Tabel 10. Perihal Kualitas Produk Ikan Segar Menurut Responden Tahun 2005
Keterangan Jumlah orang
Persentase
Harga 1
2 Aroma
3 6
Tekstur 22
44 Mutu
24 48
Lainnya
Total 50
100
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005
5.4.4 Proses Pembelian
Dalam Tahap evaluasi alternatif konsumen menyusun daftar peringkat pilihannya. Produk yang dinilai dapat membantu memecahkan masalah dan
merupakan pilihan terbaik dari alternatif yang ada merupakan produk yang akan dibeli oleh konsumen.
Dalam suatu proses pembelian biasanya keluarga mempunyai peranan pada responden dalam membuat keputusan pembelian. Pengaruh keluarga dalam
membuat keputusan pembelian ikan segar dalam hal meminta responden untuk membeli sebanyak 42, sebanyak 30 yang memilih untuk tidak berkomentar,
serta 18 yang memberi pengaruh dengan cara memberitahu pada responden bahwa mereka sudah mencoba produk tersebut agar menjadi bahan pertimbangan
oleh responden dalam mengkonsumsi produk yang dimaksud, dalam hal ini ikan segar, dan sisanya sebanyak 10 yang mempengaruhi keputusan responden
dalam melakukan proses keputusan pembelian dengan cara membujuk responden untuk membeli.
Jika dilihat dari pesentase pada Tabel 11, maka diketahui bahwa anggota keluarga mempunyai pengaruh dalam membuat keputusan pembelian ikan segar,
hal ini disebabkan karena keluarga merupakan orang terdekat dari responden sebagai konsumen, sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi
keputusan pembelian yang dilakukan oleh responden dalam membeli ikan segar yang akan dikonsumsinya.
Tabel 11. Pengaruh Keluarga Dalam Membuat Keputusan Pembelian Ikan Segar di Yogya Departemen Store Tahun 2005
Keterangan Jumlah orang
Persentase
Meminta Untuk Membeli 21
42 Membujuk untuk Membeli
5 10
Memberitahu Mereka Sudah Mencoba 9
18 Tidak Berkomentar
15 30
Total 50
100
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 Sumber-sumber informasi yang berpengaruh dalam membuat keputusan
pembelian ikan segar yaitu berdasarkan pengalaman sendiri sebesar 64, pengaruh keluarga sebesar 30, serta pengaruh dari teman sebesar 4, dan
pengaruh lainnya sebesar 2. Maka berdasarkan persentase yang terdapat pada Tabel 12, diketahui bahwa pengalaman sendiri merupakan sumber informasi yang
paling berpengaruh bagi konsumen didalam membuat suatu keputusan pembelian yaitu sebesar 64, maka dari itu pengalaman selalu dijadikan tolak ukur oleh
konsumen dalam membuat keputusan pembelian terhadap suatu produk yang akan dibelinya, dalam hal ini produk ikan segar.
Tabel 12. Pengaruh Sumber Informasi Dalam Membuat Keputusan Pembelian Ikan Segar Tahun 2005
Keterangan Jumlah orang
Persentase
Pengalaman Sendiri 32
64 Keluarga
15 30
Iklan TVRadio Surat KabarMajalah
Teman 2
4 Lainnya
1 2
Total 50
100
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 Sumber informasi memang salah satu faktor yang mempengaruhi
responden dalam membuat keputusan sebelum melakukan pembelian, karena keputusan pembelian yang dilakukan konsumen kadang dipengaruhi oleh
informasi-informasi tambahan dari luar selain dari pengalaman pribadi. Dalam hal ini terdapat jenis-jenis media informasi yang mempengaruhi keputusan
pembelian terhadap ikan segar yang dikeluarkan oleh responden. Pada Tabel 13, dapat dilihat bahwa 60 dari responden berpendapat bahwa keluarga merupakan
media informasi yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan
responden dalam membeli ikan segar, 18 dari responden menganggap iklan juga merupakan salah satu jenis media informasi yang mempengaruhi keputusan
pembelian yang akan dilakukan responden, dan 10 dari responden menganggap iklan dan swalayansupermarket sebagai salah satu jenis media informasi yang
juga mempengaruhi keputusan pembelian terhadap produk yang akan dibeli responden. Dalam hal ini produk tersebut adalah ikan segar, serta sisanya
menyatakan hal lain diluar dari yang tersedia pada Tabel 13, sebanyak 2. Hal ini terjadi karena keluarga merupakan orang terdekat dari responden
yang memiliki frekuensi bertemu tertinggi diantara yang lain, oleh sebab itu secara tidak langsung keluarga merupakan media informasi yang paling
berpengaruh dalam pembuatan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh responden.
