Pertumbuhan Efisiensi Pakan Retensi Protein, Lemak, dan Energi Kadar Glikogen Hati dan Otot

93 93 Murni 2004 dan minyak ikan Robertson et al. 2000 dengan perbandingan 1 mL probiotik : 3 mL Buffer Peptone Water : 1 mL minyak ikan. Campuran ini kemudian disemprotkan pada pakan secara merata dengan menggunakan spuit. Uji penempelan mikrob pada pakan bertujuan untuk membuktikan bahwa populasi koloni dalam pakan masih berada dalam kisaran populasi koloni inokulum. Dengan demikian, jumlah inokulum probiotik dalam pakan disesuaikan dengan perlakuan. Uji penempelan dilakukan dengan cara merendam pakan yang telah dicampur dengan probiotik dalam air selama 1 sampai 2 menit. Pakan yang telah direndam dicairkan dengan cairan fisiologis NaCl 0,85 steril, selanjutnya dikultur dengan media dan prosedur yang sama dengan metode isolasi mikrob. Jumlah mikrob dihitung dengan metode hitungan cawan dan dinyatakan dalam cfu, setelah diinkubasi pada suhu 29°C selama 24 sampai 48 jam. Parameter yang diamati adalah 1 pertumbuhan, 2 efisiensi pakan, 3 retensi protein, lemak dan energi, 4 kadar glikogen hati dan otot, 5 populasi mikrob, 6 aktivitas enzim amilase dan protease, 7 kecernaan karbohidrat dan protein pakan, 8 kadar glukosa dan trigliserida darah, 9 konsumsi oksigen, dan 10 tingkat kelangsungan hidup.

1. Pertumbuhan

Pertumbuhan diukur dengan menimbang ikan uji pada setiap periode pengamatan 10 hari sampai akhir percobaan. Pertumbuhan relatif dihitung dengan rumus Takeuchi 1988 dan pertumbuhan biomassa dihitung dengan rumus Zonneveld et al. 1991. a. Pertumbuhan Relatif W t - W o PR = x 100 W o Dimana : PR = pertumbuhan relatif W o = bobot rata-rata ikan uji pada awal penelitian g W t = bobot rata-rata ikan uji pada waktu t g b. Pertumbuhan Biomassa PB = W t - W o 94 94 Dimana : PB = pertumbuhan biomassa g W o = bobot populasi larva uji pada awal penelitian g W t = bobot populasi larva uji pada waktu t g

2. Efisiensi Pakan

Efisiensi pakan dianalisis berdasarkan rumus efisiensi pakan menurut Takeuchi 1988, yaitu : W t + W d - W o EP = x 100 F Dimana : EP = efisiensi pakan W o = bobot ikan uji pada awal penelitian g W t = bobot ikan uji pada waktu t g W d = bobot ikan uji yang mati selama penelitian g F = bobot pakan yang dikonsumsi selama penelitian g

3. Retensi Protein, Lemak, dan Energi

Retensi protein dan lemak dapat diketahui dengan melakukan analisis proksimat Lampiran 5 pada pakan serta tubuh ikan pada awal dan akhir percobaan, mengikuti metode Takeuchi 1988, sedangkan energi dideterminasi dengan bomb calorimeter Lampiran 10. Rumus retensi protein, lemak, dan energi adalah sebagai berikut : Pt – Po Lt – Lo Et - Eo RPRLRE = x 100 Pe Le Ee Dimana : RPRLRE = retensi protein retensi lemakretensi energi Po LoEo = bobot proteinlemakenergi dalam tubuh ikan pada waktu 0 g PtLtEo = bobot proteinlemakenergi dalam tubuh ikan pada waktu t g PeLeEe = bobot proteinlemakenergi yang dikonsumsi oleh ikan g

4. Kadar Glikogen Hati dan Otot

Kadar glikogen pada hati dan otot ikan uji diukur pada akhir percobaan. Otot diambil dari bagian dorsal. Prosedur analisis kadar glikogen mengikuti metode Wedemeyer dan Yasutake 1977 yang disajikan pada Lampiran 11. 95 95

5. Populasi Mikrob