Pengolahan Hasil Perikanan Keadaan Umum Perikanan Kabupaten Kendal

5.2.6 Pengolahan Hasil Perikanan

Mutu produk perikanan yang tidak dapat bertahan lama, maka penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan agar dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas poduk perikanan dalam jangka waktu lama, sehingga produk perikanan sampai ke tangan konsumen tetap dalam keadaan baik. Kegiatan pengolahan masih memerlukan penanganan dan perhatian lebih serius, hal ini dikarenakan masih digunakannya cara-cara tradisional dalam pengolahannya, disamping ada beberapa usaha pengolahan yang telah menggunakan cara dan teknologi modern. Untuk usaha pengolahan skala kecil dan masih menggunakan cara tradisional biasanya hasil produksinya dijual untuk lokal, sedangkan untuk usaha pengolahan yang sudah skala besar dan menggunakan teknologi modern, hasil produksinya diekspor ke luar daerah dan ke luar negeri. Hasil pengolahan produk perikanan yang ada di Kabupaten Kendal sebagian besar berupa ikan asin gereh, ikan panggang dan ikan pindang. Komoditas primadona produk perikanan adalah udang dan ikan teri nasi yang nantinya diharapkan menjadi trademark Kabupaten Kendal, disamping tidak menutup kemungkinan untuk mengolah sumber hayati laut lainnya selain komoditas andalan seperti rajungan, ikan pari ikan asap, bandeng, kakap dan kerapu. Sentra industri teri nasi adalah di Kecamatan Cepiring. Teri nasi merupakan salah satu komoditas yang mempunyai prospek yang cukup baik, karena hasil produk teri nasi sebagian besar untuk konsumsi ekspor sehingga mempunyai spesifikasi khusus dan kualitas produk diperhatikan. Negara tujuan ekspor untuk produk teri nasi adalah Negara Jepang, Taiwan dan sedang dijajaki ke Negara Asia serta ke Eropa. Jenis ikan yang diolah menjadi ikan asin antara lain : tigowojo, banyar dan kembung. Ikan yang diolah untuk dijadikan ikan panggang atau ikan pindang antara lain ikan kembung, banyar dan ikan cucut atau ikan pari. Sentra produksi ikan asin berada di Gempolsewu, Bandengan dan Sendang Sikucing. Sentra produksi ikan panggang dan ikan pindang adalah di Korowelang, Bandengan, Gempolsewu dan Tambaksari. Hasil pengolahan produk perikanan lainnya adalah terasi dan kerupuk petis. Terasi merupakan produk makanan yang terbuat dari nener dan digunakan untuk penyedap bumbu makanan Indonesia. Pemasaran produk terasi ini sebagian besar masih di sekitar Kabupaten Kendal. Kerupuk petis merupakan kerupuk yang diolah dan dicampur dengan petis udang, sehingga kerupuk tersebut mempunyai nilai gizi yang tinggi dan mempunyai rasa yang khas dan banyak digemari oleh masyarakat. Industri pembuatan kerupuk sebagian besar dikelola oleh ibu-ibu secara tradisional, sehingga kualitas produknya perlu ditingkatkan lagi agar mampu bersaing dengan produk-produk sejenis dari daerah lain. Perkembangan produksi dan nilai produksi ikan olahan di Kabupaten Kendal dari tahun 2000 sampai tahun 2003 dapat dilihat dalam Tabel 16 dan Tabel 17. Tabel 16. Perkembangan Jumlah Produksi Ikan Olahan di Kabupaten Kendal, Tahun 2000-2003 Produksi Kg No. Jenis Produk 1999 2000 2001 2002 2003 1. Ikan Asin 859.889 565.076 406.369 414.497 425.945 2. Ikan Panggang 5.716 7.770 7.800 7.956 8.100 3. Teri Nasi 589.446 127.406 96.128 98.051 264.985 4. Kapasan 7.687 7.463 7.560 7.712 661.380 5. Terasi 1.648 1.600 1.620 1.653 1.701 6. Pindang 240.117 233.123 237.000 241.740 248.850 7. Kerupuk Petis 741.600 720.000 810.000 826.200 850.500 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kendal 2003 Tabel 17. Perkembangan Nilai Produksi Ikan Olahan di Kabupaten Kendal, Tahun 2000-2003 Nilai Rp. No. Jenis Produk 1999 2000 2001 2002 2003 1. Ikan Asin 8.486.109,00 5.576.646,00 3.657.321,00 3.730.473,00 3.833.505,00 2. Ikan Panggang 91.456,00 124.320,00 132.600,00 135.252,00 162.000.,00 3. Teri Nasi 5.658.681,60 1.223.097,60 961.280,00 980.510,00 5.008.371,80 4. Kapasan 384..350,00 373.150,00 378.000,00 385.600,00 5.477.925,90 5. Terasi 19.776,00 19.200,00 20.250,00 20.662,50 21.262,50 6. Pindang 1.920.936,00 1.864.984,00 2.014.500,00 2.054.790,00 2.239.650,00 7. Kerupuk Petis 2.595.600,00 2.520.000,00 3.037.500,00 3.098.250,00 3.827.250,00 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kendal 2003 Berdasarkan Tabel 16, jumlah produksi ikan olahan terbanyak adalah dalam bentuk kerupuk petis, hal ini dikarenakan kerupuk digemari oleh masyarakat, sehingga di dalam kondisi krisis sekarang ini industri kerupuk petis mampu bertahan bahkan cukup berkembang dengan hasil yang menggembirakan. Dilihat dari nilai produksi ikan olahan di Kabupaten Kendal pada Tabel 17, nilai produksi ikan asin lebih tinggi daripada nilai produksi kerupuk petis, hal ini dikarenakan nilai jual ikan asin yang lebih tinggi daripada nilai jual kerupuk petis.

5.2.7 Pemasaran Hasil Perikanan