Tabel 13. Jenis Media Informasi yang Paling Berpengaruh dalam Membuat Keputusan Pembelian Ikan Segar Tahun 2005
Keterangan Jumlah orang
Persentase
Keluarga 30
60 Teman
5 10
Iklan 9
18 SupermarketSwalayan
5 10
Lainnya 1
2
Total 50
100
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 Dalam memutuskan pembelian ikan segar ternyata sebagian besar dari
responden menyatakan terencana yaitu sebanyak 56, dan yang menyatakan tergantung situasi sebanyak 30, dan sisanya 14 yang memutuskan pembelian
secara mendadak. Keputusan akan lebih baik dilakukan secara terencana untuk mendapatkan
keputusan dan hasil yang terbaik, serta untuk menghindari hasil yang kurang memuaskan dari keputusan yang telah dilakukan sehingga akan menimbulkan
suatu penyesalan atas suatu keputusan yang telah diambil. Dapat dilihat dari persentase cara membuat keputusan yang dilakukan oleh
responden dalam memutuskan pembelian, yang dalam hal ini adalah konsumen ikan segar.
Tabel 14. Cara Responden Memutuskan Pembelian Ikan Segar di Yogya Departemen Store Tahun 2005
Keterangan Jumlah orang
Persentase
Terencana 28
56 Mendadak
7 14
Tergantung Situasi 15
30
Total 50
100
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 Dalam memasarkan suatu produk keberhasilan juga sangat dipengaruhi
oleh tempat penjualan produk, yaitu sebanyak 28 dari responden memilih Yogya Departemen Store sebagai tempat pembelian ikan segar, karena tempatnya
yang dekat dengan tempat tinggal, dan sebanyak 22 memilih Yogya Departemen Store sebagai tempat pembelian ikan segar karena tempatnya yang
bersih, sebanyak 20 yang memilih Yogya Departemen Store sebagai tempat pembelian ikan segar disebabkan karena harganya terjangkau, sebanyak 16 dari
responden memilih Yogya Departemen Store sebagai tempat pembelian ikan segar karena di tempat tersebut mutu dari ikan segar yang dijual masih sangat baik
untuk dikonsumsi. Adapun sebanyak 12 memilih tempat tersebut karena ketersediaan dari
produk ikan segar yang dibutuhkan oleh konsumen selalu ada, serta sisanya sebanyak 2 yang memilih alasan lain.
Maka berdasarkan Tabel. 15 diketahui bahwa persentase terbesar dari responden yang yang mempunyai alasan memilih Yogya Departemen Store
sebagai tempat pembelian ikan segar sebanyak 28 disebabkan karena tempat tersebut dekat dengan tempat tinggal responden.
karena memang sebagian besar dari responden yang berbelanja ketempat tersebut merupakan warga perumahan disekitar Yogya Departemen Store seperti
Komplek Perumahan Taman Cimanggu, Komplek Perumahan Budi Agung, dan Komplek Perumahan Taman Yasmin yang letaknya tidak terlalu jauh dari Yogya
Departemen Store, dan alasan terpenting mengapa responden memilih lokasitempat pembelian ikan segar yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal,
yaitu untuk mengatasi sifat ikan yang mudah busuk dan mudah bau maka responen memilih tempat pembelian yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal
mereka.
Hal itu yang menyebabkan tempat atau lokasi penjualan adalah faktor penting yang harus diperhatikan oleh penjual dalam memasarkan produknya.
Tabel 15. Alasan Responden Memilih Yogya Departemen Store Sebagai Tempat Pembelian Ikan Segar Tahun 2005
Keterangan Jumlah orang
Persentase
Harga Terjangkau 10
20 Tempat dekat
14 28
Mutu Baik 8
16 Ketersediaan
6 12
Tempat Bersih 11
22 Lainnya
1 2
Total 50
100
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 Sebagian besar responden Yogya Departemen Store memilih membeli ikan
laut yaitu sebanyak 56, dibandingkan ikan air tawar yang hanya sebanyak 44. Hal ini terjadi karena mutu dari ikan air laut yang dijual diYogya Departemen
Store masih sangat segar dan baik untuk dikonsumsi berbeda dengan jika mereka membelinya diwarung atau pasar-pasar tradisional, karena pada tempat tersebut
ikan segar yang dijual mutunya sudah sangat menurun. Berbeda dengan ikan air tawar, kondisi serta mutu dari ikan air laut yang
dijual ditempat-tempat tersebut masih baik dan harganya pun jauh lebih murah, hal itu yang menjadi pertimbangan mengapa responden lebih memilih membeli
ikan air laut di swalayansupermarket ketimbang di warung atau pasar – pasar tradisional dan tempat – tempat lainnya.
