178
178 Lampiran 6. Prosedur analisis kadar glukosa Wedemeyer dan Yasutake 1977
a. Analisis kadar glukosa
Bahan-bahan yang digunakan ∼
Standar glukosa : larutkan 100 mg pereaksi glukosa murni dalam sedikit akuades dan encerkan hingga 100 mL dalam erlenmeyer. Simpan dalam
kulkas untuk menghambat pertumbuhan bakteri. ∼
Pereaksi wama ortho-toluidine : ke dalam 94 mL asam asetat glasial, tambahkan 6 mL O-toluidine Eastman, disuling dari nitrat murni, atau setara.
Prosedur ∼
Larutkan 0,05 mL 50 uL sampel, standar glukosa, atau akuades ke dalam tabung reaksi terpisah yang mengandung 3,5 mL pereaksi warna.
∼ Panaskan semua tabung dalam sebuah water bath yang sedang mendidih
selama 10 menit, ambil, dan dinginkan pada suhu kamar. Warna tersebut stabil selama lebih dari 1 jam.
∼ Baca absorbansi dari plasma dan standar glukosa tersebut pada panjang
gelombang 635 nm, nol-kan kolorimeter dengan pereaksi blanko.
b. Kadar glukosa dihitung dengan rumus :
AbsSp [GD] = x [GSt]
AbsSt Dimana : [GD] = Kadar glukosa mg100 mL
AbsSp = Absorbansi sampel AbsSt = Absorbansi standar
[GSt] = Kadar glukosa standar mg100 mL.
179
179 Lampiran 7. Prosedur analisis kadar trigliserida menurut metode Boehringer–
AOAC 1990 ∼
Trigliserida : ditentukan secara hidrolisa enzimatis dengan lipase, indikator quainonaemine terbentuk dari hidrolisa peroksida, 4 aminoantypiryne, dan 4
klorofenol di bawah pengaruh katalisa peroksida. ∼
Komposisi : R1 = 100 mL atau 500 mL buffer STD = 3 mL standart 200 mgdL atau 5,7 mmolL
∼ Stabilitas reagen
Reagen stabil 21 hari pada 2 – 8
o
C atau 3 hari pada 15 – 21
o
C. ∼
Sampel : serum, plasma heparin, atau EDTA ∼
Prosedur : Panjang gelombang = Hg 546 500 nm Tebal kuvet
= 1 cm Temperatur
= 20 – 25
O
C Pengukuran terhadap
= Blanko reagen Perlakuan
Blanko µL Standar µL Sampel µL ∼
Sampel ∼
Standar ∼
Reagen -
- 1000
- 10
1000 10
- 1000
Dikocok dan dinkubasi selama 20 menit, ukur absorbansi standar Astd dan sampel Aspl terhadap blanko reagen RB dalam waktu 60 menit
∼ Perhitungan didapat dari
Dengan faktor penentu STD tidak dilakukan : Panjang gelombang
mgdL MmolL
∼ Hg 546 : dA X
∼ 500 : dA X
840 553
21,7 14,3
∼ Dengan standar :
C mgdL = 200 x dAspl dAstd atau C mmolL = 5,17 x dA spl dA std
180
180 Lampiran 8. Prosedur analisis kadar protein terlarut Bradford 1976
∼ Sampel sebanyak 0,5 g ditambah dengan 5 mL Tris HCl pH 6,5.
∼ Kemudian disentrifius 10.000 rpm selama 20 menit.
∼ Pipet 0,5 mL sampel dan tambahkan 0,5 mL larutan Bradford dan inkubasi
pada suhu kamar selama 30 menit. ∼
Buat larutan standart BSA Bovine Serum Albumin 100 mg dalam 100 mL akuades
∼ Baca absorbansinya dengan panjang gelombang 595 nm.
Larutan Bradford pereaksi Bradford
∼ Coomasie blue G-250 sebanyak 100 mg dilarutkan dalam 50 mL etanol 95
dan diaduk selama 1 jam. ∼
Larutan kemudian ditambahkan 100 mL H
3
PO
4
85 bv dan diencerkan dengan akuades sampai 1 L
∼ Setiap akan digunakan pereaksi ini harus disaring terlebih dahulu dan pereaksi
ini harus disaring terlebih dahulu dan pereaksi ini tetap baik bila disimpan di ruang gelap selama kurang lebih 1 bulan.
181
181 Lampiran 9. Tahapan pembuatan preparat histologis
∼ Fiksasi dengan menggunakan larutan bouin selama maksimal 24 jam,
kemudian dibilas dengan alkohol 70. ∼
Dehidrasi dengan menggunakan alkohol bertingkat. ∼
Penjernihan dengan menggunakan xylol. ∼
Infiltrasi yaitu memasukkan parafin cair ke dalam sampel jaringan, dan dilakukan pencetakan di dalam blok parafin.
∼ Pemotongan jaringan dan dilanjutkan dengan pewarnaan menggunakan PAS.
182
182 Lampiran 10. Prosedur analisis kadar energi
∼ Analisis kadar energi menggunakan alat bomb-calorimeter.
∼ Sampel ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam logam bomb-calorimeter.
∼ Memasukkan oksigen dengan tekanan dan bomb dibenamkan ke dalam
ruangan tertutup yang mengandung sejumlah air yang diketahui beratnya. ∼
Suhu dicatat dan sampel dipijarkan dengan aliran listrik. ∼
Panas yang dihasilkan diabsorbsi oleh bomb dan air, catat suhu kalau sudah terjadi keseimbangan.
∼ Jumlah panas yang dihasilkan dihitung dengan memakai kenaikan suhu air
dan berat serta panas spesifik dari alat bomb -calorimeter dan air. Suhu akhir – Suhu awal
∼ Kadar energi =
x 10274,44 kJ
Berat sampel
183
183 Lampiran 11. Prosedur analisis kadar glikogen Wedemeyer dan Yasutake 1977
a. Bahan-bahan yang digunakan