Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006 tentang

4.1.2.3.3 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pengendalian Lingkungan Hidup Kebijakan penataan lingkungan merupakan kebijakan yang sangat menunjang tertatanya lingkungan yang serasi, nyaman dan sehat. Untuk mewujudkan hal tersebut maka pemerintah tidak boleh tinggal diam, diperlukan kebijakan yang mengarahkan ke tercipta lingkungan yang sesuai amanat UUD 1945 maka Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan Perda Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006, Pasal 3 menyebutkan bahwa “pengendalian lingkungan hidup bertujuan untuk mewujudkan lingkungan hidup daerah yang baik dan sehat”. Sedangkan Pasal 4 angka a menyebutkan bahwa “sasaran pengendalian lingkungan hidup adalah terwujudnya daerah yang Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat ATLAS, dalam menunjang fungsinya sebagai Kota Metropolitan yang religious berbasis perdagangan dan jasa”. Dengan adanya kebijakan ini maka arahan kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam menciptakan lingkungan hidup yang baik dan sehat mulai tercipta. Pada Pasal 6 angka 1 Perda Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006 ini menyebutkan bahwa “pengendalian lingkungan hidup dilakukan melalui pendekatan ekosistem yang memadukan kepentingan sosial, ekonomi, budaya, dan fungsi lingkungan hidup sesuai dengan batas kewenangan yang dimiliki Pemerintah Daerah”. Perda Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006 ini merupakan sebagai payung hukum untuk pengendalian lingkungan hidup dan penataan lingkungan sebagai upaya dalam mengatur pembangunan di segala sektor yang diakibatkan oleh perkembangan industri dan teknologi informasi yang demikian pesatnya. Menurut hasil wawancara dengan Ari Widyarini, Staff Sub Bidang Pengawasan Pencemaran Lingkungan tanggal 23 Maret 2011 mengatakan “Perda Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengendalian Lingkungan Hidup belumlah sempurna untuk mengatasi permasalahan-permasalahaan lingkungan maka perlulah secepatnya perda ini untuk diperbaikin agar dapat menjangkau permasalahan lingkungan seperti mengenai izin limbah cair yang tidak dicantumkan diperda ini, sehingga pelaksanaannya belum dapat semaksimal mungkin”. Pelaksanaan perda ini didukung oleh Peraturan Walikota Semarang Nomor 45 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup yang merupakan instrumen dalam melaksanakan Perda No.13 Tahun 2006 tentang Pengendalian Lingkungan Hidup. Dengan adanya otonomi daerah maka Pemerintah Kota Semarang dapat mengatur dan mengurusi sendiri kepentingan masyarakatnya menurut prakarsanya sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sehingga Badan Lingkungan Hidup BLH yang merupakan tangan panjangnya pemerintah dapat melaksanakan Perda No. 13 Tahun 2006 ini sesuai dengan ketentuan otonomi daerah. Badan Lingkungan Hidup terdiri Kepala Badan, Sekretariatan, Bidang I, Bidang II, Bidang III dan Bidang IV. Bidang I merupakan bagian Pengembangan Teknologi dan Pengendalian Lingkungan, Bidang II merupakan Bagian Pengkajian Dampak Lingkungan, Bidang III merupakan Bagian Pengawasan Dampak Lingkungan dan Bidang IV merupakan Bagian Penanganan Sengketa Lingkungan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup dalam penataan lingkungan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4:4 Kegiatan Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang Bidang I a Tentang Izin Pembuangan Limbah b Izin Penepatan Sementara Limbah B3 c Pengelolaahan Sampah d Sistem Informasi Lingkungan. e Program Kali Bersih Bidang II a Menanggani AMDAL b Menanggani Lab dan Lingkungan c Program Langit Biru d Prolabir e Hari Lingkunga Bidang III a Adipura b Car Free day c Pengawasan dan pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan d Air bawah tanah pengawasan e Penangganan galian C penambangan f Pembuatan biogas Bidang IV a Penangganan Kasus Lingkungan b Kegiatan Adaptasi Perubahan c Pengadaan Alat Biopori alat penutup dan pelubangan d Sumur Resapan e Alat Penahan Ombak f Penanaman Pohon Maggrove g Penangganan Lahan Kritis Sumber : Data Primer Olahan, Peneliti Tahun 2011 Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Walikota Nomor 45 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup yang menyatakan ba hwa “Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang lingkungan hidup”. Kebijakan-kebijakan mengenai lingkungan hidup akan dimanajemenkan oleh Badan Lingkungan Hidup BLH yang bertujuan untuk mencegah dampak negatif dari perkembangan industri di Kota Semarang. BLH ini merupakan badan yang tidak dapat berdiri sendiri dan selalu berkoordinasi dengan badan- badan lainnya atau berkoordinasi dengan dinas-dinas tertentu dalam menangani permasalahan-permasalahan lingkungan.

4.1.2.3.4 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2008 tentang