BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional. Tujuan dari metode penelitian korelasional
adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien
korelasi. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB
pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara Persero II Kebun Limau Mungkur.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Untuk dapat menguji hipotesa penelitian terlebih dahulu diidentifikasi variabel-variabel penelitian Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1. Variabel tergantung dependent variabel
: Organizational Citizenship Behavior OCB
2. Variabel bebas independent variabel : Persepsi kualitas interaksi
atasan-bawahan.
B. DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Definisi operasional variabel – variabel dalam penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Organizational Citizhenship Behavior OCB
Organizational Citizenship Behavior OCB adalah perilaku karyawan yang bersifat sukarela, bersedia membantu tanpa meminta bayaran ataupun
reward, dilakukan tanpa adanya paksaan, dan memberi kontribusi pada keefektifan fungsi organisasi. OCB akan diukur melalui skala OCB yang disusun
berdasarkan dimensi-dimensi OCB dari Organ; Podsakoff; Mackenzie 2006 yaitu helping behavior, conscientiousness, sportsmanship, dan civic virtue.
Semakin tinggi skor skala OCB, maka semakin tinggi tingkat OCB yang dimiliki seorang individu. Sebaliknya, semakin rendah skor skala OCB, maka semakin
rendah tingkat OCB individu.
2. Persepsi Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan
Persepsi terhadap kualitas atasan-bawahan merupakan penilaian karyawan terhadap hubungannya dengan atasan dalam suatu dyad kelompok yang terdiri
dari dua orang yang ditandai dengan hubungan yang dekat antara atasan dan bawahan, kesetiaan dari bawahan, dan saling berkontribusi untuk mencapai tujuan
organisasi. Persepsi terhadap kualitas interaksi atasan-bawahan dalam penelitian
ini akan diukur dengan menggunakan alat ukur berupa skala yang disusun berdasarkan dimensi Leader Member Exchange LMX yang dikemukakan Liden
dan Maslyn 1998, yaitu: affect, loyality, contribution, dan professional respect. Semakin tinggi skor skala persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan,
maka semakin baik kualitas interaksi atasan-bawahan dipersepsikan oleh karyawan. Sebaliknya, semakin rendah skor skala persepsi kualitas interaksi
Universitas Sumatera Utara
atasan-bawahan, maka semakin buruk kualitas interaksi atasan-bawahan dipersepsikan oleh karyawan.
C. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian merupakan sesuatu hal yang sangat penting kedudukannya dalam penelitian. Subjek penelitian dapat berupa benda atau
manusia Arikunto, 2002. Dalam sebuah penelitian, subjek memiliki peran yang sangat strategis karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel
penelitian yang akan diamati. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Perkebunan Nusantara Persero II Kebun Limau Mungkur yang berjumlah 205
orang yang terdiri dari 2 orang wakil manager, 5 orang asisten kepala, 5 orang wakil asisten kepala, 2 orang mandor di Afdeling I, 2 orang mandor di Afdeling
II, 2 orang mandor di afdeling 3, 2 orang mandor di Afdeling 4, 2 orang mandor di afdeling 5, 3 orang kerani, 50 orang karyawan di kantor manager, dan 30 orang
yang berada di setiap Afdeling.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui metode skala. Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur
berupa konsep psikologi yang dapat diungkapkan secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem
pernyataan Azwar, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini menggunakan penskalaan model Likert. Penskalaan ini merupakan penskalaan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai daerah
penentuan sikap Azwar, 2000. Adapun dua asumsi yang mendasarinya adalah sebagai berikut:
1. Setiap pernyataan sikap yang disepakati sebagai pernyataan yang favorable mendukung atau yang unfavorable tidak mendukung.
2. Jawaban dari individu yang punya sikap positif harus diberi bobot yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh responden yang
mempunyai sikap negatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua skala psikologi, yaitu
skala Organizational Citizenship Behavior OCB dan skala persepsi terhadap kualitas imteraksi atasan-bawahan.
