jumlah penduduk yang meningkat tiap tahunnya yang menyebabkan kepadatan penduduk dan menyempitnya ruang terbuka untuk penghijauan. Hal ini
dikarenakan kedudukan Kota Semarang sebagai ibukota Propinsi Jawa Tengah yang mendorong wilayah Kota Semarang menjadi lebih berpotensi dalam
pengembangan permukiman dan pertumbuhan perekonomian atau keterkaitan pada pasar yang lebih luas. Dengan demikian penelitian ini dilakukan di Kota
Semarang di bagian hukum dan badan lingkungan hidup Setda kota Semarang.
3.5 Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data diperoleh Arikunto 2002 : 107. Sumber data ini di usahakan sebanyak mungkin data
yang diperoleh atau dikumpulkan mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan penelitian ini. Untuk menunjang keberhasilan dan efektivitas penelitian,
peneliti memerlukan data-data yang bersumber pada literatur, dokumen- dokumen, buku-buku, dan pendapat para ahli hukum ataupun sumber-sumber
lainnya. Sedangkan Data yang ada dilapangan dengan data yang di peroleh dari buku, literatur dan dokumen dilakukan pemisahan secara garis besar antara data
primer dan data sekunder, yaitu sebagai berikut :
3.5.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas Marzuki 2006: 141. Data primer adalah data yang diperoleh langsung
dari masyarakat, data primer ini didapatkan peneliti dengan cara obsevarsi dan wawancara, yaitu “proses percakapan dengan maksud untuk mengonstruksi
mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang
mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancarai interviewee ”
Bungin 2008: 155 . Wawancara diartikan juga sebagai “cara untuk memperoleh
informasi dengan bertanya langsung pada yang diwawancarai” Soemitro 1990: 57. Dalam hal ini memberikan kemungkinan bagi peneliti untuk mengadakan
komunikasi dengan para pihak yang di wawancarai untuk memperoleh bahan pembanding antar teori dan praktek, maka data penelitian ini didapatkan secara
langsung melalui observasi dan wawancara di SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintahan Kota Semarang, yaitu Bagian Hukum dan Organisasi
Badan Lingkungan Hidup serta lembaga terkait lainnya di Daerah Kota Semarang yang merupakan aparat penegak hukum yang memiliki kewenangan
dalam penanganan perkara-perkara hukum lingkungan.
3.5.2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui bahan kepustakaan atau “data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, berupa publikasilaporan”
Supranto 2003: 2. Data sekunder ini adalah “data yang berupa publikasi
tentang hukum yang bukan merupakan dokumen- dokumen resmi” Marzuki
2006: 141. Studi kepustakaan ini untuk mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori, pendapat-pendapat ataupun penemuan-penemuan yang berhubungan erat dengan
pokok permasalahan yang dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari dari :
1. Data yang bersifat individu atau pribadi yaitu bisa berupa :
a. dokumen pribadi, seperti surat-surat, buku-buku harian, dan
seterusnya, b.
data pribadi yang tersimpan di Badan Lingkungan Hidup dan Bagian Hukum Setda Kota Semarang.
2. Data bersifat publik yang berupa :
a. data arsip, yaitu data yang dapat dipergunakan untuk kepentingan
ilmiah, oleh para ilmuwan Soekanto 1986: 12, b.
data resmi pada instansi-instansi pemerintahan yang kadang-kadang tidak mudah untuk diperoleh, oleh karena mungkin bersifat rahasia
dari Badan Lingkungan Hidup yang menyangkut masalah penangganan hukum,
c. data lain yang dipublikasikan misalnya, yurisprundensi Mahkamah
Agung. 3.
Data sekunder berdasarkan kekuatan pengikatnya, yaitu berikut ini : a.
Bahan hukum primer norma dasar Pancasila, peraturan dasar: Batang Tubuh UUD 1945, Ketetapan MPR sebelumnya, Peraturan
PerUndang-Undangan mengenai Tata Ruang Kota dan Pengendalian Dampak Lingkungan, hukum adat, yurisprundensi, dan traktat,
b. Bahan hukum sekunder rancangan peraturan perundang-undangan,
hasil karya ilmiah para sarjana hukum seperti disertasi untuk S3, hasil penelitian Badan Lingkungan Hidup,
c. Bahan hukum tersier bibliografi, indeks kumulatif.
3.6 Teknik Pengumpulan Data