kecap, seperti industri mie instan, restauran, dan lain-lain. Konsumsi kecap juga dapat dilihat dari semakin besarnya jumlah kecap yang diimpor oleh Indonesia.
Di sisi lain, terbukanya peluang menembus ekspor membawa dampak yang positif bagi industri kecap Indonesia. Berdasarkan data BPS selama lima
tahun terakhir 2000-2004, volume ekspor kecap Indonesia cenderung mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun Tabel 1.2. Namun secara nominal, nilai ekspor
kecap Indonesia justru memperlihatkan kecenderungan yang meningkat. Volume ekspor kecap Indonesia mencapai 6.168 ton dengan nilai US 5.086 pada tahun
2004. Data perkembangan ekspor kecap Indonesia dapat diliihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Perkembangan Ekspor Kecap Indonesia Tahun 2000-2004
Tahun Volume kg
Nilai US 2000 5.049.414
3.208.303 2001 7.610.998
3.343.640 2002 5.538.899
4.101.907 2003 6.172.058
4.352.335 2004 6.168.369
5.086.107
Sumber: BPS, 2004.
1.2. Perumusan Masalah
Fenomena industri kecap di Indonesia cukup menarik untuk dicermati, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Jika dicermati dari sisi permintaan,
dicerminkan oleh konsumsi masyarakat akan produk kecap yang menunjukkan peningkatan Tabel 1.1. Berdasarkan data Wartaekonomi 2003, konsumsi kecap
per tahun mencapai sekitar 130 juta liter dengan market size Rp 3 triliun. Namun demikian, untuk memenuhi tingginya kebutuhan masyarakat tersebut Indonesia
ternyata masih mengimpor. Besarnya impor kecap dari tahun ke tahun
menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat Tabel 1.1, meskipun pada saat yang sama juga terjadi aktivitas ekspor kecap. Hal ini diduga kecap-
kecap yang diekspor memiliki kualitas yang lebih baik sesuai dengan kriteria negara tujuan ekspor.
Sementara dari sisi produksi, beberapa permasalahan yang muncul diantaranya yaitu mahalnya biaya produksi mahalnya harga bahan baku kedelai
dan lamanya proses pembuatan kecap. Hal ini seringkali membuat sebagian pengusaha melakukan kecurangan dengan mengganti bahan baku kedelai dengan
bahan-bahan yang lebih murah, sehingga kuantitas produksi terus meningkat namun kualitas kecap menurun.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disusun pertanyaan sebagai berikut:
1 Bagaimana perkembangan industri kecap di Indonesia? 2 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan dilihat melalui data
konsumsi dan penawaran dilihat melalui data produksi kecap di Indonesia?
1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah seperti yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1 Mengetahui perkembangan industri kecap di Indonesia. 2 Menganalisis faktor-faktor yang diduga berpengaruh nyata terhadap
permintaan dan penawaran kecap di Indonesia.
3 Mengetahui pengaruh adanya impor kecap dilihat melalui harga impor dan ekspor kecap dilihat melalui volume ekspor tahun sebelumnya terhadap
permintaan dan penawaran kecap di Indonesia.
1.4. Kegunaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pemerintah mengenai keragaman ekonomi kedelai hitam, sehingga akhirnya dapat
menjadi stimulus bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan lagi produksi kedelai hitam. Hal ini dikarenakan kedelai hitam mempunyai peranan penting
terutama sebagai bahan baku industri kecap. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para produsen kecap dalam menetapkan
strategi produksi, khususnya dalam hal proses produksi, dan dapat menjadi bahan informasi serta sebagai literatur dalam penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup