Kadar Glukosa dan Derajat Hidrolisis Karbohidrat Pakan Kadar Protein Terlarut dan Derajat Hidrolisis Protein Pakan

63 63 selama 5 menit untuk menghentikan reaksi crude enzyme amilase Irawadi 1991. Bagian kedua diambil 0,5 g dan ditambah 1,5 mL trikhloroasetat 5, kemudian dibiarkan pada suhu ruang untuk menghentikan reaksi crude enzyme protease Bergmeyer dan Grassi 1983. Bagian yang terakhir diambil 2 g dan ditambahkan 3 mL etil alkohol 95 untuk menghentikan crude enzyme lipase Tietz dan Friedreck 1966 dalam Borlongan 1990. Parameter yang diamati adalah 1 kadar glukosa dan derajat hidrolisis karbohidrat pakan, 2 kadar protein terlarut dan derajat hidrolisis protein pakan, dan 3 derajat hidrolisis lemak pakan.

1. Kadar Glukosa dan Derajat Hidrolisis Karbohidrat Pakan

Pengukuran kadar glukosa dan kadar karbohidrat pakan dilakukan pada akhir pengamatan. Pakan sebanyak 2 g yang telah dihidrolisis dan dihentikan reaksi crude enzyme amilasenya dengan 3 mL pereaksi DNS Dinitrosalicylic acid ditambah aquadest sebanyak 2 mL sehingga volume pelarutnya menjadi 5 mL, kemudian disentrifius dengan kecepatan 3.000 rpm selama 15 menit. Supernatan yang dihasilkan digunakan untuk analisis kadar glukosa, dengan prosedur analisis Lampiran 6 mengikuti metode Wedemeyer dan Yasutake 1977. Endapan yang dihasilkan digunakan untuk analisis kadar karbohidrat dengan prosedur analisis mengikuti metode Somogy–Nelson Lampiran 5 Pengukuran kadar glukosa dan karbohidrat pakan dilakukan juga pada 0 jam. Derajat hidrolisis karbohidrat pakan oleh crude enzyme amilase dihitung dengan menggunakan rumus : Kh - Kh t DHKh = x 100 Kh Dimana : DHKh = derajat hidrolisis karbohidrat Kh = kadar karbohidrat pakan pada waktu awal Kh t = kadar karbohidrat pakan pada waktu t

2. Kadar Protein Terlarut dan Derajat Hidrolisis Protein Pakan

Pengukuran kadar protein terlarut dan kadar protein pakan dilakukan pada akhir pengamatan. Pakan sebanyak 0,5 g yang telah dihidrolisis dan dihentikan reaksi crude enzyme proteasenya dengan 1,5 mL trikloroasetat 5 dibiarkan pada 64 64 suhu ruang. Selanjutnya, ditambah 3 mL Tris HCl pH 6,5 dan disentrifius dengan kecepatan 10.000 rpm selama 20 menit. Supernatan yang diperoleh digunakan untuk analisis kadar protein terlarut, dengan prosedur analisis Lampiran 8 mengikuti metode Bradford 1976. Endapan yang dihasilkan digunakan untuk analisis kadar protein total dengan metode Kjeldahl Takeuchi 1988, prosedur analisis disajikan pada Lampiran 5. Pengukuran kadar protein terlarut dan kadar protein total dilakukan juga pada 0 jam. Derajat hidrolisis protein pakan oleh crude enzyme protease dihitung dengan menggunakan rumus : P - P t DHP = x 100 P Dimana : DHP = derajat hidrolisis protein P = kadar protein pakan pada waktu awal P t = kadar protein pakan pada waktu t

3. Derajat Hidrolisis Lemak