Tabel 10. Uji Linearitas persepsi dukungan organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square
F Sig.
Organizational Citizenship
Behavior
Persepsi Kualitas
hubungan atasan-
bawahan Between
Groups Combined
5329.543 33 161.501 5.524 .000
Linearity 1277.194 1
1277.194 43.688 .000 Deviation from
Linearity 4052.349 32
126.636 4.332 .000
Within Groups 3975.846 136 29.234
Total 9305.388 169
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai signifikansi linearitas sebesar 0.000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0.05 yang berarti
terdapat hubungan yang linear secara signifikan antara persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan dan organizational citizenship behavior.
2. Hasil Utama Penelitian
a. Pengaruh persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel persepsi interaksi atasan-bawahan dan
organizational citizenship behavior pada karyawan. Oleh sebab itu,
Universitas Sumatera Utara
pengujian pengaruh antara kedua variabel dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana dengan menggunakan
bantuan aplikasi SPSS versi 17 for windows dan Microsoft Office Excel 2007.
Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Sederhana
ANOVA
b
Model Sum
of Squares
df Mean Square F
Sig. 1
Regression 1277.194 1
1277.194 26.727
.000
a
Residual 8028.195
168 47.787
Total 9305.388
169 a. Predictors: Constant, Persepsi Kualitas hubungan atasan-bawahan
b. Dependent Variable: Organizational Citizenship Behavior
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai F hitung yaitu 26.727 , sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F
dengan derajat bebas df Residual sisa yaitu 168 sebagai df penyebut dan df Regression perlakuan yaitu 1 sebagai df pembilang dengan tarap
siginifikan 0.05, sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 3.90. Karena F hitung 26.727 F tabel 3.90 , dan nilai signifikansi 0.000 0,05,
maka ada pegaruh positif persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan
Universitas Sumatera Utara
terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB pada karyawan PTPN II kebun limau mungkur Medan.
Tabel 12. Hasil Analisis Regresi Sederhana
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 Constant
61.226 3.893
15.727 .000 Persepsi
Kualitas hubungan
atasan- bawahan
.247 .048
.370 5.170
.000
a. Dependent Variable: Organizational Citizenship Behavior Hasil pengujian diperoleh nilai t hitung= 5.170. Pada t tabel
dengan df 168 dan taraf signifikansi 0.05 diperoleh 1.65. Nilai signifikansi yang ditunjukkan dari tabel diatas adalah 0.000 yang berarti
lebih kecil dari 0.05 .Dengan demikian nilai t hitung t tabel serta nilai signifikansi 0.05 maka hipotesa penelitian diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh persepsi kualitas interaksi atasan- bawahan terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB pada
karyawan PTPN II kebun limau mungkur Medan. Arah koefisien regresi positif berarti bahwa persepsi kualitas
interaksi atasan-bawahan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Semakin tinggi skor
Universitas Sumatera Utara
persepsi dukungan organisasi, maka semakin tinggi pula skor Organizational Citizenship Behavior OCB pada karyawan.
b. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square.
Tabel 13. Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate
1 .370
a
.137 .132
6.91281 a. Predictors: Constant, Persepsi Kualitas hubungan
atasan-bawahan b. Dependent
Variable: organizational
citizenship behavior
Berdasarkan hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi adjusted R2 yang diperoleh sebesar 0.132. Hal ini
berarti 13.2 organizational citizenship behavior pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara II Persero Kebun Limau Mungkur dipengaruhi
oleh persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan.
Universitas Sumatera Utara
c. Nilai Empirik dan Hipotetik 1 Nilai Empirik Dan Hipotetik Organizational Citizenship
Behavior Setelah dilakukan uji coba, terdapat 22 aitem yang digunakan
dalam penelitian. Respon yang diberikan terdiri dari 5 buah rentang yaitu sangat tidak sesuai, tidak sesuai, netral, sesuai, dan sangat
sesuai. Nilai untuk respon sangat tidak sesuai adalah 1, nilai untuk respon tidak sesuai adalah 2, nilai untuk respon netral adalah 3, nilai
untuk respon sesuai adalah 4, dan nilai untuk respon sangat sesuai adalah 5. Dengan demikian, skor minimum yang dapat diperoleh
untuk skala organizational citizenship behavior adalah 22, sedangkan nilai maksimum yang dapat diperoleh adalah 110.
