Pendekatan Penelitian Spesifikasi Penelitian

31

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya Arikunto 2002: 136. Metode penelitian yang digunakan penelitian dalam studi kebijakan penataan lingkungan ini adalah metode kualitatif, yaitu “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati” Moleong 2002: 3. Metode penelitian ini pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran ilmiah suatu pengetahuan. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis yaitu suatu penelitian yang menekankan pada ilmu hukum dan juga menelaah kaidah-kaidah sosial yang berlaku Soemitro 1990: 35. Penelitian hukum sosiologi atau empiris merupakan “penelitian hukum yang mempergunakan data primer” Soemitro 1990: 10. “Penelitian sosiologis ini lebih memberikan arti penting pada langkah-langkah observasi dan analisis yang bersifat empiris-kuantitatif, sehingga langkah-langkah dan disain-disain teknis penelitian hukum sosiologis mengikuti pola penelitian ilmu- ilmu sosial” Soemitro 1990: 35 maka “penelitian sosiologis ini sering disebut studi hukum dalam aksitindakan law in action ” Supranto 2003: 3. Sedangkan, pendekatan yuridis maksudnya pendekatan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan masalah yang diteliti. Dengan pendekatan penelitian ini diharapkan temuan-temuan empiris dapat dideskripsikan secara lebih rinci, lebih jelas, dan lebih akurat, terutama berbagai hal yang berkaitan dengan penataan lingkungan di Kota Semarang.

3.2 Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi penelitian dalam skripsi ini adalah termasuk deskriptif-analitis, yaitu “menggambarkan peraturan perundangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan penataan lingkungan di kota” Soemitro 1988: 97-98. “Penelitian deskriptif, dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala- gejala lainnya” Soekanto 1986: 10. Penelitian deskriptif digunakan dengan maksud “untuk mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu didalam memperkuat teori-teori lama, atau didalam kerangka menyusun teori- teori baru” Soekanto 1986: 10. “Penelitian deskriptif descriptive research hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable. Penelitian deskritif berkaitan dengan pengumpulan data unuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala dan menjawab pertanyaan peneliti” Wirartha 2006: 154. Data penelitian melalui deskriptif umumnya dikumpulkan melalui metode pengumpulan data, yaitu wawancara atau metode observasi. Penelitian deskritif bersifat terbatas yang ditekankan pada pemberian gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diselidiki.

3.3 Fokus Penelitian