tidak ditujukan kepada individu tertentu maka dalam pengambilan sesuatu keputusan diperlukan peran dan partisipasi masyarakat untuk terlaksananya
keputusan tersebut.
2.2.3 Akuntabilitas
Para pembuat keputusan dalam pemerintahan baik di sektor swasta ataupun di sektor masyarakat civil society bertanggung jawab kepada publik dan
lembaga stakeholders berarti bahwa semua keputusan yang dikeluarkan pemerintah itu untuk kesejahteraan umum dan bisa dipertanggungjawabkan.
Keputusan pemerintahan ini diselenggarakan atau direalisasikan oleh Administrasi Negara atau Pejabat Administrasi berserta aparatnya atau disingkat
administrasi negara. “Akuntabilitas ini tergantung pada organisasi dan sifat keputusan yang dibuat, apakah keputusan tersebut untuk kepentingan internal
atau eksternal” Sedarmayanti 2003: 8.
2.2.4 Efektivitas dan Efisiensi
Efektivitas dan efisiensi dalam asas ini adalah proses pencapaian tujuan dan sehemat dan sesederhana mungkin. Proses dan lembaga
menghasilkan sesuai dengan apa yang telah digariskan dengan menggunakan sumber yang tersedia sebaik mungkin Sedarmayanti
2003: 8.
2.3 Pengawasan Dalam Perspektif HAN
2.3.1 Pengertian dan Jenis Pengawasan
Istilah-istilah pengawasan sebenarnya telah lama dikenal dan dipergunakan di berbagai aktifitas kenegaraan seperti halnya dalam menyatukan Negara
Republik Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai macam cara pengawasan agar pemerintahan tetap berjalan menurut jalur negara hukum.
Istilah “pengawasan melekat dipakai secara resmi dalam Intruksi Presiden
Nomor 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksan aan Pengawasan” Sujamto
1987: 27. Sedangkan menurut “istilah dalam bahasa Indonesia asal katanya
adalah awas, sehingga pengawasan merupakan kegiatan mengawasi saja, dalam arti melihat sesuatu dengan seksama” Situmorang dan Juhir 1993: 17. Dalam
bahasa Inggris “istilah pengawasan disebut controlling yang diterjemahkan
dengan istilah pengawasan dan pengendalian, sehingga istilah controlling lebih luas artinya daripada pengawasan” Situmorang dan Juhir 1993: 18.
Menurut Sarwoto pengawasan adalah kegiatan manajer
yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan
rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki. Sedangkan menurut S.P. Siagian pengawasan adalah proses pengamatan daripada
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya Situmorang dan Juhir 1993: 19.
Dari definisi-definisi pengawasan, dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan adalah bentuk kegiatan pemerintah dalam mengawasi kebijakan
yang telah dikeluarkan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Irawan Soejito mengatakan
“bahwa pengawasan terhadap segala kegiatan Pemerintah Daerah termasuk keputusan Kepala Daerah dan Peraturan Daerah, merupakan
suatu akibat mutlak dari adanya Negara Kesatuan” Soejito 1983: 9. Ditinjau dari segi kedudukan badan atau organ yang melaksanakan
pengawasan terbagi atas 2 jenis, yaitu : 1.
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh satu badan yang secara organisatorisstructural masih termasuk dalam
lingkungan pemerintahan sendiri, sedangkan 2.
Pengawasan ekstern adalah pengawasan yang dilakukan oleh organlembaga secara organisatorisstructural berada di luar
Pemerintah dalam arti eksekutif Marbun et al. 2001: 269.
Sedangkan di tinjau dari segi saat atau waktu dilaksanakannya, pengawasan terbagi 2 jenis, yaitu :
1. Pengawasan preventif, yakni pengawasan yang dilakukan sebelum
dikeluarkannya suatu keputusanketetapan pemerintah, dinamakan juga pengawasan a priori.
2. Pengawasan represif, yakni pengawasan yang dilakukan sesudah
dikeluarkannya keputusanketetapan Pemerintah, sehingga bersifat korektif dan memulihkan suatu tindakan yang keliru. Disebut juga
sebagai pengawasan
aposteriori, tetapi
dalam prakteknya
pengawasan ini jarang dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang karena sebagian besar telah dapat teratasi dengan pengawasan
preventif dan pengawasan umum Marbun et al. 2001: 271-273.
Selain pengawasan preventif dan represif terdapat pula pengawasan umum sebagai berikut :
Pengawasan umum adalah suatu jenis pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap segala kegiatan pemerintah daerah untuk menjamin
penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan baik. Pengawasan umum terhadap pemerintahan daerah dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri dan
GubernurBupatiWalikotamadyaKepala
Daerah sebagai
wakil pemerintah di daerah yang bersangkutan Marbun et al. 2001: 273.
Berbeda halnya pengawasan dari segi hukum, pengawasan dari segi hukum terhadap perbuatan pemerintah merupakan pengawasan dari segi rechtmatigheid,
jadi bukan hanya dari wermatigeheid nya saja. “Pengawasan dari segi hukum
merupakan penilaian yang sahtidaknya suatu perbuatan pemerintah yang menimbulkan akibat hukum. pengawasan demikian biasanya dilakukan oleh
hukum peradilan” Marbun et al. 2001: 273. Dalam pelaksanaan kebijakan penataan lingkungan pengawasan sangat diperlukan dikarenakan untuk
mengendalikan jalannya kebijakan tersebut di masyarakat. Apabila telah dikeluarkannya kebijakan publik tanpa adanya pengawasan maka kebijakan itu
kemungkinan tidak dapat berjalan.
Dalam hal mekanisme pengawasan suatu kebijakan publik yang dikeluarkan pemerintah, maka masyarakat perlu ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan
pengawasan kebijakan tersebut agar dapat terwujudnya kesejahteraan rakyat yang sesuai amanat UUD 1945.
2.3.2 Arti Penting Pengawasan dalam HAN