1. Skala Organizational Citizenship Behavior OCB
Metode skala yang digunakan adalah metode likert Azwar, 2012. Setiap aitem meliputi empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral
N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak sesuai STS. Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan mendukung
Favorable atau tidak mendukung Unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan positif yang mendukung objek sikap yang diungkap,
sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan negatif yang tidak mendukung objek sikap yang hendak diungkap Azwar, 2000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Skor alternatif jawaban skala
Favorable Unfavorable
Alternatif jawaban Skor
Alternatif jawaban Skor
Sangat sesuai 5
Sangat sesuai 1
Sesuai 4
Sesuai 2
Netral 3
Netral 3
Tidak sesuai 2
Tidak sesuai 4
Sangat tidak sesuai 1
Sangat tidak sesuai 5
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala organizational citizenship behavior yang dibuat berdasarkan konsep Organ, Podsakoff, dan
MacKenzie 2006 yaitu helping behavior, conscientiousness, sportsmanship, dan civic virtue.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Blue print skala Organizational Citizenship Behavior OCB
Variabel Aspek
Aitem Jlh
Favorable Unfavo-
Rable
Organizational citizenship
behavior OCB
Helping behavior 5
5 10
25 Conscientiousness
5 5
10 25
Sportsmanship 5
5 10
25 Civic virtue
5 5
10 25
Total 40
100 2.
Skala Persepsi Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan
Aitem-aitem skala persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek dari dimensi leader member
exchange LMX yang dikemukakan oleh Liden dan Maslyn 1998 yang terdiri dari empat komponen yaitu: affect, loyality, contribution, dan professional
respect. Skala persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan ini menggunakan empat
pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari
jawaban subjek yang menyatakan mendukung Favorable atau tidak mendukung
Universitas Sumatera Utara
Unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan positif yang mendukung objek sikap yang diungkap, sedangkan pernyataan unfavorable
merupakan pernyataan negatif yang tidak mendukung objek sikap yang hendak diungkap Azwar, 2000.
Tabel 3. Skor alternatif jawaban skala Favorable
Unfavorable Alternatif jawaban
Skor Alternatif jawaban
Skor
Sangat sesuai 5
Sangat sesuai 1
Sesuai 4
Sesuai 2
Netral 3
Netral 3
Tidak sesuai 2
Tidak sesuai 4
Sangat tidak sesuai 1
Sangat tidak sesuai 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Blue print Skala Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan
Variabel Aspek
Aitem Jlh
Favorable Unfavorable
Persepsi Kualitas
Interaksi Atasan- Bawahan
Affect 5
5 10
25
Loyality 5
5 10
25
Contribution 5
5 10
25 professional
respect 5
5 10
25
Total 40
100 E. UJI COBA ALAT UKUR
Menurut Azwar 2000 tujuan dilakukan uji coba alat ukur adalah untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak
diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran.
1. Validitas Alat Ukur
Azwar 2003 mendefinisikan validitas sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau
instrumen pengukur akan dikatakan valid jika hasil pengukurannya sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas isi atau content validity, yaitu sejauh mana alat tes yang digunakan dilihat dari segi isi adalah benar-benar mengukur apa yang
seharusnya diukur Hadi, 2000. Teknik yang digunakan untuk melihat validitas
Universitas Sumatera Utara
isi dalam penelitian ini adalah professional judgement, pendapat profesional diperoleh dengan cara berdiskusi dengan dosen pembimbing.
2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atau yang tidak
memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur
oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien
korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi
Pearson Product Moment, yang dianalisis dengan bantuan komputerisasi SPSS 17.0 for windows dan Microsoft Office Excel 2007. Prosedur pengujian ini akan
menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem Azwar, 2000.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
yang sama diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2000. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konsistensi internal
Cronbach’s alpha coeffecient, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan
Universitas Sumatera Utara
satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam skala.
F. PROSEDUR PENELITIAN Tahap-tahap persiapan yang dilakukan peneliti antara lain sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Pencarian informasi Pada tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1 Mencari informasi tentang perusahaan yang akan dijadikan tempat pengambilan data.
2 Peneliti menghubungi pihak perusahaan untuk memastikan pemberian izin dalam hal pengambilan data dan wawancara awal
pada perwakilan perusahaan. 3 Setelah mendapatkan izin dari pihak perusahaan, peneliti mengurus
surat izin dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. 4 Peneliti mendatangi perusahaan tersebut dan memberikan surat
keterangan dari Fakultas Psikologi untuk mengadakan penelitian di perusahaan tersebut. Pemberian surat akan dilakukan dua kali,
pertama saat wawancara awal dan kedua saat pengambilan data menyebar alat ukur.
b. Pembuatan alat ukur Pada tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1 Membuat alat ukur yang terdiri dari skala organizational citizenship behavior OCB dan skala persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan
yang dibuat berdasarkan teori yang telah dijelaskan. Skala OCB memiliki 40 aitem dan skala persepsi kualitas interaksi atasan-
bawahan memiliki 40 aitem . Skala dibuat dalam model likert dalam bentuk booklet yang terdiri dari empat alternatif pilihan jawaban.
2 Setelah skala selesai dibuat, peneliti meminta bantuan professional judgement untuk menganalisis aitem-aitem yang telah dibuat.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan try out terpakai yaitu data yang diperoleh dalam penyebaran skala juga digunakan sebagai data dalam penelitian.
Pertimbangan peneliti menggunakan try out terpakai adalah terbatasnya subjek yang berada di lokasi yang sama, kemudian efisiensi waktu, biaya, dan tenaga
peneliti dalam pengambilan data. Peneliti melakukan pengumpulan data kepada karyawan PT. Perkebunan
Nusantara Persero II Kebun Limau Mungkur, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pendataan subjek penelitian Peneliti menemui pihak HR di karyawan PT. Perkebunan Nusantara
Persero II Kebun Limau Mungkur untuk mengetahui total populasi karyawan dan membicarakan teknis pengambilan data. Berdasarkan data
karyawan yang diperoleh maka subjek dalam penelitian ini terdiri dari 2
Universitas Sumatera Utara
orang wakil manager, 5 orang asisten kepala, 5 orang wakil asisten kepala, 2 orang mandor di Afdeling I, 2 orang mandor di Afdeling II, 2 orang
mandor di afdeling 3, 2 orang mandor di Afdeling 4, 2 orang mandor di afdeling 5, 3 orang kerani, 50 orang karyawan di kantor manager, dan 30
orang yang berada di setiap Afdeling. Keseluruhan subjek berjumlah 205 orang.
b. Penyebaran skala Penyebaran skala dilakukan bersama-sama oleh peneliti dan pihak HR
kepada 205 di karyawan PT. Perkebunan Nusantara Persero II Kebun Limau Mungkur. Dari 205 skala yang disebar, skala yang kembali
berjumlah 170 buah. Hal ini terjadi karena ada sebagian karyawan yang tidak mengembalikan skala dengan alasan lupa atau tertinggal di rumah,
sedangkan sebagian lagi hanya mengisi skala OCB dan tidak mengisi skala persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan.
3. Tahap Pengolahan Data
Setelah diperoleh data dari masing-masing subjek penelitian, selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS for windows 17.0
version.
G. METODE ANALISA DATA
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB, maka
metode analisa data yang digunakan adalah analisa regresi sederhana.
Universitas Sumatera Utara
Keseluruhan analisa data dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputerisasi SPSS 17.0 for windows. Sebelum data-data yang terkumpul dianalisa, maka
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi: 1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian bahwa sampel yang dihadapi adalah berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan
menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov. 2. Uji Linearitas
Uji linearitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data distribusi penelitian yaitu variabel bebas persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan dan variabel
tergantung OCB memiliki hubungan linier. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan teknik uji F.
H. HASIL UJI COBA ALAT UKUR