Gambar 2.3. Alur Kerangka Pemikiran Konseptual
2.4. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Permintaan kecap tahun sebelumnya Q
d t-1
berpengaruh positif terhadap permintaan kecap tahun sekarang Q
d t
. Artinya, adanya kenaikan pada permintaan kecap tahun sebelumnya akan menyebabkan kenaikan pada
permintaan kecap tahun sekarang. 2 Harga kecap domestik P
kct
berpengaruh negatif terhadap permintaan kecap. Artinya, kenaikan harga kecap domestik akan menyebabkan penurunan
permintaan kecap. Produksi
Konsumsi
Domestik Impor
Ekspor
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran kecap
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kecap
Perkembangan industri kecap
Metode Ordinary Least Square
OLS
3 Harga kecap impor P
imt
, sebagai barang substitusi, berpengaruh positif terhadap permintaan kecap. Artinya, kenaikan harga kecap impor akan
menyebabkan kenaikan permintaan kecap. 4 Pendapatan per kapita I
t
berpengaruh positif terhadap permintaan kecap. Artinya, kenaikan pendapatan per kapita akan menyebabkan kenaikan
permintaan kecap. 5 Tingkat inflasi Inf
t
berpengaruh negatif baik terhadap permintaan maupun penawaran kecap. Artinya, kenaikan tingkat inflasi akan menyebabkan
penurunan baik permintaan maupun penawaran kecap. 6 Harga kedelai P
kdt
, sebagai bahan baku, berpengaruh negatif terhadap penawaran kecap Q
s t
. Artinya, kenaikan harga kedelai akan menyebabkan penurunan penawaran kecap.
7 Upah pekerja W
t
berpengaruh negatif terhadap penawaran kecap. Artinya, kenaikan upah pekerja akan menyebabkan penurunan penawaran kecap.
8 Volume ekspor tahun sebelumnya X
t-1
berpengaruh positif terhadap penawaran kecap. Artinya, kenaikan volume ekspor kecap tahun sebelumnya
akan menyebabkan kenaikan penawaran kecap.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder time series mulai tahun 1988 sampai dengan tahun 2004. Data sekunder yang digunakan
berupa data produksi, konsumsi, upah, pendapatan per kapita serta ekspor dan impor. Data-data yang diperlukan diperoleh dari Biro Pusat Statistik BPS. Selain
itu, bahan-bahan lain seperti teori-teori dan literatur yang menunjang penelitian diperoleh dari berbagai perpustakaan perpustakaan LSI, perpustakaan FEM, dan
perpustakaan FAPERTA maupun dari media internet.
3.2. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat perkembangan industri
kecap di Indonesia, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang diduga mempengaruhi permintaan dan
penawaran kecap di Indonesia. Karena keterbatasan data yang tersedia, maka variabel jumlah penggunaan jagung maupun beras sebagai barang substitusi
kedelai yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas kecap tidak dimasukan ke dalam persamaan. Disamping itu, karena penggunaan teknologi oleh suatu
perusahaan pada umumnya sulit dikuatifikasikan, maka variabel penggunaan teknologi juga tidak dimasukan ke dalam persamaan.
Model persamaan permintaan dan penawaran kecap dapat dirumuskan sebagai berikut: