Kelemahan Weakness Penentuan Kekuatan, Kelemahan, Ancaman dan Peluang Sektor Perikanan dan Kelautan

meningkatkan pendapatan nelayan. Setelah program PEMP berakhir, program pemberdayaan nelayan dilanjutkan melalui peran koperasi perikanan yang juga memberikan bantuan modal kepda nelayan. Pemerintah juga melakukan program pembinaan diantaranya dengan melakukan penyuluhan, bimbingan teknis dan demonstrasi terhadap nelayan khususnya nelayan pembudidaya, diantaranya nelayan pembudidaya rumput laut dan transplantasi terumbu karang serta budidaya rajungan yang baru-baru ini mulai dikembangkan. Setiap dua minggu sekali pemerintah memberikan pembinaan kepada nelayan pembudidaya, yang meliputi arahan dan praktek langsung. Dengan adanya pembinaan dari pemerintah ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan para nelayan yang nantinya dapat meningkatkan hasil produksi serta pendapatan nelayan. g Sektor Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kendal sebagai sektor basis Sektor perikanan dan kelautan Kabupaten Kendal merupakan sektor basis berdasarkan indikator tenaga kerja dan pendapatan wilayah. Hal ini dapat dilihat dari nilai LQ untuk tena ga kerja dan pendapatan sektor perikanan dan kelautan yang lebih dari satu. Dengan kedudukannya sebagai sektor basis menunjukkan bahwa sektor perikanan dan kelautan Kabupaten Kendal selain mampu memenuhi kebutuhan wilayah Kabupaten Kendal, juga mampu mengekspor hasil perikanan ke luar wilayah Kabupaten Kendal. Dengan demikian, sektor perikanan dan kelautan mempunyai peran penting dalam kegiatan perekonomian di Kabupaten Kendal, karena dapat menggerakkan kegiatan perekonomian secara keseluruhan, karena dengan bertambahnya kegiatan basis di dalam suatu wilayah akan menambah arus pendapatan ke dalam wilayah yang bersangkutan, sehingga akan menambah permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor basis dan non basis.

5.5.1.2 Kelemahan Weakness

a Sarana dan Prasarana Masih Konvensional dan Terbatas Jumlahnya Kurangnya atau terbatasnya sarana dan prasarana perikanan yang tersedia akan menghambat perkembangan sektor perikanan dan kelautan. Sarana dan prasarana perikanan di Kabupaten Kendal masih sangat terbatas jumlahnya. Hal ini dapat dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana perikanan yang hanya baru berupa TPI yang tidak dilengkapi dengan prasarana penunjang lainnya seperti tempat pendaratan ikan, tambat labuh, cold strorage dan pabrik es. Kurangnya prasarana penunjang inilah yang merupakan salah satu penyebab belum termanfaatkannya TPI secara optimal, disamping kurangnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkannya. Selain masih terbatasnya sarana dan prasarana yang ada, sarana dan prasarana yang telah ada sifatnya masih konvensional. Hal ini dapat dilihat dari alat penangkapan nelayan yang sebagian besar masih menggunakan jaring klitik. Untuk melaut pun sebagian besar nelayan masih menggunakan armada penangkapan yang berupa motor tempel dengan kekuatan 20 PK yang kemampuannya sangat terbatas hanya beberapa mil dari pantai. Penggunaan alat tangkap dan armada penangkapan yang masih tradisional akan sangat mempengaruhi hasil tangkapan yang diperoleh oleh nelayan, sehingga nalayan tidak dapat mendapatkan hasil yang maksimal. b Kurangnya Usaha Pembenihan Ikan Kurangnya usaha pembenihan ikan di Kabupaten Kendal dikarenakan masyarakat lebih tertarik pada usaha budidaya dan pengolahan daripada pembenihan ikan. Hal ini dikarenakan kedua usaha tersebut dianggap lebih menguntungkan dan mempunyai prospek pengembangan yang lebih luas. Terbatasnya usaha di bidang penbenihan di Kabupaten Kendal menyebabkan para pembudidaya harus membeli bibit ikan ke daerah lain, sehingga menyebabkan biaya produksinya lebih tinggi dan akan mengurangi keuntungan yang akan diperoleh. c Masih Rendahnya Kualitas Sumberdaya Manusia Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia dapat dilihat 34,66 dari masyarakat pesisir di Kabupaten Kendal yang berpandidikan tamatan SD. Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa menjadi nelayan adalah pekerjaan yang tidak memerlukan pendidikan yang tinggi, melainkan cukup bermodalkan pengalaman saja. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang tercermin dari rendahnya tingkat pendidikan masyarakat pesisir, menyebabkan masyarakat pesisir masih menggunakan alat-alat tradisional dalam melakukan penangkapan ikan, sehingga hasil yang diperoleh sedikit. Disamping itu, masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia menyebabkan kurangnya pemahaman tentang pelestarian hayati laut, sehingga kelestarian sumberdaya hayati laut tidak terjaga. d Modal Terbatas Investasi di sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Kendal masih relatif kecil terutama di bidang penangkapan dan pengolahan. Pada umumnya investor lebih cenderung menanamkan modalnya di bidang budidaya, karena dianggap lebih menguntungkan. Akibat dari modal yang terbatas, maka hasil perikanan yang cukup besar hanya diolah dengan cara tradisional, sehingga menyebabkan harga jualnya lebih rendah. e Produksi yang Bersamaan Produksi yang bersamaan terjadi karena para pembudidaya tambak maupun kolam harus memanen ikan pada waktu bersamaan. Apabila terjadi produksi yang bersamaan, maka stok barang dipasaran akan melimpah, sehingga harga barang akan rendah. Hal ini akan sangat merugikan para pembudidaya, karena keuntungan yang akan didapatkan lebih rendah, bahkan terkadang kondisi ini dapat membuat para pembudidaya rugi karena biaya produksi yang harus dikeluarkan jauh lebih tinggi dari keuntungan yang didapat yang disebabkan rendahnya harga ikan dipasaran.

5.5.1.3 Peluang Opportunity