Bagan Kerangka Teori Keterangan Bagan Kerangka Teori

GOOD GOVERNANCE 1. Transparansi 2. Partisipasi 3. Akuntabilitas 4. Efektif dan Efisien Fungsi Legislasi Fungsi Pengawasan Fungsi Budgeting

2.5 KERANGKA TEORI ATAU KERANGKA PIKIR

2.5.1 Bagan Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka Pikir Sumber : Analisis Peneliti 2011 UUD 1945 UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup PERATURAN KEBIJAKAN Beleidsregels Responden dan Informan 1. SKPD 2. Masyarakat LEGISLATIF KESEJAHTERAAN SOSIAL 1. Bentuk-Bentuk Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Penataan Lingkungan. 2. Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Penataan Lingkungan. 3. Mekanisme Pengawasan Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Penataan Lingkungan NKRI EKSEKUTIF PENATAAN LINGKUNGAN YANG PARTISIPATIF DAN BERKELANJUTAN PERSPEKTIF HAN

2.5.2 Keterangan Bagan Kerangka Teori

Negara kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang berlandaskan hukum. Hal ini dibuktikan dengan adanya hukum dasar tertulis basic law yaitu Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. UUD RI Tahun 1945 merupakan dasar dalam pembentukan Peraturan PerUndang-Undangan terutama di bidang penataan lingkungan. Peraturan PerUndang-Undangan di bidang penataan lingkungan dibuat oleh badan legislatif dan dilaksanakan oleh badan eksekutif. Untuk menjalankan Peraturan PerUndang-Undangan perlu adanya peraturan pelaksana yaitu peraturan kebijakan yang dilaksanakan oleh kekuatan eksekutif. Kekuatan eksekutif ini mempunyai kekuasaan mandiri berdasarkan hukum untuk melakukan tindakan-tindakan pemerintah baik di lapangan pengaturan maupun penyelenggaraan administrasi negara. Kekuatan eksekutif dibantu oleh SKPD dan masyarakat sebagai bentuk mekanisme pengawasan kebijakan pemerintah tersebut. Maka disinilah letak keterkaitan antara bentuk-bentuk kebijakan beleidsregel yang dikeluarkan dengan pelaksanaan dan mekanisme pegawasan pelaksanaan dari kebijakan beleidsregel tersebut dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik good governance yang transparansi, partisipasi, akuntabilitasi, efektif dan efisien yang merupakan dalam ranah Prespektif Hukum Administrasi Negara HAN, dalam melaksanakan penataan lingkungan yang partisipatif dan berkelanjutan untuk menciptakan kesejahteraan sosial sesuai dengan amanat yang tertuang dalam UUD RI Tahun 1945. 31

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya Arikunto 2002: 136. Metode penelitian yang digunakan penelitian dalam studi kebijakan penataan lingkungan ini adalah metode kualitatif, yaitu “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati” Moleong 2002: 3. Metode penelitian ini pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran ilmiah suatu pengetahuan. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis yaitu suatu penelitian yang menekankan pada ilmu hukum dan juga menelaah kaidah-kaidah sosial yang berlaku Soemitro 1990: 35. Penelitian hukum sosiologi atau empiris merupakan “penelitian hukum yang mempergunakan data primer” Soemitro 1990: 10. “Penelitian sosiologis ini lebih memberikan arti penting pada langkah-langkah observasi dan analisis yang bersifat empiris-kuantitatif, sehingga langkah-langkah dan disain-disain teknis penelitian hukum sosiologis mengikuti pola penelitian ilmu- ilmu sosial” Soemitro 1990: 35 maka “penelitian sosiologis ini sering disebut studi hukum dalam aksitindakan law in action ” Supranto 2003: 3. Sedangkan, pendekatan yuridis maksudnya pendekatan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan