BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep dan Definisi
2.1.1 Martabak
Martabak merupakan makanan yang dapat digolongkan ke dalam makanan jajanan Sibarani, 1985. Martabak secara garis besar dapat dibagi menjadi
martabak manis dan martabak telur. Dimana martabak manis dengan komposisi yaitu tepung terigu, gula pasir, mentega, dan kacang tanah. Dan martabak telur
dengan komposisi tepung terigu, telur bebek daging sapi dan minyak. Martabak mempunyai kandungan zat gizi seperti dicantumkan di Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan Martabak
Jenis Berat g
Kalori kal
Protein g
Lemak g
Kalsium mg
Besi mg
Vit.A S.I
Air g
Martabak Telur 100
200 8.9
5.1 0.06
1.85 160
54.7 Martabak
Manis 75 199 3.5 4.1 0.02 1.40
121 30.0
Sumber: Sibarani, 1985 Martabak dapat dijumpai dimana saja di jalanan namun ada beberapa
pengusaha mengangkat peluang usaha tersebut dengan memperbaiki mutu dan kemasan sehingga dapat mempunyai nilai lebih seperti halnya martabak yang ada
di Restoran Martabak Air Mancur. Produk martabak di Martabak Air Mancur dapat digolongkan menjadi
Martabak Manis dengan berbagai rasa keju jagung, jagung special, keju pisang kacang meisis, keju nangka kacang meisis, keju kismis kacang meinin, keju
pisang, keju nangka, keju kismis, keju kacang meisis, keju special, kacang meisis wijen dan polos dan Martabak Telur dengan berbagai rasa yaitu biasa, special,
super, cornet, seafood, sosis ayam, sosis sapi.
2.1.2 Industri Jasa Boga
Industri jasaboga merupakan industri yang bergerak dalam pengelolaan dan penyajian makanan siap santap Fardiaz dalam Baroroh, 2003.
Pengoperasian jasa boga selalu diawali dan diakhiri dengan menu. Menu merupakan indikator untuk menentukan jenis makanan yang harus disediakan,
jenis pelayanan dan metode yang harus diterapkan untuk mengatur seluruh proses perencanaan tata letak dan fasilitas serta pemilihan peralatan. Pengaturan seluruh
proses tersebut diatur oleh pihak manejemen.
2.1.3 Pasar dan Pemasaran
1. Pasar
Umar 2000, mengartikan pasar sebagai tempat pertemuan antar penjual dengan pembeli atau terdapatnya kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran
yang saling bertemu untuk membentuk suatu harga. Ada tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya
belinya serta tingkahlaku dalam pembeliannya. Hubungan antar industri dan pasar dapat dilihat pada Gambar 1.
Dalam ilmu ekonomi mikro, berdasarkan jumlah penjualannya pasar dapat dibedakan menjadi berbagai bentuk yaitu pasar persaingan sempurna, persaingan
monopolistis, oligopoli, duopoli dan monopoli. Sedangkan berdasarkan pada konsep manajemen pemasaran, pasar dapat dibagi atas empat golongan, yaitu:
a. Pasar Konsumen : Merupakan macam pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau keluarga untuk penggunaan pribadi tidak
untuk bisnis.
b. Pasar Industri : Adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau
jasa lain, baik untuk dijual maupun untuk disewakan dipakai untuk diproses lanjut.
c. Pasar Penjual Kembali Reseller : Adalah suatu pasar terdiri dari perorangan dan atau organisasi yang biasa disebut para pedagang menengah middlemen
yang terdiri dari dealer, distributor, grossier, agent dan retailer. Semua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka mendapatkan
keuntungan. d. Pasar Pemerintah : Merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah
yang membeli atau menyewa barang atau jasa untuk menjalankan tugs-tugas pemerintah, misalnya di sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan dan lain-
lain.
Komunikasi ProdukJasa
Uang Informasi
Gambar 1. Sistem Pemasaran Sederhana Sumber : Kotler 2000
2. Pemasaran
Pemasaran mempunya definisi sebagai suatu proses tempat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai pada orang lain. Pemasaran juga berarti menata-olah managing pasar untuk menghasilkan pertukaran dengan
tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Industri kumpulan penjualan
Pasar kumpulan pembeli
Pemasaran meliputi
keseluruhan sistem yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan
memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial. Konsep pemasaran yakni bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing. Berikut dapat dilihat
konsep pemasaran pada Gambar 2. Titik awal
Fokus Cara
Akhir
Gambar 2. Konsep Pemasaran Sumber : Kotler, 2000
Rangkuti 2002 menjabarkan bahwa dalam rangka mencapai kebijakan jangka panjang, konsep 4R merupakan faktor penting untuk mendukung
suksesnya program pemasaran. Secara perincian dapat didiuraikan sebagai berikut a. Membangun Costumer Relationship
Hubungan akan muncul pada saat pelanggan berhubungan dengan pengusaha dalam periode waktu tertentu dan akan menciptakan kedekatan
perusahaan dengan pelanggan. Untuk ini sangat diperlukan kejujuran, komitmen, komunikasi dan saling pengertian
b. Menciptakan Costumer Retention Retensi pelanggan mempertahankan pelanggan yang sudah ada jauh
lebih mudah dibandingkan dengan memcari pelanggan baru. Retensi Pasar
Kebutuhan pelanggan
Pemasaran terpadu
Laba lewat kepuasan pelanggan
pelanggan dapat tercipta dengan cara memberikan pelayanan yang lebih besar dibandingkan kebutuhan pelanggan.
c. Menghasilkan Costumerreferrals Referal yang merupakan pengaruh promosi dari mulut ke mulut akan
terjadi apabila pelanggan merasa puas. Pada saat pelanggan puas, mereka akan dengan senang hati menyampaikan kepada orang lain. Sifat dasar manusia
adalah ingin mencoba sesuatu yang baru, apabila hal baru ini mendapat rekomendasi dari orang terdekat seperti teman atau keluarga mereka.
d. Mudah Memperoleh Costumer Recovery Pemulihan akibat pelayanan kepada pelanggan yang tidak baik merupakan
komponen yang paling penting dalam mengelola custumer relationship. Tidak selamanya kegiatan bisnis selalu berhasil dengan baik, kadang kadang terdapat
juga kesalahan. Namun, kesalahan harus dapat diubah menjadi peluang. Mengubah kesalahan dengan segera dapat meningkatkan komitmen kepada
pelanggan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas.
2.1.4 Konsumen
Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain tidak untuk diperdagangkan. Istilah
konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu, konsumen individu dan
konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Konsumen organisasi yang meliputi organisasi bisnis, yayasan,
lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya sekolah, perguruan tinggi, rumah makanan. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk
peralatan dan jasa-jasa lainya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Pabrik mie instant misalnya harus membeli bahan baku seperti tepung terigu,
bumbu-bumbu dan bahan baku lainnya untuk membuat dan menjual produk mie instannya.
2.1.5 Perilaku Konsumen