Evaluasi Alternatif Tahapan Proses Keputusan Pembelian Ikan Segar

Tabel 6. Pengaruh Pelayanan Penjualan Terhadap Minat Untuk Membeli Ikan Segar di Yogya Departemen Store Tahun 2005 Keterangan Jumlah orang Persentase Membuat Tertarik untuk Membeli 21 42 Membuat Tertarik untuk Mencoba 9 18 Tidak Membuat Tertarik 5 10 Biasa Saja 15 30 Total 50 100 Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 Selain pengaruh pelayanan, jenis pelayanan juga sangat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, yaitu terdapat 66 dari konsumen yang tertarik pada jenis pelayanan potongan harga atau diskon, dan 30 yang menyukai pelayanan tambahan misalnya berupa pembakaran ikan gratis, karena dapat lebih memudahkan konsumen dalam mengonsumsi produk tersebut terutama bagi konsumen yang tidak dapat mengolah sendiri makanan tersebut, dan pelayanan tambahan lainnya sebesar 4. Tabel 7. Jenis Pelayanan Tambahan yang Mempengaruhi Tingkat Pembelian Responden Tahun 2005 Keterangan Jumlah orang Persentase Potongan Harga 33 66 Pelayanan Tambahan 15 30 Pelayanan Tambahan Lain 2 4 Total 50 100 Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005

5.4.3 Evaluasi Alternatif

Setelah mendapatkan informasi yang jelas mengenai hal-hal penting yang berkaitan dengan produk yang akan dibeli, maka konsumen akan melakukan tahap evaluasi alternatif terhadap produk yang diinginkan, sebelum kemudian dilakukan pembelian. Sedangkan evalusi alternatif itu sendiri didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu alternatif dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada tahap ini konsumen menentukan kriteria-kriteria yang berhubungan dan relevan dengan keinginan untuk dapat membuat keputusan yang dirasa paling bermanfaat dalam memecahkan masalahnya. Kriteria ini dijadikan pertimbangan awal dalam memilih ikan segar yang akan dibeli responden. Dapat dilihat pada Tabel 8 bahwa persentase terbesar dari responden yang memberi alasan memilih membeli ikan segar yang terdapat di Yogya Departemen Store, yaitu karena harganya yang cukup terjangkau serta mutu dari ikannya masih sangat baik untuk dikonsumsi sebanyak 38, dan yang kedua sebanyak 8 yang menyatakan bahwa aroma dan kandungan gizi merupakan faktor yang menjadi alasan dalam memlih ikan segar, serta yang terakhir adalah dilihat dari tekstur ikannya dan juga ketersediaan ikan, hanya sebanyak 4. Berdasarkan keterangan Tabel 8, maka diketahui bahwa alasan utama mengapa responden memilih ikan segar untuk dikonsumsi antara lain yaitu dari segi harga dan mutu dari ikan itu sendiri, berdasarkan hal tersebut maka dapat dipastikan bahwa konsumen sekarang sudah sangat selektif dalam memilih produk yang akan dibelinya, terutama pada konsumen ikan segar yang terdapat di Yogya Departemen Store. Adapun hal itu terjadi karena sebagian besar konsumen Yogya Departemen Store sudah memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi yaitu didominasi oleh tingkat pendidikan S1. Tabel 8. Alasan Responden Memilih Membeli Ikan Segar di Yogya Departemen Store Tahun 2005 Keterangan Jumlah orang Persentase Harga Terjangkau 19 38 Rasanya Tekstur Menarik 2 4 Kandungan Gizi 4 8 Mudah Diperoleh 2 4 Aroma Ikan 4 8 Mutunya Baik 19 38 Alasan Lain Total 50 100 Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 Pada saat membeli ikan segar responden tentunya memiliki pertimbangan tersendiri, antara lain yang menjadi pertimbangan responden sebelum memutuskan untuk membeli adalah dari segi harga, mutu, tekstur, aroma, ketersediaan, rasa, praktis dalam penyajian, dan lainnya dapat dilihat pada Tabel 9, bahwa terdapat 32 dari responden yang memilih ikan segar untuk dikonsumsi dilihat dari harga, 20 memilih dengan melihat mutu ikannya, sebanyak 18 memilih ikan segar untuk dikonsumsi karena teksturnya yang menarik dan mudah didapat 6 dari aroma ikan, serta 4 berdasarkan rasa, dan sisanya sebanyak 2 responden yang memilih ikan segar dengan pertimbangan bahwa ikan segar merupakan produk yang cara penyajiannya tergolong mudah. Dilihat dari persentasenya maka didapat bahwa harga menjadi pertimbangan utama konsumen dalam memutuskan apakah akan membeli produk tersebut atau tidak, baru kemudian konsumen melihat mutu dari ikan tersebut apakah masih baik atau tidak, karena sebagian besar konsumen dalam melakukan pembelian terhadap suatu produk yang dibutuhkannya selalu mempunyai pertimbangan bahwa dengan harga yang murah tetapi bisa mendapatkan barang yang mutunya bagus. Keadaan seperti itulah yang saat ini terjadi, menunjukan bahwa konsumen sudah makin pintar dan teliti dalam memilih dan memutuskan produk mana yang hendak dibelinya. Tabel 9. Pertimbangan Utama Responden Saat Membeli Ikan Segar Tahun 2005 Keterangan Jumlah orang Persentase Harga 16 32 Tekstur 9 18 Aroma 3 6 Mudah diperoleh 9 18 Rasa 2 4 Praktis dalam Penyajian 1 2 Mutu 10 20 Alasan Lain Total 50 100 Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 Menurut 48 responden pada Tabel 10, mutu merupakan perihal yang menunjukan kualitas dari ikan segar. Sedangkan yang melihat dari segi tekstur ikan itu sendiri sebanyak 44 responden, serta 6 yang menjadikan aroma sebagai salah satu faktor yang menentukan perihal kualitas dari produk tersebut, dan sisanya sebanyak 2 responden yang menganggap harga dapat menunjukan kualitas dari produk yang dijualdipasarkan, karena biasanya ikan yang sudah terlalu lama tidak laku terjual akan mengalami penurunan mutu, hal tersebut juga bisa menyebabkan menurunnya harga jual. Maka berdasarkan persentase tersebut bisa dijelaskan bahwa perihal terpenting yang menunjukan kualitas dari produk adalah mutu dari ikan itu sendiri, karena selain menunjukan kualitas produk mutu ikan yang baik juga secara tidak langsung bisa meningkatkan harga serta hasil penjualan. Tabel 10. Perihal Kualitas Produk Ikan Segar Menurut Responden Tahun 2005 Keterangan Jumlah orang Persentase Harga 1 2 Aroma 3 6 Tekstur 22 44 Mutu 24 48 Lainnya Total 50 100 Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005

5.4.4 Proses Pembelian