang ekspor berorientasi ekspor. Salvator 1993 merumuskan model sederhana terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut: Sebelum terjadinya perdagangan internasional harga relatif komoditi X di negara A adalah sebesar P a , sedangkan harga relatif komoditi X di negara B adalah P b . Pada harga-harga tersebut, baik di negara A maupun negara B, terjadi keseimbangan produksi dan konsumsi. Setelah terjadi perdagangan internasional, harga relatif komoditi X akan terletak di antara P a dan P b jika kedua negara tersebut memiliki kekuatan ekonomi yang cukup besar. Jika harga yang berlaku di atas P a , maka negara A akan memproduksi komoditi X lebih banyak daripada tingkat permintaan konsumsi domestiknya. Akibatnya, penawaran meningkat menjadi Q 2 A dan permintaan menurun menjadi Q 1 A sehingga terjadi kelebihan penawaran sebesar Q 1 AQ 2 A. Kelebihan penawaran tersebut selanjutnya akan diekspor ke negara B. Di lain pihak, jika harga yang berlaku lebih kecil dari P b , maka negara B akan mengalami peningkatan permintaan sehingga tingkatnya lebih tinggi dari produksi domestiknya. Akibatnya, permintaan di negara B meningkat menjadi Q 2 B dan penawarannya menurun menjadi Q 1 B. Dengan demikian, terjadi kelebihan permintaan di negara B sebesar Q 1 BQ 2 B. Hal ini akan mendorong negara B untuk mengimpor kekurangan kebutuhnnya atas komoditi X dari negara A. Gambar 2.1. Mekanisme Terjadinya Perdagangan Internasional Sumber: Salvator, 2003. Harga yang terjadi di pasar internasional merupakan keseimbangan antara permintaan dan penawaran dunia. Perubahan dalam produksi dunia akan mempengaruhi penawaran dunia dan perubahan dalam konsumsi dunia akan mempengaruhi permintaan dunia. Kedua perubahan tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi harga dunia. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ekspor dan impor suatu negara sangat ditentukan oleh harga domestik, harga internasional serta keseimbangan permintaan dan penawaran dunia. Selain itu, secara tidak langsung ditentukan pula oleh perubahan nilai tukar Exchange Rate atau mata uang suatu negara terhadap negara lain. S S D D Q Q Q 2 A Q 1 A Q e A P e P e P b Q e Q 1 B Q e B Q 2 B Negara A pengekspor Pasar Internasional P P P S P a Q Negara B pengimpor P e D 2.2. Penelitian Terdahulu 2.2.1. Penelitian Terdahulu Mengenai Kecap