Tabel 16. Pilihan Jenis Ikan yang Dibeli oleh Responden Yogya Departemen Store Tahun 2005
Keterangan Jumlah orang
Persentase
Ikan Air Tawar 22
44 Ikan Laut
28 56
Total 50
100
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 5.4.5
Evaluasi Hasil
Setelah melakukan pembelian ikan segar yang diinginkan serta membandingkan hasil pembelian yang didapat dengan pertimbamgan awal, maka
akan terbentuk sikap tertentu yang akan dilakukan oleh konsumen yang akan mempengaruhi niat pembelian selanjutnya dimasa mendatang.
Berdasarkan Tabel 17, dapat dilihat bahwa sebanyak 90 dari responden menyatakan puas, dan sisanya sebanyak 10 menganggap hal tersebut biasa saja
setelah mengkonsumsi ikan segar yang dibelinya dari Yogya departemen Store, hal ini terjadi karena ikan segar yang dikonsumsi oleh responden telah sesuai
dengan harapan atau pertimbangan awal sebelum responden membeli produk ikan segar tersebut.
Tabel 17. Tingkat Kepuasan Responden Setelah Mengkonsumsi Ikan segar Tahun 2005
Keterangan Jumlah orang
Persentase
Puas 45
90 Tidak Puas
Biasa Saja 5
10
Total 50
100
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 Tabel 18, menunjukkan tindakan yang dilakukan konsumen bila ikan segar
mengalami kenaikan harga. Sebagian besar dari responden yaitu sebanyak 52 memutuskan untuk tetap membeli ikan segar walaupun produk tersebut
mengalami kenaikan harga, sedangkan sebanyak 26 yang memutuskan untuk tetap membeli tetapi dengan mengurangi frekuensi serta jumlah pembelian, dan
18 dari responden memilih untuk mencari alternatif produk lain untuk dikonsumsi jika terjadi kenaikan harga pada produk ikan segar yang dimaksud,
serta sisanya yaitu sebanyak 4 yang memutuskan untuk tidak jadi membeli. Berdasarkan persentase tindakan yang dilakukan responden dalam
mengkonsumsi ikan segar bila terjadi kenaikan harga, didapat bahwa kenaikan tingkat harga pada produk tidak terlalu mempengaruhi tingkat pembelian yang
dilakukan oleh sebagian besar responden, ini terjadi antara lain karena sebagian besar responden ikan segar di Yogya Departemen Store sudah memiliki
penghasilan dan tingkat pendidikan yang cukup tinggi, pendapatan mereka sebagian besar diatas Rp. 1000.000 dan tingkat pendidikan mereka rata-rata S1.
Oleh sebab itu, keputusan untuk tetap membeli ikan segar meskipun memiliki kenaikan harga tetap dilakukan oleh sebagian besar konsumen.
Tabel 18. Tindakan Responden Bila Terjadi Kenaikan Harga Ikan Segar Tahun 2005
Keterangan Jumlah orang
Persentase
Tetap Membeli 26
52 Mencari Produk Lain
9 18
Mengurangi Pembelian 13
26 Tidak Membeli
2 4
Total 50
100
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 Selain pengaruh yang ditimbulkan karena kenaikan pada harga ikan
terhadap frekuensi pembelian ikan segar, kenaikan pendapatan responden juga mempengaruhi tetapi hanya 8 dari responden saja yang terpengaruh dengan
kenaikan pendapatan dan meningkatkan frekuensi pembelian ikan segar, namun 92 menanggapi kenaikan pendapatan terhadap frekuensi pembelian ikan segar
biasa saja, artinya responden tidak menambah ataupun mengurangi frekuensi pembelian dari ikan segar tersebut, ini terjadi karena jumlah pembelian ikan segar
yang akan mereka beli memang sudah sesuai dengan kebutuhan, baik saat responden mengalami kenaikan atau penurunan pada tingkat pendapatan. Tetapi
tingkat konsumsi terhadap ikan segar yang dibeli tidak berubah. Tabel 19. Pengaruh Kenaikan Pendapatan Responden Terhadap Tingkat
Konsumsi Ikan Segar Tahun 2005
Keterangan Jumlah orang
Persentase
Meningkatkan Frekuensi 4
8 Biasa Saja
46 92
Tidak Berkomentar
Total 50
100
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 Hasil dari penelitian pada Tabel 20, menunjukan bahwa alasan mengapa
responden puas setelah mengkonsumsi ikan segar yaitu sebanyak 60 menyatakan bahwa responden merasa puas karena ikan yang mereka beli di
Yogya Departemen Store mutunya masih sangat baik, dan 28 dari responden menyatakan kepuasan yang diperoleh karena ikan yang dibeli dari tempat tersebut
sangat aman untuk dikonsumsi, sehingga konsumen tidak perlu merasa kawatir lagi dalam mengkonsumsi ikan tersebut, serta sisanya sebanyak 4 berpendapat
bahwa alasannya mengapa responden merasa puas karena produk serta tempat penjualannya sangat bersih dan higienis.
