4.1.2.2.5 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur hal yang pokok dan inti dalam
permasalahan penataan lingkungan, lingkungan yang telah rusak atau lingkungan yang telah tercemar dalam penataannya di atur di Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 ini. Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 menjelaskan definisi lingkungan, lingkungan adalah “kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesajahteraan manusia serta makhluk hidup lain”. Pasal 1 ayat 1 ini menjelaskan bahwa lingkungan adalah semua kesatuan ruang yang ada beserta
makhluk hidup dan termasuk manusia serta perilakunya. Pasal 1 ayat 2 menjelaskan tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup adalah “upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran
danatau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum”. Lingkungan
hidup adalah ruang yang ditempati oleh makhluk hidup bersama benda tak hidup lainnya dan tidak dapat berdiri sendiri dalam proses kehidupannya karena saling
berinteraksi antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lain yang menimbulkan hubungan timbal balik secara teratur antara makhluk hidup dengan
lingkungan yang sering disebut sebagai ekosistem. Ekosistem merupakan sistem
dan tunduk pada hukum sistem the rule of system. Proses sistem ini akan berlangsung secara seimbang bila kualitas setiap komponen itu stabil. Perubahan
kualitas satu komponen, meningkat atau menurun akan sangat mempengaruhi kualitas komponen yang lain secara keseluruhan dan akan menimbulkan
keseimbangan yang baru. Perubahan yang disebabkan oleh merosotnya kualitas satu atau beberapa komponen sistem akan menghasilkan keseimbangan yang
baru dengan tingkat kualitas yang sangat rendah dari keseimbangan yang sebelumnya. Kualitas keseimbangan sistem yang baru terbentuk, meningkat atau
menurun, merupakan indikasi meningkat atau menurunnya kualitas sistem. Pengertian ini sesuai dengan pendapat Otto Soemarwoto dalam buku
Soemarwoto 1990: 30 yang memberikan definisi lingkungan adalah “jumlah semua benda kondisi yang ada dalam ruangan kita tempat mempengaruhi
kehidupan kita”. Konsep ideal penataan lingkungan hidup mengarahkan perubahan tersebut ke arah peningkatan kualitas sistem. Perubahan drastis
beberapa unsur lingkungan hidup ini diakibatkan oleh kegiatan manusia, organisasi-organisasi bisnis publik dan privat, serta negara-negara. Jadi dalam
melakukan perlindungan
dan pengelolaan
lingkungan hidup
harus memperhatikan ekosistem dengan melakukan suatu upaya yang sistematis,
terpadu dan teratur untuk melestarikan fungsi lingkungan dan mencegah terjadinya perubahan keseimbangan pada suatu sistem lingkungan dilakukan
dengan usaha perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum.
4.1.2.2.6 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang