Index Value Uji Korelasi Spearman

Kedua data sekunder yang digunakan didapat dari buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan penelitian ini, Badan Pusat Statistik BPS, dan Lembaga Sumber Informasi IPB.

4.3 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu pengambilan responden secara sengaja berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria responden yang dipilih adalah konsumen yang pernah mengkonsumsi ikan segar dan dapat mengambil keputusan sendiri dalam pembelian ikan segar serta bersedia untuk diwawancara. Penelitian ini melibatkan 50 orang responden n dilakukan berdasarkan syarat minimal alat analisis statistik yaitu sebanyak 30 orang responden, namun untuk meminimalkan kesalahan maka diambil 50 orang responden. Sedangkan tempat penelitian dilakukan di Yogya Departemen Store Tanah Sareal, Kota Bogor.

4.4 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan berupa analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian ikan segar dalam bentuk tabulasi data. Sedangkan analisisi kuantitatif berupa analisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian ikan segar dengan menggunakan analisis Index Value.

4.4.1 Index Value

Menurut Rangkuti 2002, untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses keputusan pembelian ikan segar, digunakan teknik Index Value yang digunakan untuk mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Adapun rumus yang dapat digunakan dalam Index Value adalah : Index Value : {frekuensi sangat tidak mempengaruhi x 1 + frekuensi tidak mempengaruhi x 2 + frekuensi cukup mempengaruhi x 3 + frekuensi mempengaruhi x 4 + frekuensi sangat mempengaruhi x 5} : 5 Keterangan Dengan RangeFrekuensi: 1. Sangat tidak mempengaruhi 2. Tidak mempengaruhi 3. Cukup mempengaruhi 4. Mempengaruhi dan 5. Sangat mempengaruhi

4.4.2 Uji Korelasi Spearman

Uji korelasi Rank Spearmen ini menggunakan koefisien korelasi contoh r untuk mengukur keeratan hubungan antara dua peubah kontinu X motivasi dan Y pendapatan, harga, kualitas, pelayanan, keluarga. Bila nilai-nilai pengamatan x itu diganti dengan peringkatnya, demikian pula dengan nilai-nilai pengamatan y, serta peringkat tersebut disubstitusikan kedalam rumus bagi r, maka akan diperoleh koefisien korelasi nonparametriknya yang dilambangkan dengan r s Walpole 1995, disajikan dalam rumus berikut: r s = 1- 1 6 2 1 2 − ∑ = n n d n i i Dimana : R s = Koefisien korelasi d i = Selisih antara peringkat bagi antara Xi dan Yi n = Jumlah pasangan data Siegel 1997 menjelaskan bahwa untuk sampel dengan dua atau lebih anggotanya menerima skor yang sama pada variabel yang sama maka digunakan rumus : r s = 2 2 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − + Y X di Y X Keterangan : ∑ 2 X = ∑ − − x T N N 12 3 = ∑ 2 Y ∑ − − y T N N 12 3 T = Faktor korelasi T = 12 3 t t − d = jumlah pengamatan yang sama pada peringkat tertentu Nilai r s biasanya dekat dengan nilai r yang diperoleh berdasarkan pengukuran numerik dan ditafsirkan secara sama pula. Nilai r s dapat terjadi dari - 1 sampai +1. Nilai +1 atau -1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara x dan y, tanda plus dapat diartikan bahwa pemberian peringkat itu sejalan sedangkan pemberian tanda minus berarti peringkat itu bertolak belakang. Bila rs dekat dengan nol, kita menyimpulkan bahwa kedua peubah tidak berkorelasi Walpole 1995 Pada penelitian ini uji koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara proses keputusan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu : x motivasi dan y pendapatan, harga, kualitas, pelayanan, keluarga, serta untuk melihat bagaimana hubungan antara keduanya apakah positif atau negatif. Untuk mengetahui kebenaran atau signifikasi serta mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis awal dengan tingkat signifikasi tertentu, maka dilakukan uji hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui korelasi antar keduanya. Hipotesis statistik yang diuji adalah: H : tidak terdapat hubungan antara motivasi dengan pendapatan, harga, kualitas, pelayanan, keluarga dalam proses keputusan pembelian . H 1 : terdapat hubungan antara motivasi dengan pendapatan, harga, kualitas, pelayanan, keluarga dalam proses keputusan pembelian. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipoteis Siegel 1997 : Keterangan : r s = Koefisien Rank Spearman N = jumlah sampel t = t hitung Kriteria pengujian : - Jika t hitung t tabel maka tolak H - Jika t hitung t tabel maka terima H H merupakan hipotesis tentang ada atau tidaknya perbedaan antar dua variabel. H akan bernilai benar jika H dari 0,05. Sedangkan nilai t tabel berdasarkan tabel sebaran normal bernilai 1,645. 2 1 2 s s r N r t − − =

4.5 Konsep dan Pengukuran