Berdasarkan alasan tersebut maka faktor-faktor pendukung seperti, mutu, kebersihan dan rasa aman bagi konsumen dalam mengkonsumsi produk yang
dimaksud harus sangat diperhatikan oleh para produsen, dalam memasarkan produknya.
Tabel 20. Alasan Kepuasan Mengkonsumsi Ikan Segar di Yogya Departemen Store Tahun 2005
Keterangan Jumlah orang
Persentase
Mutu Ikan Baik 30
60 Bersih
2 4
Aman untuk Dikonsumsi 14
28 Lainnya
Total 46
92
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005 Keputusan pembelian yang dilakukan oleh responden sebagai konsumen
bisanya biasanya melalui tahapan proses yaitu mulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian dan evaluasi hasil.
Berdasarkan Tabel 21, dijelaskan bahwa tidak semua responden melalui tahapan proses keputusan pembelian ikan segar. Hanya sebanyak 42 responden yang
melalui tahapan proses keputusan, sedangkan sebanyak 40 responden melalui semua proses kecuali tahapan Pencarian informasi, sementara ada sebanyak 12
responden yang hanya melalui tiga tahap proses keputusan pembelian, dan terakhir sebanyak 6 dari responden yang hampir melakukan semua tahapan
terkecuali tahapan evaluasi alternatif, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Ikan Segar Oleh Responden di Yogya Departemen Store Tahun 2005
Keterangan Jumlah
orang Persentase
Pemenuhan Kebutuhan-Pencarian Informasi-Evaluasi Alternatif-Pembelian-Evaluasi Hasil
21 42
Pemenuhan Kebutuhan-pencarian Informasi-Pembelian- Evaluasi Hasil
3 6
Pemenuhan Kebutuhan- Evaluasi Alternatif-Pembelian- Evaluasi Hasil
20 40
Pemenuhan Kebutuhan-Pembelian-Evaluasi Hasil 6
12
Total 50
100
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005
5.5 Analisis Hubungan antara Pendapatan, Harga, kualitas, Pelayanan, dan Pengaruh Keluarga dengan Motivasi dalam Keputusan
Pembelian Ikan Segar Faktor- faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian ikan segar di
Yogya Departemen Store, antara lain dilihat dari hubungan antara tingkat pendapatan responden dengan motivasi pembelian ikan segar, pengaruh kenaikan
harga terhadap motivasi pembelian ikan segar, pengaruh kualitas produk terhadap motivasi pembelian ikan segar, pengaruh pelayanan terhadap motivasi pembelian
ikan segar, pengaruh keluarga terhadap motivasi pembelian ikan segar, kuat lemahnya hubungan tingkat pendapatan, kenaikan harga, pengaruh kualitas
produk, pengaruh pelayanan penjualan, pengaruh keluarga responden terhadap motivasinya dalam membeli ikan segar.
Menurut Rangkuti 2002, untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ikan segar, digunakan teknik Index Value.
Hasil analisis Rank Spearman diuji dengan menggunakan uji t yang selanjutnya nilai-nilai t
hitung
yang diperoleh dibandingkan dengan nilai t
tabel
pada derajat bebas enam dan tingkat kepercayaan 95 yaitu sebesar 2,776.
