Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2008 tentang

4.1.2.3.4 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Perubahan Atas Perda Nomor 4 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kota Semarang Tahun 2005-2010 Agar pembangunan dapat terencana sesuai amanat UUD 1945 maka perlunya tugas adminitrasi negara dalam merencanakan pembangunan jangka menengah agar dapat menimalisir dampak negatif pembangunan jangka panjang. Dalam perda ini menjelaskan permasalahan urusan bidang lingkungan hidup dalam mengatasi pembangungan di Kota Semarang adalah sebagai berikut: 1. Rusaknya lingkungan akibat penggalian, pengeprasan lahan dan penambahan galian C. 2. Meningkatnya polusi udara dan polusi air akibat limbah industri rumah tangga, limbah kegiatan transportasi. 3. Kurang lestarinya lingkungan pantai. 4. Masih terjadinya dampak negatif akibat pembangunan. 5. Lemahnya penegakan hukum terhadap kerusakan lingkungan. 6. Lemahnya database sistem informasi lingkungan. 7. Meningkatnya volume sampah 1 tiap tahun. 8. Menurunya kapasitas pengangkutan sampah. 9. Menurunnya kapasitas serta kualitas pengelolaan TPA Jati Barang 10. Kurangnya fasilitas ruang publik yang dapat digunakan sebagai sarana interaksi dan rekreasi masyarakat 11. Menurunnya keindahan dan kenyamanan kota akibat kurang mencukupi fasilitas dekorasi dan taman kota. 12. Meningkatnya polusi udan yang diakibatkan kurang mencukupi fasilitas hijau. Dari permasalahan pembangunan yang dialami Pemerintah Kota Semarang maka hal tersebut menjadi sasaran pembangunan pada urusan bidang lingkungan hidup adalah 1. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup. 2. Penyelenggaraan pembangunan yang memperhatikan daya dukung lahan yang serasi dan keberlanjutan. 3. Terangkutnya volume sampah yang dihasilkan dari 71 menjadi 80 4. Tersusunnya dokumen perencanaan pengembangan TPA Tempat Pembuangan Akhir baru. 5. Meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan. 6. Pemenuhan kebutuhan taman dan ruang terbuka hijau kota. 7. Menciptakan keindahan dan kenyamanan kota. 8. Tercapainya baku mutu lingkungan. Dengan demikian dapat penataan lingkungan dapat terwujud apabila terlaksananya urusan bidang lingkungan hidup secara tepat sasaran. Maka polusi dampak pencemaran dan kerusakan lingungan akibat dari pembangunan dan aktivitas perkotaan dapat teratasi dan tertatanya lingkungan yang tertib dan bersih yang dapat menunjang perekonomian Kota Semarang.

4.1.2.3.5 Peraturan Walikota Semarang No. 14 F Tahun 2005 tentang Standar