Ancaman Threat Penentuan Kekuatan, Kelemahan, Ancaman dan Peluang Sektor Perikanan dan Kelautan

ekspor seperti di atas, akan meningkatkan pendapatan yang diterima oleh nelayan karena disamping penjualannya dalam skala besar juga pembayaran yang diterima dalam bentuk dolar sehingga pendapatan yang diterima lebih tinggi. c Pengembangan Perikanan Darat di Daerah Pegunungan Belum Optimal Daerah atas atau daerah pegunungan yang masih mempunyai surplus air belum banyak dikembangkan usaha perikanan, khususnya perikanan darat. Sebagian besar usaha yang dominan adalah budidaya tanaman dan buah-buahan. Dengan potensi surplus air yang tersedia, akan sangat memberikan peluang dalam pengembangan perikanan khususnya perikanan darat. d Belum Terpenuhinya Jumlah Konsumsi Ikan Masyarakat Kabupaten Kendal Rata-rata konsumsi ikan per kapita Kabupaten Kandal tahun 2003 sebesar 10,45 Kg per kapita per tahun dengan jumlah produksi perikanan sebesar 7.425.671 kg. Angka ini masih lebih rendah dengan target yang diberikan oleh Dewan Ketahanan Pangan tingkat provinsi Jawa Tengah yang mentargetkn rata-rata konsumsi ikan tahun 2003 sebesar 18 Kg per kapita per tahun, sehingga produksi perikanan yang seharusnya dicapai adalah sebesar 12.832.790,4 kg. Belum bisa terpenuhinya jumlah produksi perikanan dikarenakan terbatasnya modal dan sebagian produk dipasarkan keluar daerah sehingga untuk konsumsi pasar-pasar yang ada di dalam daerah belum tercukupi. Dengan demikian, terdapat peluang untuk mengembangkan produk perikanan lebih luas. e Adanya dukungan dari pemerintah Pengembangan pembangunan di bidang perikanan yang menjadi salah satu prioritas pemerintah Kabupaten Kendal, merupakan peluang besar bagi pengembangan sektor perikanan dan kelautan Kabupaten Kendal. Dukungan ini terlihat dari rencana strategis RENSTRA Kabupaten Kendal tahun 2002 yang memberikan perhatian lebih kepada sektor perikanan dan kelautan, dengan dibentuknya Dinas perikanan dan kelautan yang terpisah dari Dinas Pertanian Kabupaten Kendal pada tahun 2002.

5.5.1.4 Ancaman Threat

a Ekspoitasi Besar-besaran yang Menyebabkan Kerusakan Ekosistem Laut Mangrove Vegetasi mangrove berfungsi untuk penguat tanggul dan pematang tambak, serta sebagian kecil untuk penahan abrasi pantai. Kerusakan ekosistem Mangrove yang terdapat di Kabupaten Kendal mencapai tingkat kerusakan 25-50 . Kerusakan vegetasi mangrove di wilayah pesisir pantai Kabupaten Kendal disebabkan karena adanya konversi hutan mangrove untuk kegiatan budidaya tambak udang intensif. Akibatnya, terlihat beberapa lahan marginal yang sampai saat ini tidak dimanfaatkan sebagai lahan tambak udang. Lahan marginal ini merupakan suatu lahan yang mempunyai daya dukung lingkungan relatif rendah akibat dari dampak pengelolaan tambak intensif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat pencemaran bahan organic di pantai utara Jawa Tengah cukup tinggi, termasuk pantai Kabupaten Kendal. Kerusakan yang terjadi pada ekosistem mangrove akan sangat mengancam ketersediaan stok sumberdaya dan nutrien yang bermanfaat bagi kehidupan organisme pada perairan, sehingga akan dapat menurunkan produksi perikanan di Kabupaten Kendal. b Meningkatnya Tingkat Abrasi Pantai Abrasi atau pengikisan daratan oleh air laut mengancam kelestarian sumberdaya hayati laut. Adanya abrasi di sekitar pantai menyebabkan pendangkalan air laut. Pendangkalan air laut akan menyulitkan kapal-kapal yang akan mendaratkan hasil tangkapannya di TPI, akibatnya ikan hasil tangkapan nelayan tidak dapat langsung dibawa ke TPI, sehingga akan menurunkan kesegaran ikan dan harga jualnya juga akan turun. Dampak lain yang ditimbulkan oleh abrasi pantai adalah berkurangnya lahan tambak akibat pengikisan air laut. Disamping itu, terlarutnya nutrien di dalam tanah oleh air laut menyebabkan berkurangnya nutrien yang tersedia untuk organisme di perairan tersebut. c Persaingan Pasar Dengan Daerah Lain Memasuki era perdagangan bebas dituntut adanya spesifikasi produk, sehingga mampu bersaing dengan pasar. Persaingan pasar dengan daerah lain akan menjadi ancaman bagi pemasaran produk perikanan Kabupaten Kendal. Hal ini disebabkan kurangnya diversifikasi produk perikanan, sehingga tidak mampu bersaing dengan produk daerah lain. Kurang berkembangnya produk perikanan Kabupaten Kendal dapat menjadi ancaman pengembangan sektor perikanan dan kelautan, karena tidak mampu bersaing dengan produk daerah lain sehingga tidak menutup kemungkinan konsumen lebih tertarik pada produk perikanan daerah lain dan produk perikanan Kabupaten Kendal akan kehilangan pangsa pasar potensialnya. d Berkurangnya Lahan Perikanan karena Peralihan Fungsi Menjadi Pemukiman Kawasan pemukiman adalah kawasan yang diperuntukkan untuk menampung penduduk yang ada di Kabupaten Kendal sebagai tempat hunian dengan fasilitas sosial penunjang lainnya. Beralihnya fungsi lahan perikanan menjadi lahan pemukiman karena semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk, menyebabkan berkurangnya lahan yang digunakan untuk usaha perikanan khususnya usaha perikanan budidaya. Semakin berkurangnya lahan untuk usaha perikanan, akan mengurangi jumlah produk perikanan yang akan dihasilkan, sehingga akan mengurangi pendapatan para nelayan. e Letak Kawasan Industri yang Bersebelahan dengan Tambak Rakyat Kawasan industri adalah kawasan yang diperuntukkan bagi industri berupa tempat pemusatan kegiatan industri. Kawasan industri di Kabupaten Kendal terletak di Kecamatan Kaliwungu yang terdapat beberapa perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri. Dekatnya lokasi kawasan industri dengan areal tambak rakyat dapat menimbulkan masalah lingkungan, diantaranya adalah limbah yang dikeluarkan oleh perusahaan industri tersebut dapat mencemari lingkungan dan perairan sekitar kawasan industri, sehingga dapat mengganggu kelangsungan hidup organisme yang ada di dalam perairan, dan selanjutnya dapat menurunkan produksi perikanan. Ancaman lain dari dekatnya lokasi kawasan industri dengan lahan tambak rakyat adalah berpindahnya tenaga kerja perikanan menjadi tenaga kerja di bidang industri. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya jumlah tenaga kerja perikanan yang nantinya akan menurunkan produktifitas sektor perikanan dan kelautan. f Konflik Kepentingan Sifat pemanfaatan laut yang open acces, yaitu siapapun berhak memanfaatkan sumberdaya yang ada di laut tanpa melebihi batas lestari pemanfaatnnya, dapat menimbulakan beberapa masalah kepentingan. Konflik kepentingan terjadi adalah antara nelayan besar dan nelayan kecil mengenai daerah penangkapan. Biasanya nelayan kecillah yang menderita kerugian lebih besar, karena kalah bersaing dengan nelayan besar dalam hal teknologi dan modal. Konflik kepentingan ini jarang terjadi di Kabupaten Kendal, tetapi cukup penting untuk diperhatikan karena dapat mengancam ketentraman dan keselamatan para nelayan.

5.5.2 Analisis Matriks Internal Factor Evaluation IFE dan Matriks Eksternal