Indikator Pendapatan Wilayah Multiplier effect

V I = total pendapatan, nilai tambah, kesempatan kerja atau indikator lain di wilayah tersebut; v t = pendapatan, nilai tambah, kesempatan kerja atau indikator lain dari industri atau sektor tertentu di wilayah perbandingan yang lebih luas; V T = total pendapatan, nilai tambah, kesempatan kerja atau indikator lain di wilayah perbandingan yang lebih luas.

2.4 Multiplier effect

Setiap peningkatan yang terjadi pada kegiatan basis akan menimbulkan effek pengganda Multiplier effect pada perekonomian wilayah secara keseluruhan. Menurut Glasson 1977, peningkatan pada kegiatan basis akan menambah arus pendapatan ke dalam daerah yang bersangkutan, menambah permintaan terhadap barang dan jasa didalamnya dan menimbulkan kenaikan volume kegiatan bukan basis. Selain itu arus pendapatan akan meningkatkan konsumsi dan investasi yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja Kadariah 1985.

2.4.1 Indikator Pendapatan Wilayah

Multiplier dengan menggunakan indikator pendapatan ini, dilandaskan pada kenyataan bahwa penginjeksian sejumlah tertentu uang ke dalam perekonomian regional akan menaikkan pendapatan regional yang mengakibatkan bertambahnya pengeluaran konsumen walaupun dalam jumlah yang lebih kecil daripada jumlah uang yang diinjeksikan semula. Bagian pendapatan yang dibelanjakan ini akan menjadi pendapatan bagi pihak lain yang selanjutnya membelanjakannya sebagian, dan demikian seterusnya Glasson 1977. Menurut Glasson 1977 secara keseluruhan pendapatan wilayah Y merupakan penjumlahan pendapatan sektor basis Yb dan sektor non basis Yn. Pendapatan sektor basis akan dibelanjakan kembali di dalam wilayah maupun untuk impor. Pendapatan yang dibelanjakan kembali di dalam wilayah untuk produksi lokal akan menghasilkan efek pengganda terhadap pendapatan wilayah seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Jika proporsi pendapatan sektor basis yang dibelanjakan kembali di dalam wilayah sebesar “r”, maka total pendpatan sektor basis yang dibelanjakan kembali adalah sebesar r Yb. Selanjutnya pembelanjaan kembali di dalam wilayah akan menghasilkan total pendapatan sebesar r 2 Yb, kemudian menjadi r 3 Yb dan seterusnya. Keadaan ini dapat ditulis dalam bentuk rumus : Y = Yb + rYb +r 2 Yb + r 3 Yb +…+r n Yb = 1 + r + r 2 + r 3 +…+ r n Yb ………………………………...…..2 Rumus tersebut dapat disederhanakan menjadi : Y = Yb       − r 1 1 … ………………………………………………...……3 Faktor 11-r di atas merupakan economic multiplier yang menimbulkan efek pengganda terhadap perekonomian secara keseluruhan. Secara empiris nilai “r” sulit ditemukan, maka rumus tersebut dapat diturunkan lebih lanjut untuk mencari nilai “r” sebagai berikut : Yb Y =       − r 1 1 atau 1-r = Y Yb sehingga r = 1- Y Yb atau r = Y Yb Y − Karena Y – Yb =Yn, maka : r = Y Yn ……………………………………………………………….4 dengan demikian economic multiplier dalam jangka pendek adalah : MSy = r − 1 1 = Y Yn − 1 1 = Y Y Y n − 1 = Y Yb 1 = Yb Y ……………………...……….5 dimana : MSy = koefisien pengganda jangka pendek untuk indikator pendapatan; Y = jumlah total pendapatan wilayah; Yb = jumlah pendapatan sektor basis. Berdasarkan rumus di atas, perubahan pendapatan wilayah karena adanya peningkatan kegiatan basis adalah : ÄY = ÄY b MSy ………………………………………...……………..6 dimana : MSy = koefisien pengganda jangka pendek untuk indikator pendapatan; ÄY = perubahan pendapatan wilayah; ÄY b = perubahan pendapatan sektor basis Koefisien pengganda jangka pendek tersebut kemudian digunakan untuk memprediksi dampak kegiatan atau sektor basis terhadap perekonomian wilayah sacara keseluruhan.

2.4.2 Indikator Tenaga Kerja