Hasil perhitungan nilai empirik dan hipotetik untuk organizational citizenship behavior dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 14. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Organizational Citizenship Behavior
Variabel Organizational Citizenship Behavior
Nilai Hipotetik
Empirik Min
22 63
Universitas Sumatera Utara
Maks 110
110
Mean 66
81.16
SD 14.67
7.42
2 Nilai Empirik dan Hipotetik Persepsi Kualitas Interaksi Atasan- Bawahan
Setelah dilakukan uji coba alat ukur persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan, terdapat 22 aitem yang digunakan di
dalam penelitian. Respon yang diberikan terdiri dari 5 buah rentang yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat
setuju. Nilai untuk respon sangat tidak setuju adalah 1, nilai untuk respon tidak setuju adalah 2, nilai untuk respon netral adalah 3, nilai
untuk respon setuju adalah 4, dan nilai untuk respon sangat setuju adalah 5. Dengan demikian, skor minimum yang dapat diperoleh
untuk skala persepsi kualitas interaksi atasan-bawahan adalah 22, sedangkan nilai maksimum yang dapat diperoleh adalah 110.
Hasil perhitungan nilai empirik dan hipotetik untuk kesejahteraan psikologis dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Persepsi Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan
Variabel Persepsi Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan Nilai
Hipotetik Empirik
Min 22
50
Maks 110
110
Mean
66 80.8
SD
14.67 11.14
d. Kategorisasi Data Penelitian 1. Kategorisasi Organizational Citizenship Behavior
Norma kategorisasi yang digunakan pada organizational citizenship behavior adalah sebagai berkut.
Tabel 16. Norma Kategorisasi Organizational Citizenship
Behavior Rentang Nilai
Kategori
X ≤ µ - 1.0 SD Rendah
µ - 1.0 SD X ≤ µ + 1.0 SD
Sedang
Universitas Sumatera Utara
X µ + 1.0 SD Tinggi
Besar nilai rata-rata hipotetik organizational citizenship behavior adalah 66 dengan standar deviasi 14.67 sehingga
kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut
Tabel 17. Norma Kategorisasi Organizational Citizenship Behavior
Rentang Nilai Kategori
Jumlah Persentase
X ≤ 51.33 Rendah
51.33 X ≤ 80.67 Sedang
83 48.82
X 80.67 Tinggi
87 51.18
Total 170
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak ada subjek penelitian yang memiliki tingkat organizational citizenship
behavior yang rendah, sedangkan sebanyak 83 orang dari subjek penelitian 48.82 memiliki organizational citizenship behavior
sedang dan sebanyak 87 orang dari subjek penelitian 51.18 memiliki organizational citizenship behavior yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2. Kategorisasi Persepsi Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan Norma kategorisasi yang digunakan pada persepsi interaksi
atasan- bawahan adalah sebagai berikut:
Tabel 18. Norma Kategorisasi Persepsi Kualitas Interaksi Atasan- Bawahan
Rentang Nilai Kategori
X ≤ µ - 1.0 SD Negatif
µ - 1.0 SD X ≤ µ + 1.0 SD
Netral X µ + 1.0 SD
Positif
Besar nilai rata-rata hipotetik persepsi dukungan organisasi adalah 66 dengan standar deviasi 14.67 sehingga kategorisasi yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 20. Norma Kategorisasi Persepsi Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan
Rentang Nilai Kategori
Jumlah Persentase
X ≤ 51.33 Negatif
5 2.94
51.33 X ≤ 80.67 Netral
79 46.47
X 80.67 Positif
86 50.59
Universitas Sumatera Utara
Total 170
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 5 orang subjek 2.94 yang memiliki persepsi negatif terhadap
kualitas interaksi atasan-bawahan, sedangkan sebanyak 79 orang dari subjek penelitian 46.47 memiliki persepsi yang netral yaitu
persepsi terhadap kualitas atasan-bawahannya tidak positif tidak juga negatif, dan sebanyak 86 orang dari subjek penelitian 50.59
memiliki persepsi yang positf terhadap kualitas atasan dan bawahan.
C. Pembahasan