Tidak adanya tata niaga yang mengatur baik ekspor maupun impor kecap membuat perusahaan mana pun bebas untuk melakukan kegiatan ekspor dan
impor kecap. Hal ini merupakan salah satu penyebab yang mendorong peningkatan baik ekspor maupun impor kecap.
4.3. Kebijakan Pemerintah 4.3.1.
Kebijakan Investasi
Sesuai dengan paket kebijaksanaan pemerintah tentang investasi yang tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Keppres RI No.1 Tahun
1995 pada bulan Mei PakMei 1995, disebutkan bahwa investasi dalam industri kecap masih diperuntukkan bagi industri kecil. Akan tetapi agar industri kecil
tersebut dapat berkembang, pemerintah memberi kesempatan untuk bekerja sama dengan perusahaan besar atau menengah. Disamping itu, industri kecap juga tidak
termasuk ke dalam Daftar Negatif Investasi DNI sebagaimana yang tertuang dalam Keppres RI No. 96 Tahun 2000, sehingga industri kecap terbuka untuk
investasi baik dari dalam maupun luar negeri.
4.3.2. Kebijakan Tarif Impor
Pada tahun 2000, industri kecap di Indonesia mendapat dukungan dari pemerintah untuk tumbuh dan berkembang. Sebelum diberlakukannya
perdagangan bebas, di mana Indonesia akan lebih terbuka terhadap produk-produk impor, pemerintah menerapkan pajak impor sebesar lima persen dan Pajak
Pertambahan Nilai PPN sebesar 10 persen. Penerapan pajak impor dan PPN
tidak hanya diberlakukan untuk kecap manis tetapi juga untuk jenis-jenis kecap lainnya.
Perlindungan dari pemerintah terhadap industri kecap lebih dikarenakan produsen kecap dalam negeri masih merupakan produsen dengan skala industri
kecil. Sedangkan untuk mencegah banyaknya kecap dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, pemerintah memberlakukan bea masuk impor yang cukup tinggi.
Sementara itu, untuk pelaksanaan impor sendiri tidak ada tata niaga yang mengaturnya, sehingga setiap perusahaan dapat melakukan impor kecap.
Tabel 4.1. Tarif Impor Kecap di Indonesia tahun 1993 dan 2003 1993 2003
Jenis Produk Tarif Impor
Tarif PPN Tarif Impor
Tarif PPN Kecap manis
30 10
5 10
Kecap asin 30
10 5
10 Kecap lainnya
30 10
5 10
Sumber: Tarif Bea Masuk, 2003.
Namun jika dibandingkan dengan tahun 1993, dimana tarif impor yang diberlakukan adalah sebesar 30 persen, maka tarif impor pada tahun 2003 jauh
lebih kecil yaitu sebesar lima persen. Hal ini berarti produk dalam negeri menjadi semakin bersaing dengan produk yang berasal dari luar negeri. Sedangkan PPN
tidak mengalami perubahan dari tahun 1993 yaitu sebesar 10 persen.
4.3.3. Kebijakan Mengenai Bahan Baku
Sebagai salah satu industri yang berbahan baku utama kedelai, maka kegiatan ekonomi pada industri kecap dipengaruhi oleh berbagai kebijakan
pemerintah yang berkaitan dengan komoditi kedelai. Kebijakan pemerintah
berubah setelah tahun 1998, melalui Keppres No. 19 Tahun 1998 pemerintah menghapus monopoli impor kedelai oleh BULOG yang mulai berlaku sejak 1
Januari 1998. Penghapusan monopoli tersebut sangat berpengaruh terhadap distribusi kedelai dalam negeri. Kedelai impor yang awalnya dimonopoli oleh
BULOG sekarang dilepas ke pasar, sehingga para importir bebas melakukan impor kedelai dengan menggunakan lisensi impor dan bebas pula menyalurkannya
kepada para pengguna kedelai.
4.4. Standardisasi Kecap