Kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDRB terus meningkat, meskipun belum memberikan kontribusi yang cukup besar jika dibandingkan dengan
sektor usaha lain. Begitu juga terhadap sektor pertanian secara keseluruhan, kontribusi sektor perikanan dan kelutan berada pada urutan keempat setelah sektor tanaman bahan
makanan, peternakan dan tanaman perkebunan. Perkembangan kontribusi sektor perikanan dan kelutan dapat dilihat pada Gambar 15.
Berdasarkan Gambar 16, dapat dilihat tahun 1999 sektor perikanan dan kelautan menyumbang 1,48 terhadap PDRB Kabupten Kendal. Tahun selanjutnya meningkat
menjadi 1,54 pada tahun 2000 dan 1,63 pada tahun 2001. Dua tahun berikutnya, yaitu tahun 2002 dan tahun 2003 kontribusi sektor perikanan dan kelautan tidak
mengalami perubahan, yaitu sebesar 1,69 . Peningkatan rata-rata kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDRB Kebupaten Kendal dari tahun 1999 sampai tahun
2003 adalah sebesar 1,61 . Berdasarkan hasil analisis trend terhadap kontribusi sektor perikanan dan kelautan dengan persamaan garis trend y = 1.435 + 0.057x, juga
menunjukkan bahwa kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDRB terus meningkat, meskipun peningkatannya hanya sebesar 0,057 persen per tahun.
y = 0.057x + 1.435
1.30 1.40
1.50 1.60
1.70 1.80
1999 2000
2001 2002
2003
Tahun Kontribusi
Gambar 16. Trend Kontribusi Sektor Perikanan terhadap PDRB Kabupaten Kendal, Tahun 1999-2003
5.4.2 LQ Sektor Perikanan dan Kelautan Berdasarkan Indikator Tenaga Kerja
Analisis LQ digunakan untuk melihat apakah suatu sektor merupakan kegiatan basis atau non basis, sehingga dapat diketahui sektor mana yang merupakan sektor yang
dapat menjadi basis di dalam perekonomian dan selanjutnya dapat memfokuskan arah pembangunan pada sektor basis. Sektor basis adalah sektor yang mempunyai nilai LQ
lebih dari satu, artinya suatu sektor telah mampu memenuhi kebutuhan akan sektor tersebut di daerahnya dan mempunyai potensi untuk diekspor ke luar daerah. Sebaliknya
jika nilai LQ kurang dari satu berarti daerah yang bersangkutan termasuk sektor non basis dan harus mengimpor dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk
mengetahui apakah sektor perikanan dan kelautan dapat menyediakan kesempatan kerja di Kabupaten Kendal, maka digunakan analisis LQ.
Nilai LQ tenaga kerja dihitung dengan membandingkan antara kontribusi sektor perikanan dan kelautan dalam menyerap tenaga kerja di Kabupaten Kendal dengan
kontribusi sektor perikanan dan kelautan dalam menyerap tenaga kerja di Provinsi Jawa Tengah. Nilai LQ lebih dari satu ataupun kurang satu menunjukkan bahwa suatu sektor
dapat menyerap tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan baru atau tidak di bidang perikanan dan kelautan. Perkembangan nilai LQ berdasarkan tenaga kerja pada sektor
perikanan dan kelautan dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. LQ Sektor Perikanan dan Kelautan Berdasarkan Indikator Tenaga Kerja,
Tahun 1999-2003
Tahun Tenaga Kerja
Sektor Perikanan dan
Kelautan Kab.
Kendal vi orang
Tenaga Kerja seluruh
sektor Kab. Kendal VI
orang Tenaga Kerja
Sektor Perikanan dan
Kelautan Jawa Tengah vt
orang Tenaga Kerja
seluruh sektor Jawa
Tengah VT orang
LQ Ket.
1999 28.551
513.787 589.111
14.566.119 1,37 Basis
2000 28.879
548.558 568.056
14.491.222 1,34 Basis
2001 30.944
524.856 676.978
15.066.542 1,31 Basis
2002 31.825
586.767 650.391
14.751.088 1,23 Basis
2003 27.752
524.856 657.903
15.196.265 1,22 Basis
Sumber : Data Diolah 2005 Berdasarkan Tabel 27,
dapat dilihat nilai LQ untuk sektor perikanan dan kelautan berdasarkan indikator tenaga kerja, menjadikan sektor perikanan sebagai kegiatan basis.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor perikanan dan kelautan Kabupaten Kendal mampu menciptakan kesempatan kerja untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam wilayah
maupun permintaan pasar di luar wilayah atau ekspor. Nilai LQ dari tahun 1999 sampai
tahun 2003 berturut-turut adalah 1,37, 1,34, 1,31, 1,23 dan 1,22. Trend LQ sektor perikanan dan kelautan ditunjukkan oleh Gambar 16.
Berdasarkan Gambar 17, dapat dilihat bahwa garis trend LQ sektor perikanan dan kelautan cenderung menurun, hal ini dikarenakan karena peningkatan tenaga kerja
perikanan dan kelautan tidak disertai denga n peningkatan produktivitas. Hal ini dikarenakan masih rendahnya sarana dan prasarana yang digunakan para nelayan dalam
kegiatan penangkapan ikan. Sebagian besar nelayan masih menggunakan motor tempel dengan rata-rata PK hanya sebesar 20 PK untuk melaut, dan menggunakan jaring klitik
untuk menangkap ikan. Penurunan nilai LQ sektor perikanan dan kelautan berdasarkan indikator tenaga kerja adalah sebesar -0,041 per tahun, meskipun demikian, sektor
perikanan dan kelautan di Kabupaten Kendal tetap menjadi sektor basis dalam perekonomian Kabupaten Kendal dan menjadi tantangan bagi Pemkab Kendal dalam
menetapkan kebijakan-kebijakan pembangunan daerah, dengan memprioritaskan sektor perikanan dan kelautan sebagai sektor basis.
y = -0.041x + 1.417
1.1 1.15
1.2 1.25
1.3 1.35
1.4
1999 2000
2001 2002
2003
Tahun LQ
Gambar 17. Trend LQ Sektor Perikanan dan Kelautan Kabupten Kendal, Berdasarkan Indikator Tenaga Kerja, Tahun 1999-2003
5.4.3 LQ Sektor Perikanan dan Kelautan Berdasarkan Indikator Pendapatan