Tabel 23. Hasil Analisis Rank Spearman dari Hubungan antara Beberapa Variabel dengan Motivasi Pembelian Ikan Segar di Yogya Departemen Store
Variabel Nilai
Korelasi rs Nilai t hit
Keterangan
Pengaruh kenaikan tingkat Pendapatan Terhadap
Motivasi Pembelian Ikan Segar
-0.165 -1.15904 Tidak terdapat
hubungan dan tidak berpengaruh nyata
Pengaruh Kenaikan Harga Ikan Segar Terhadap
Motivasi Pembelian Ikan Segar
0.072 0.500129 Hubungan agak lemah
dan berpengaruh tidak nyata
Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Motivasi
Pembelian Ikan Segar 0.025
0.17329 Hubungan agak lemah dan berpengaruh tidak
nyata Pengaruh Pelayanan
Penjualan Terhadap Motivasi Pembelian Ikan
Segar -0.195
-1.37744 Tidak terdapat hubungan dan tidak
berpengaruh nyata Pengaruh Keluarga
Terhadap Motivasi Pembelian Ikan Segar
-0.253 -1.81178 Tidak terdapat
hubungan dan tidak berpengaruh nyata
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2005
Kenaikan tingkat pendapatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi responden dalam membuat keputusan pembelian produk
ikan segar. Nilai korelasi antara tingkat pendapatan terhadap motivasi pembelian ikan segar, memperoleh nilai sebesar -0,165 yang memberi arti bahwa tidak
terdapat hubungan antara keduanya, hal ini terjadi karena peningkatan pendapatan yang terjadi pada konsumen tidak menyebabkan peningkatan frekuensi pembelian
pada ikan segar, terbukti dari hasil jawaban responden pada Tabel 20, yaitu sebanyak 92 dari responden tidak meningkatkan frekuensi pembelian ikan
segar, meskipun terjadi kenaikan tingkat pendapatan responden membeli ikan segar hanya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan saja.
Pada pengujian dengan uji t pada Lampiran 4 menghasilkan nilai t
hitung
sebesar -1,15904 dengan nilai t tabel 2,776 sehingga keputusannya terima H t
hitung
t
tabel
. Berarti kenaikan tingkat pendapatan responden ikan segar tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap motivasi pembelian ikan segar,
sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi pendapatan yang diperoleh responden maka tidak berarti motivasinya dalam membeli ikan segar akan
semakin meningkat. Berdasarkan pengamatan, peningkatan pendapatan justru menyebabkan
penurunan motivasi seseorang terhadap pembelian bahan pangan, melainkan peningkatan pendapatan akan menyebabkan peningkatan pembelian barang-
barang sekunder. Kenaikan harga ikan segar yang terjadi dengan motivasi responden dalam
membeli ikan segar, memperoleh nilai sebesar 0,072 yang berarti bahwa hubungan yang terjadi antara keduanya adalah lemah Nilai ini dalam kategori
J.Champion termasuk kategori moderately low association. Hal ini terjadi karena Berdasarkan jawaban kuesioner dari responden yang sebagian besar menjawab,
walaupun terjadi kenaikan pada tingkat harga, frekuensi pembelian yang dilakukan konsumen tidak mengalami perubahan, baik itu penambahan atau
pengurangan. Hasil pengujian dengan uji t mengahasilkan nilai t
hitung
sebesar 0,500129 dengan nilai t tabel 0,072 sehingga keputusannya terima Ho t
hitung
t
tabel
. Berarti kenaikan tingkat harga ikan segar tidak berpengaruh nyata terhadap
motivasi pembelian ikan segar yang dilakukan konsumen, maka bisa disimpulkan bahwa kenaikan harga yang terjadi tidak merubah motivasi konsumen dalam
mengkonsumsi ikan segar, karena responden lebih memilih untuk tetap memebeli ikan segar untuk mereka konsumsi sesuai dengan kebutuhan.
Nilai korelasi antara pengaruh kualiatas produk yang tersedia merupakan salah satu faktor penting dalam mengetahui motivasi konsumen sebelum
melakukan keputusan pembelian terhadap ikan segar yang diinginkan, dari hubungan antara keduanya diperoleh nilai sebesar 0,025 yang memberikan arti
bahwa hubungan yang terjadi antara keduanya adalah lemah, akan tetapi dalam pembelian ikan segar konsumen sangat memperhatikan mutu dari ikan tersebut.
Hal itu dapat dilihat dari persentase jawaban dari responden yang terdapat pada tabel 11. yaitu sebagian besar responden memilih lebih memperhatikan mutu ikan
sebelum dibeli, adalah sebanyak 48 responden. Selain faktor-faktor seperti pendapatan, harga, kualitas, pelayanan dan
keluarga yang mempengaruhi motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian ikan segar, terdapat pula pengaruh eksternal yang tidak bisa dihilangkan. Seperti
yang terjadi akhir-akhir ini, mengenai isue penggunaan formalin sebagai pengawet. Hal ini dapat menyebabkan penurunan motivasi konsumen dalam
membeli ikan segar.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN